UPDATE Kondisi Enzo, Pria yang Lulus Taruna Akmil yang Diduga Radikal hingga TNI Disebut Kecolongan
UPDATE Kondisi Enzo, Pria yang Lulus Taruna Akmil yang Diduga Radikal hingga TNI Disebut Kecolongan
"Kami memutuskan untuk mempertahankan Enzo dan semua taruna Akademi Militer yang kami terima beberapa waktu lalu," kata Andika.
Enzo tetap diterima di Akademi Militer karena alat ukur alternatif yang digunakan memiliki akurasi dan validasi yang sudah digunakan selama 8 tahun.
Berdasarkan kesimpulan tes tersebut, Enzo memiliki nilai 84 persen atau 5,9 dari maksimal 7 untuk indeks moderasi bernegara sehingga ia pun dinyatakan dipertahankan.
"Kami lakukan pengukuran Sabtu-Minggu kemarin. Hasilnya dianalisis Senin (12/8/2019) kemarin. Kesimpulannya Enzo, dilihat dari indeks moderasi bernegara, ternyata kalau dikonversi jadi persentase 84 persen atau 5,9 dari maksimal 7. Indeks moderasi bernegaranya bagus," kata dia.

Mahfud MD Sempat Tanggapi Enzo
Sebelumnya, Mahfud MD mengatakan TNI harus menyelidiki latar belakang Enzo Zenz Allie yang lolos seleksi Akademi Militer (Akmil).
Hal ini diungkapkan Mahfud MD berkaitan dengan Enzo yang disebut terindikasi terpapar radikalisme.
Dikutip TribunWow.com, hal itu dibeberkan Mahfud MD saat menjadi narasumber di acara 'iNews Sore' unggahan channel Youtube Official iNews, Selasa (13/8/2019).
Mahfud MD berpandangan Enzo tetap harus diselidiki.
Keyakinan ini juga berdasarkan klarifikasi TNI yang mengatakan ada syarat ketat untuk masuk Akmil namun tidak membantah mengenai dugaan terpapar radikalisme.
"Harus diselidiki, dan saya kira di kalangan TNI kan tidak membantah kemungkinan kecolongan itu, mereka hanya mengatakan di TNI itu ada syarat-syarat yang ketat dan penelitian untuk itu, tetapi tidak membantah terpapar radikalisme atau tidak," ujar Mahfud MD.
Ia menuturkan, Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) Soleman B Ponto juga berpendapat bisa saja tercemar.
"Bahkan ketua Bais, Pak Soleman Ponto , Ketua Bais yang dulu mengatakan itu pasti tercemar," papar Mahfud MD.
Lalu tanggapan Menteri Pertahanan (Menhan) Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu, dan Kepala Kantor Staf Presiden sekaligus mantan Panglima, Moeldoko juga disinggung Mahfud MD.
"Pak Ryamizard mengatakan ya sudah kalau tercemar ditindak lalu Moeldoko mengatakan belum tentu lho TNI itu tidak kecolongan, lah sekarang diselidiki saja," ungkapnya.