Pelatih Tim Angkat Berat Sumut Targetkan Atlet Lolos Pra-PON dan Boyong Medali
Nanang menjelaskan pada kejurnas Pra-PON tahun ini ada 15 kelas yang dipertandingkan untuk angkat berat, yakni 8 putra dan 7 putri.
Penulis: Chandra Simarmata |
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kontingen cabang olahraga (Cabor) angkat berat Sumatera Utara siap berlaga pada Babak Kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (Pra-PON) Papua yang digelar di GOR Tri Lomba Juang, Bandung 25-29 Agustus 2019.
Pada kejuaraan nasional (kejurnas) yang juga merupakan ajang Pra-PON tahun ini, tim angkat berat Sumut berkekuatan 9 lifter, terdiri dari 5 atlet putra dan 4 putri.
Mereka adalah Faebolo Dodo Gowasa (66kg), Mustaqim (93kg), M Irfan (105Kg), Riko Goncalwes Sirait (120kg) dan Teguh Imam Santoso (100+ kg). Sedangkan tim putri diperkuat Luwi Gita Susilo (72kg), Inri Ariani Simanjuntak (47kg), Inda (63kg), dan Angel (52kg).
Pelatih angkat berat Pengprov Persatuan Angkat Besi dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI) Sumut, Nanang Suheri mengatakan persiapan tim angkat berat Sumut untuk menghadapi Pra-PON sudah matang 100 persen.
Dia menargetkan minimal 7 lifter Sumut mampu meraih tiket lolos ke PON Papua 2020 serta membawa medali. Namun secar keseluruhan dia tetap berharap semua atlet yang turun bisa lolos ke Papua.
"Ya Alhamdulillah, persiapannya sudah matang. Targetnya lolos lah. Insya Allah 7 dari 9 atlet bisa lolos. Dua lagi yang cewek ya kita lihat juga karena lawannya belum tahu ada tambahan kah atau tidak kita belum tahu juga Harapannya lolos semuanya," ujarnya kepada Tribun Medan, Sabtu (24/8/2019).
Nanang menjelaskan pada kejurnas Pra-PON tahun ini ada 15 kelas yang dipertandingkan untuk angkat berat, yakni 8 putra dan 7 putri.
Namun Sumut hanya mengirimkan 9 lifter untuk berlaga dikarenakan pengprov PABBSI Sumut menilai hanya 9 kelas yang memiliki peluang lolos. Apalagi angkat berat merupakan cabang olahraga yang sifatnya terukur.
"Kuota 15 orang untuk putra-putri. Kita hanya 9, untuk 4 lagi memang gak ada, kalaupun ada hasil Porprov Sumut kemarin masih (kalah) jauh," terangnya.
Lebih lanjut kata Nanang, di Cabor PABBSI saat ini kekuatan antar provinsi bisa dikatakan cukup merata. Karena itu jika ingin merebut medali para atlet tidak boleh lengah apalagi kecolongan.
Menurutnya jika melakukan kesalahan kecil dan sampai gagal mengangkat target beban angkatan yang sudah dilatih, maka bisa saja tergeser dari atlet lain dan gagal meraih medali.
Dia pun berharap para atlet mampu tampil maksimal dan bertanding sekuat tenaga untuk merebut medali dan tiket PON.
"Lawan tangguh merata, masing-masing kelas kan ada juaranya. Kita juga gak menargetkan juara umum karena kita kan gak full team. Tapi insya Allah ada medali. Dijadwalkan Technical meeting Sabtu malam. Hari Minggu sudah mulai tanding untuk putri. Sebelum tanding mereka tinggal menjaga kondisi saja dan istirahat," pungkasnya.
Sekadar informasi, Sebanyak 36 kelas Cabor PABBSI dipertandingkan pada Babak Kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020 yang terdiri dari 7 kelas binaraga, 14 kelas angkat besi, ditambah 15 kelas angkat berat 15 kelas.
Babak kualifikasi Cabor binaraga berlangsung pada 17-19 Agustus, diikuti angkat besi 19-24 Agustus, dan angkat berat 25-29 Agustus.
(cr11/Tribun-medan.com)