Breaking News

Sadis, Kawanan Jambret di Medan Nekat Beraksi Dekat Kantor Polisi

Penjambretan itu terjadi di Jalan Dahlia Raya, Helvetia, Medan, Senin (19/8/2019) pagi sekitar 07.10 WIB. Lokasinya hanya beberapa meter dari Mapolsek

Penulis: M.Andimaz Kahfi |
TRIBUN MEDAN/IST
Wanita berinisial Y menjadi korban jambret di dekat Markas Polsek Medan Helvetia. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Aksi Kejahatan semakin beringas dan tidak mengenal tempat.

Kali ini Penjahat jalanan di Kota Medan nekat beraksi di dekat kantor polisi.

Bukan hanya menjambret, mereka bahkan menyeret seorang perempuan korbannya hingga terluka.

Penjambretan itu terjadi di Jalan Dahlia Raya, Helvetia, Medan, Senin (19/8/2019) pagi sekitar 07.10 WIB.

Lokasinya hanya beberapa meter dari Mapolsek Helvetia.

Korban penjambretan ini berinisial Y, warga Komplek Perumahan Dahlia Indah, Jalan Dahlia Raya Linkungan VI, Kelurahan Helvetia Tengah, Medan Helvetia.

Ketika itu dia tengah berjalan kaki.

Sebelum dijambret, Y sempat curiga dengan dua pria yang keliling komplek menggunakan sepeda motor Honda Beat warna putih list hijau.

Karena kecurigaan itu, korban pun memindahkan tasnya dari samping ke depan tubuhnya.

Namun pelaku yang sudah melalui korban dengan kendaraannya tiba-tiba memutar arah balik.

“Terus dari belakang langsung ditariknya tas saya," kata Y kepada wartawan, Rabu (21/8/2019).

Korban Y melawan dengan memegang erat tasnya.

Dia sempat terseret sekitar 10 meter

Hingga akhirnya pelaku melepas tas korban.

Mereka kemudian kabur meninggalkan korban yang terluka.

Korban kemudian melapor ke Polsek Helvetia.

Dia harus dilarikan ke RS Hermina, Jalan Asrama, Medan.

“Korban hingga saat ini masih dirawat di rumah sakit,” kata Kapolsek Helvetia AKP Sah Udur Sitinjak.

Sah Udur mengakui kejadian ini telah dilaporkan ke Polsek Helvetia.

Saat ini mereka masih melakukan penyelidikan dan memburu kedua pelaku.

“Sedang kita lidik.

Dua saksi sudah kita mintai keterangan,” beber Sah Udur.

"Kita juga telah memeriksa CCTV di sekitar lokasi.

Wajah pelaku sudah terekam dan kini dalam buruan petugas," pungkas Sah Udur.

Baca: 2 Begal Kambuhan di Medan Ditembak Mati, Sering Tebas Tangan Korbannya

Tembak Mati Dua Begal Kambuhan

Polrestabes Medan dan jajaran berhasil ungkap kasus komplotan begal sadis yang beraksi di Kota Medan.

Pada pengungkapan kasus yang berlangsung di RS Bhayangkara Medan, pada Rabu (21/8/2019), dipimpin langsung Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto didampingi Kapolrestabes Medan Kombes Dadang Hartanto dan Kasat Reskrim AKBP Putu Yudha Prawira.

"Dalam pengungkapan ini ada empat pelaku. Dua di antaranya diberi tindakan tegas terukur dan kita kirim ke tempat semestinya (tembak mati). Dua lagi kami tembak di masing-masing kakinya," ujar Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto.

Kombes Dadang Hartanto mengatakan, pelaku ini beraksi di tujuh lokasi dengan tujuh laporan korban.

"Para pelaku ini merupakan komplotan begal yang sadis TKP ada tujuh yang kita ungkap. Ini juga merupakan pelaku BPJS Patimura, namun korban tidak sempat terjadi."

"Pelaku empat orang, masing-masing bernama Tengku, Ferdi dan yang melakukan eksekusi langsung Leo dan Guntur," ujarnya.

Menurut Dadang, para pelaku membidik tangan kanan korban.

"Jadi pelaku melukai tangan kanan korban yang mana memegang gas. Ini TKP di Polonia dan Medan Baru. Kami amankan pada 17 Agustus 2019 lalu," ungkapnya.

Dalam pengungkapan kasus begal sadis yang dilakukan kelompok tersebut, petugas juga menghadirkan para korban di mana masing-masing bernama Ali Indra (45), Reza (19) dan Rahmat (34).

Ali Indra mengatakan, bahwa kejadian yang dialaminya terjadi pada tanggal 2 Juli 2019.

"Kejadian pada Juli. Saya dipepet satu sepeda motor yang jumlah penumpangnya tiga orang. Kemudian mereka membeset tangan kanan saya dan mengambil sepeda motor," ujarnya.

Untuk yang diambil para pelaku, lanjut Ali, sepeda motor.

"Di dalam sepeda motor saya ada dompet saya yang berisi, SIM STNK," jelasnya.

Pada lengannya terlihat luka bekas jahitan.

"Ini kalau digenggam masih teras kebas. Ya, belum bisa normallah," katanya.

Tidak hanya Ali, kelakuan sadis para pelaku juga dialami Rahmat (34) warga Jalan Menteng VII.

"Kalau saya dibegal di Jalan Hasanudin. Saya dibacok tiga kali pada 4 Juli 2019 lalu. Saat kejadian, pelaku menabrak saya dari samping. Mereka turun, lalu saya ditebas," ujarnya.

Pascakejadian, lanjut Rahmat, dirinya pun meminta tolong kepada masyarakat namun dikarenakan kondisi berdarah warga takut menolongnya.

"Saya minta-minta tolong, namun warga banyak yang takut karena saya berdarah. Beruntung saya ditolong tukang Gojek lalu dibawa ke RS Malahayati sebelum dirujuk ke RS Bhayangkara Medan," ungkapnya.

Rahmat sendiri mengalami luka bekas tebasan benda tajam di lengan kanannya.

Terlihat puluhan bekas jahitan di tangan korban.

"Kalau tangan saat ini masih menggunakan pen," pungkasnya.

(mak/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved