TERUNGKAP Jaringan dan Pergerakan KKB Egianus Kagoya Masuk ke Kota Mawena dan Kabur via Rute Klasik

Dandim 1702 Jayawijaya Letkol Inf Candra Dianto membeberkan aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kagoya, yang disebut-sebut terk

Editor: Juang Naibaho
Facebook
Pertempuran TNI dan Anggota KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya di Wamena 

Dandim 1702 Jayawijaya Ungkap Jaringan dan Pergerakan KKB Egianus Kagoya Masuk ke Kota Mawena hingga Kabur via Rute Klasik

TRIBUN MEDAN.com - Dandim 1702 Jayawijaya Letkol Inf Candra Dianto membeberkan aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kagoya, yang disebut-sebut terkait dengan aksi penembakan.

Meski bukan kelompoknya langsung, 5 anggota KKB yang terlibat kontak senjata dengan TNI-Polri di Pasar Jibama, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Jumat (23/08/2019), disebut akan bergabung dengan Egianus Kagoya.

Candra mengungkapkan, Egianus Kagoya dan kelompoknya masuk ke Wamena sejak 16 Agustus 2019 setelah melakukan pengadangan terhadap 12 pasukan TNI di sekitar Danau Habema yang menewaskan Pratu Sirwandi.

Namun, Candra memastikan Egianus tidak pernah masuk wilayah kota dan terus memantau keadaan dari pinggiran kampung di sekitar Wamena.

Menyusup ke aksi protes mahasiswa

Direncanakan, Egianus Kagoya ingin memanfaatkan maraknya aksi protes terkait dugaan tindakan rasisme yang diterima mahasiswa Papua, yang muncul di beberapa daerah di Papua dan Papua Barat.

Egianus diyakini akan menyusup bila aksi serupa muncul di Jayawijaya.

Namun, karena rencananya terbaca aparat keamanan, TNI-Polri berhasil mengeliminasi aksi protes tersebut sehingga hingga kini tidak ada aksi turun ke jalan di Wamena.

Candra memastikan Egianus dan pengikutnya masuk ke Wamena. Mereka membawa persenjataan lengkap.

"Pengikuti Egianus banyak, sekitar 30 orang dan kemarin ikut semua ke Wamena dan (sekarang) hanya ditinggal sekitar 10 orang di Habema. Mereka membawa senjata lengkap. Yang menghadang pasukan kami saja pakai Minimi dan Mauser," tuturnya.

Baca: Irjen Paulus Waterpauw Temukan Fakta Mengejutkan dalam Kerusuhan Papua: Bukan Pekerjaan Orang Biasa

Keluar Wamena Usai Baku Tembak

Setelah terjadi kontak senjata di Pasar Jibama yang menewaskan seorang anggota KKB, Egianus Kogoya dipastikan telah keluar dari Wamena.

Menurut Candra, Egianus Kogoya dan sebagian besar pengikutnya telah bergerak dengan berjalan kaki menuju Distrik Mbua.

"Setelah kejadian kemarin itu Egianus Kogoya sempat masuk Wamena. Kemudian dia termonitor ke arah Mbua lagi. Jadi di sini (ada) anak buahnya dan sempalan Kodap di Wamena," katanya.

Kodap adalah istilah yang digunakan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) untuk menandakan kawasan militer kelompok tertentu.

Kepanjangannya adalah Komando Daerah Papua.

Egianus Kogoya ingin gabungkan beberapa Kodap

Candra menuturkan akselerasi Egianus berbeda dengan kelompok lain, bahkan diyakini ia ingin menggabungkan beberapa Kodap yang sudah lama tidak eksis.

"Dia ingin menggabungkan Kodap Wamena dan Kodap Lanny Jaya," katanya.

Dijelaskan, keberadaan Kodap Wamena saat ini hampir tidak ada dan pecahan dari kelompok yang dulu dipimpin oleh Yusak Tabuni berada di daerah Piramid.

Pecahan kelompok ini yang disebutnya beraksi di Pasar Jibana.

Sementara Kodap Lanny Jaya terbagi dalam dua pimpinan, yaitu kelompok Purom Wenda dan Enden Wanimbo.

Tapi semenjak digempur oleh TNI-Polri, kekuatan dua kelompok tersebut mengecil dan ingin digabungkan oleh Egianus Kogoya.

Namun, Egianus Kogoya tidak ingin membawa anggota yang ada di Kodap Wamena dan Lanny Jaya ke Nduga.

"Tapi gabungnya itu bukan dia mau ikut ke Nduga. Jadi saat dia (Egianus) masuk ke Lanny Jaya, dia bergabung dengan kelompok Lanny Jaya, sama halnya dengan kelompok di Wamena, jadi mereka berkolaborasi," tuturnya.

Namun, Egianus Kogoya tidak memiliki wewenang untuk masuk ke wilayah Puncak dan Puncak Jaya.

"Dia main di Nduga, Tolikara, Lanny Jaya, dan Wamena, itu saja tempat permainan mereka," kata Candra.

Baca: Stres karena Kebanyakan PR Sekolah, Pelajar SMP Bunuh Diri, Ucapkan Terimakasih Sudah Dirawat

Egianus Kogoya Selalu Berpindah

Terkait dengan keberadaan Egianus Kogoya di Jayawijaya, Candra mengakui aparat TNI-Polri belum berhasil meringkus yang bersangkutan karena keberadaannya terus berpindah.

"Kami sudah coba pasang jaring untuk cari posisi dia di mana. Mobilitas Egianus Kogoya tinggi juga. Dia termonitor pakai mobil tanpa pelat. Ada dua kendaraan, itu yang dipakai untuk berpindah. Kalau dia menetap, pasti kita tangkap," katanya.

Setelah kejadian di Pasar Jibama, Egianus Kogoya termonitor telah bergerak menuju Distrik Mbua.

Pergerakan Egianus Kogoya dan kelompoknya diketahui tidak menggunakan kendaraan, tapi mereka berjalan kaki menyusuri hutan dan pegunungan.

"Egianus kembali ke Mbua dengan jalan kaki. Dia menggunakan rute klasik di belakang Batalyon, Lipi, kemudian Maso, kemudian tembus ke daerah Napua sampai ke Mbua. Jalan itu bisa tembus ke Timika, Lanny Jaya, dan Nduga. Jalan-jalan itu yang dia pakai," kata Candra.(*)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Dandim 1702 Jayawijaya Ungkap Anak Buah Egianus Kagoya Masuk ke Wamena dengan Senjata Lengkap

Sumber: Warta kota
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved