Polisi Kewalahan Ungkap Kasus Pembunuhan Jimmy Harefa, Minta Doa dan Dukungan Warga
Jimmy Harefa (16) diketahui merupakan anak kedua dari mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Nias Utara.
TRIBUN-MEDAN.com - Kepolisian Resor Nias, Sumatera Utara, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) atas dugaan tewasnya seorang remaja bernama Jimmy Harefa (16).
Jimmy Harefa (16) diketahui merupakan anak kedua dari mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Nias Utara.
Jimmy Harefa ditemukan tak bernyawa dan berlumuran darah di tempat tidur di dalam rumahnya, di Gunungsitoli, Sumatera Utara.
Informasi yang dihimpun ditemukan luka menganga di bagian belakang kepala Jimmy Harefa.
Kapolres Nias AKBP Deni Kurniawan, yang ditemui Rabu (21/8/2019) malam menjelaskan, polisi terus melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan barang bukti dan sedang melakukan olah TKP.
Baca: Menteri Yasonna Laoly Targetkan Sail Nias 2019 Datangkan 5-10 Ribu Wisatawan
Baca: Terungkap Alasan Neymar Batal Gabung ke Real Madrid, Ternyata hanya Gara-gara Apartemen
"Tim sedang oleh TKP dan telah memeriksa 2 orang saksi," kata Kapolres.
Salah seorang rekan korban, Bram Gulo mengaku mendapat informasi bahwa di rumah temannya ramai orang dan langsung menuju rumah korban.
"Tadi saya dapat info bahwa dia (korban) tewas, makanya saya langsung ke mari," jawab Bram Gulo, di lokasi kejadian, Rabu Malam (21/8/2019).
Dia mengatakan, korban Jimmy Harefa hari itu tidak berangkat ke sekolah. Tetapi, ia tidak tahu penyebabnya.
Bram berharap polisi segera mengungkap dan menangkap pelaku serta menjebloskan pelaku ke penjara sesuai perbuatannya.

Jimmy Harefa Korban Pembunuhan, Ditemukan Luka Benda Tumpul
Kapolres Nias AKBP Deni Kurniawan Sebut Jimmy Harefa Korban Pembunuhan, Ditemukan Luka Benda Tumpul.
Warga di Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat anak sekolah menengah atas (SMA) dalam kondisi wajah berlumuran darah di dalam kamar tidurnya, Rabu (21/8/2019) malam.
Diketahui remaja SMA atas nama Jimmy Harefa (17) yang tewas itu adalah anak mantan Ketua KPUD Nias Utara, Otorius Harefa.
Jimmy ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya Kelurahan Ilir, Kecamatan Gunung Sitoli, Kota Gunung Sitoli, Sumut.
Korban tewas di dalam kamarnya dengan alami luka dibagian kepala.
Kapolres Nias, AKBP Deni Kurniawan saat dikonfirmasi membenarkan adanya anak remaja yang tewas di dalam kamar rumahnya.
"Jadi tadi malam sekitar pukul 18.30 WIB, kami menerima laporan dari masyarakat bahwa adanya temuan sosok mayat berkelamin laki-laki di dalam rumah," kata Deni via telepon seluler, Kamis (22/8/2019).
"Hasil identifikasi mayat tersebut atas nama Jimmy, umur 17 tahun statusnya sebagai siswa SMA kelas 12 di SMA swasta di Kota Gunung Sitoli. Korban sendiri adalah anak dari mantan ketua KPU Nias Utara," sambungnya.
Deny menjelaskan bahwa Jimmy merupakan korban pembunuhan. Karena ditemukan luka bekas benda tumpul pada bagian kepala saat dilakukan autopsi.
"Hasil dari visum bahwa ada terdapat luka dibagian kepala kanan korban akibat benda tumpul," ungkap Deny.
Untuk motif pelaku, lanjut Deny masih dalam penyelidikan petugas. Namun beberapa saksi sudah dimintai keterangan.
Baca: Wanita ini Berhutang Rp 142 Juta demi Liburan di Disney Land, Pengin Buat Iri Pengikut di Instagram
Baca: Jacksen Tiago Sedih Sekaligus Bangga bisa Kalahkan Barito Putera, Klub yang Dibelanya 2 Tahun Lalu
"Yang jelas dari hasil visum bahwa ada terdapat luka dibagian kepala kanan kepala korban akibat benda tumpul," tuturnya.
"Motif pastinya belum diketahui apakah karena balas dendam atau pencurian masih kita dalami," jelas Deny.
Kepolisian Resor Nias, Sumatera Utara, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) atas dugaan tewasnya seorang remaja bernama Jimmy Harefa (16).
Jimmy Harefa (16) diketahui merupakan anak kedua dari mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Nias Utara.

Restu menyatakan, bahwa pihak Polres Nias terus memburu pelaku pembunuhan tersebut, dan bila ada warga yang memiliki bukti atas kejadian pembunuhan Jimmy Harefa agar segera di sampaikan ke Pihak Polres Nias.
Ia berharap, dukungan doa untuk mendukung pihak Polres Nias, dalam mengungkap pelaku pembunuhan itu, karena polres Nias belum memiliki bukti - autentik yang dapat menunjukkan nama pelaku.
Meski belum terungkap siapa pembunuhnya dan apa motif dari pembunuhan tersebut., Desman Harefa mewakili seluruh keluarga korban, mengucapkan terima kasih kepada pihak Polres Nias atas Kerja keras dalam mengungkap kasus ini.
Desman menegaskan, Pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian Jimmi dan pembunuhnya telah kami maafkan. "Semua permasalahan ini kami serahkan kepada pihak penegak hukum. S
Polres Nias segera mengungkap kasus ini karena Sudah 1 x 24 jam masih belum ada tanda-tanda," ujar Desman Harefa, Sabtu (24/8/2019).
Dsangat mengharapkan agar pelaku pembunuhan Jimmy Sohahau Harefa tersebut segera terungkap, guna mengantisipasi agar pelaku tidak mengulang kembali perbuatan yang salah kepada yang lain.(*)