Kota Sorong Masih Bergejolak, Massa Blokade Jalan dan Bakar Dua Kios

Aksi demonstrasi anarkis masih berlangsung di Kota Sorong, Papua Barat, Selasa (20/8/2019) pagi.

Editor: Juang Naibaho
(tangkapan layar)
Aksi Demo Anarkis Masih Berlangsung di Kota Sorong, Massa Bakar Dua Kios. Suasana di wilayah Kota Sorong, Selasa (20/8/2019). 

Wakil Gubernur Papua Barat, Mohammad Lakotani, membenarkan adanya perusakan terhadap Bandara Domine Eduard Osok.

“Ya. Saya sudah dapat informasinya. Tetapi massa berhasil dipukul mundur oleh aparat, karena itu adalah objek vital,” ujar Lakotani saat dihubungi, Senin.

Lakotani menjelaskan, massa melakukan perusakan bandara dengan cara melakukan pelemparan ke arah terminal bandara dan kaca bagian depan.

“Saya ada di Manokwari. Jadi saya belum mendapat informasi detail kerusakan bandara. Namun, saat ini bandara sudah dijaga ketat aparat kepolisian,” ujar Lakotani.

KRONOLOGI NAPI NGAMUK di Lapas Sorong, Petugas Terluka, Ratusan Napi Kabur Jebol Tembok Penjara
KRONOLOGI NAPI NGAMUK di Lapas Sorong, Petugas Terluka, Ratusan Napi Kabur Jebol Tembok Penjara (ilustrasi/dok/tribunnews)

Selain itu, kerusuhan juga terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sorong. Sebanyaka 258 narapidana melarikan diri.

Kepala Bagian Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Ade Kusmanto menjelaskan, sebanyak 258 narapidana Lapas Sorong melarikan diri karena dipicu provokasi massa demonstrasi yang menggelar aksi di luar lapas pada Senin (19/8/2019).

"Rangkaian kejadian situasi keamanan di Papua Barat beimbas pada Lapas Sorong. Karena provokasi para pendemo dari luar lapas," kata Ade saat dikonfirmasi, Selasa (20/8/2019).

"Mereka melempari gedung lapas sehingga memicu emosi para narapidana," ujarnya.

Menurut Ade, sekitar pukul 13.00 WIT terdengar teriakan di dalam Lapas Sorong.

Saat itu petugas Lapas mampu meredam emosi para narapidana.

Kemudian, sekitar pukul 16.15 terjadi pelemparan batu dari samping lapas.

"Sehingga memprovokasi warga binaan pemasyarakatan yang awalnya membalas lemparan jadi beralih melempar dan menyerang petugas," ucapnya.

Kemudian pukul 17.00, ada yang menjebol tembok sisi kanan Lapas Sorong dan jendela ruang registrasi. Penjebolan tembok ini menjadi sarana warga binaan melarikan diri.

Sehingga terjadi kerusuhan yang berujung pada perlawanan kepada petugas, pembakaran Lapas Sorong dan pelarian narapidana.

"Kami laporkan juga dalam menghalau, petugas bentrok fisik juga. Namun karena jumlah warga binaan jauh lebih besar, petugas mundur," kata Ade.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved