Cekcok Soal Perbedaan Pilihan Calon Kepala Desa, Dorlan dan Lamboi Tega Aniaya Rumapea hingga Tewas
Awalnya, ketika Sundung Rumapea (51) minum tuak bersama teman-temannya di Huta Pagar Nabolak, Desa Hutarihit, Kecamatan Nainggolan
Cekcok Soal Perbedaan Pilihan Calon Kepala Desa, Dorlan dan Lamboi Tega Aniaya Rumapea hingga Tewas
TRIBUN-MEDAN.com-Cekcok Soal Perbedaan Pilihan Calon Kepala Desa, Dorlan dan Lamboi Tega Aniaya Rumapea hingga Tewas.
Kasat Reskrim Polres Samosir, Jonser Banjarnahor mengatakan keduanya menganiaya korban Sundung Rumapea (51) di warung tuak di Nainggolan, Samosir.
"Akibat perdebatan tentang beda calon yang didukungnya masing-masing,"ujar Jonser.
Kata Jonser, kronologis perkelahian diawali dari perdebatan tentang pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Piilkades) di Kabupaten Samosir pada 31 Oktober 2019 nanti.
Perdebatan tentang beda calon yang didukungnya masing-masing, memicu pembunuhan semarga.
Awalnya, ketika Sundung Rumapea (51) minum tuak bersama teman-temannya di Huta Pagar Nabolak, Desa Hutarihit, Kecamatan Nainggolan pukul 7 Sore hari pada Jumat 23 Agustus 2019 lalu.
Saat bersamaan, terduga pelaku Dorlan Rumapea (50) dan Lamboi Rumapea (35) ikut minum tuak di warung tersebut.
Baca: Alasan Capim KPK Bilang Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK Keliru, Ungkap Contoh Kasus Suap Meikarta
Baca: Perempuan Selingkuhan Kaget saat Sang Pacar Minta Kembalikan Uang Rp 20 Miliar yang Sudah Diberikan
Baca: Ronald Sinaga Penagih Utang yang Kirim Karangan Bunga ke Pesta Nikah Blak-blakan di Acara Brownis
Baca: ALASAN AULIA KESUMA Istri Muda Sewa Pembunuhan Bayaran, Akhirnya Terkuak Suami dan Anak Tiri Dibunuh
Baca: Berpotensi Bikin Gaduh, MDI Laporkan Akun Youtube yang Edit Ceramah Ustadz Abdul Somad (UAS)
Baca: Satnarkoba Polres Binjai Amankan 5 Kg Sabu dan 24 Ribu Ekstasi Tak Bertuan dari Loket Bus
Baca: Jimmy Harefa Ternyata Dibunuh Tetangganya Beriman Waruwu alias Beri, Ponsel dan Kamera Dijual Pelaku
Baca: Saat Capim KPK Tes Wawancara Integritas dan Backingi Pengausaha, Ini Jawaban Irjen Antam
Baca: Kumar Loncat saat Buka Paket Kiriman Alat Rumah Tangga dari Toko Online karena Ada Bonus Ular Kobra
Antara korban dan pelaku terjadi percekcokan akibat beda dukungan kepala desa.
Perdebatan yang tak kunjung usai berujung pada pertikaian.
Pukul 21.30 WIB, korban dan pelaku sama-sama meninggalkan warung tuak tersebut.
Baca: Begini Nasib Mahasiswa yang Siramkan Bensin pada Polisi Ipda Erwin Yudha hingga Tewas
Baca: Di Hadapan Polisi, Aulia Kesuma Ngaku Menyesal Sewa 4 Pembunuh Bayaran Habisi Suami dan Anak
Baca: Tim SAR Medan Temukan Jenazah Rizky Pranata setelah Pencarian 3 Hari, Terpeleset saat Main di Sungai
Baca: Ini Cara Polisi Berhasil Ungkap Kasus Istri Sewa Pembunuh Bayaran Bunuh Suami dan Anak Tiri
Baca: Pemko Medan Siap Dukung Percepatan Pembangunan Provinsi Sumut
Baca: Aneh tapi Nyata, Istri Gugat Cerai Suami dengan Alasan Terlalu Sempurna, Baik dan Sangat Patuh
Baca: Minus Natanael Siringoringo dan Ilham Fathoni, Gurning Duetkan Renngur dan Tri Handoko
Belum jauh dari warung, korban langsung memegang pundak Dorlan Rumapea sambil tetap cekcok.
Baca: Hanya Tingkatkan Utang dan Deforestasi, Media Internasional Soroti Ibu Kota Pindah ke Kaltim
Baca: Warga Histeris Melihat Pengendara Sepeda Motor Masih Bergerak di Bawah Kolong Truk yang Remnya Blong
Baca: Inilah Motif Istri Sewa 4 Pembunuh Bayaran untuk Habisi Nyawa Suami dan Anak lalu Dibakar di Mobil
Akibat percekcokan tersebut, korban langsung memukul Dorlan Rumapea.
Melihat itu, Lamboi Rumapea datang memisahkan mereka.
Baca: Begini Nasib Mahasiswa yang Siramkan Bensin pada Polisi Ipda Erwin Yudha hingga Tewas
Baca: Di Hadapan Polisi, Aulia Kesuma Ngaku Menyesal Sewa 4 Pembunuh Bayaran Habisi Suami dan Anak
Baca: Tim SAR Medan Temukan Jenazah Rizky Pranata setelah Pencarian 3 Hari, Terpeleset saat Main di Sungai
Baca: PLN Putuskan Aliran Listrik ke SMK Negeri 2 Kisaran karena Tak Bayar Tunggakan Sebesar Rp 3,4 Juta
Baca: Bocah Perempuan setelah Terjerat Tali Layang-layang yang Dimodifikasi Jadi Tajam dan Berlapis Logam
Namun korban yang sudah dipengaruhi tuak, tidak mau dipisah.