Aceng Fikri Murka Laporkan Satpol PP, Bersama Istrinya Merasa Dilecehkan, Dianggap Buat Asusila
Aceng Fikri tak terima perlakuan Satpol PP Kota Bandung terhadap dirinya yang menganggap dirinya melakukan hubungan di luar nikah
"Ini pengalaman pertama seumur hidup. Semua masyarakat juga tahu. Intinya, kami ingin ada permintaan maaf dari Satpol PP Kota Bandung dan pemulihan nama baik," ujar Siti Elina Rahayu.
Saat petugas Satpol PP itu mengetuk pintu kamarnya, Siti mengaku sedang tertidur pulas.
Ia terbangun dan kaget tiba-tiba banyak orang di dalam kamar.
"Saya bengong sambil gemetaran. Ya Allah, ini ada apa? Kaget karena baru bangun spontan. Ada apa ini kok pada masuk," kata Siti Elina Rahayu.
Siti makin bingung lantaran petugas itu tak hanya minta kartu identitas, melainkan juga menyuruhnya ke kamar mandi.
Di kamar mandi itu, Siti rupanya digeledah dari atas sampai bawah.
Seluruh badannya dicek oleh wanita petugas.
"Ada yang pakai sarung tangan dan rambut pendek. Saking banyaknya orang, ya, sudah diikuti waktu digeledah," ujar Siti.
Tak hanya dirinya yang diperiksa, semua barang juga ikut dibongkar.

Bahkan, alat salat saja juga ikut dibuka.
"Bukan hanya saya, semua barang mulai dari tas, koper, dibuka semua. Penjuru kamar juga diperiksa sama mereka. Bahkan alat salat saja sampai dibongkar," kata Siti Elina Rahayu.
Hingga akhirnya, Siti dan Aceng Fikri tetap dibawa ke kantor Satpol PP Kota Bandung.
Ia dipaksa masuk ke dalam truk, padahal sudah meminta agar memakai mobil sendiri saja.
"Saya dipaksa masuk ke truk, padahal saya sudah minta agar kami bisa pakai mobil sendiri saja. Petugas Satpol PP bilang, enggak boleh. Akhirnya kami ikuti," kata Siti.
Hal yang lebih membuatnya kaget adalah, ia tak langsung dibawa ke kantor Satpol PP.