Forak Kembali Kritik Pembangunan Taman Buah walaupun Warga Justru Dukung dan Manfaatkan Fasilitasnya
Massa menyebut mereka melakukan aksi lanjutan karena menganggap Pemkab mencueki apa-apa yang telah mereka sampaikan dalam aksi.
Penulis: Indra Gunawan |
Forak Kembali Kritik Pembangunan Taman Buah walaupun Warga Justru Dukung dan Manfaatkan Fasilitasnya
TRIBUN-MEDAN.com- Forak Kembali Kritik Pembangunan Taman Buah walaupun Warga Justru Dukung dan Manfaatkan Fasilitasnya.
Aksi unjuk rasa kembali lagi dilakukan oleh Forum Anti Korupsi (Forak) Kabupaten Deliserdang Kamis, (29/8/2019).
Aksi yang dilakukan merupakan aksi yang ketiga kalinya dilakukan selama bulan Agustus ini. Tuntutan yang disampaikan pun masih sama dengan tuntutan pada aksi sebelumnya.
Massa menyebut mereka melakukan aksi lanjutan karena menganggap Pemkab mencueki apa-apa yang telah mereka sampaikan dalam aksi.
Selain persoalan pelayanan RSUD Deliserdang yang kurang optimal masalah yang kembali disinggung adalah persoalan agar dapat dilakukannya penghentian praktek pungli di sekolah-sekolah dan di tempatinya rumah dinas pejabat yang sudah ada.
Walaupun banyak masyarakat yang mendukung atas adanya keberadaan taman buah dan terbukti disetiap akhir pekan ada ribuan masyarakat yang datang karena masuknya gratis namun hal ini tetap mereka kritik.
Baca: Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Rasisme di Asrama Mahasiswa Papua, Ini Statemen Kapolda Jatim
Baca: Atlet MMA Pukul Istrinya yang Sedang Menggendong Anak hingga Terjatuh karena Pindahkan TV
Baca: Kumpulan Gambar dan Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 H
"Kami tidak butuh taman buah yang menghabiskan banyak anggaran. Masih banyak warga Deliserdang yang membutuhkan biaya untuk pendidikan," ujar Rahman Hutabarat.
Baca: TYAS Mirasih Berani Bongkar Perselingkuhan Raffi Ahmad tatkala Masih Merajut Tali Kasih Dengannya
Baca: Andi Sukma Anggota DPRD Beristri 4, saat Pelantikan Bawa 3 Istrinya, Siap Bertarung di Pilkada
Saat menyampaikan aspirasi, seperti biasa Rahman ditemani oleh rekannya Muhari dan saling bergantian.
Walaupun jumlah massa hanya berkisar 20 orang namun Muhari tampak begitu bersemangat menyampaikan tuntutan.
Baca: Polisi Layangkan Surat Cegah Tri Susanti Korlap Demo Rasis di Asrama Mahasiswa Papua, ke Luar Negeri
Baca: Terkena Akumulasi Kartu Kuning, Bruno Casimir Tak bisa Perkuat PSMS Medan Kontra Cilegon United
Dengan lantang ia juga kembali menyinggung agar agar Tim Pengawal Pengamanan, Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) yang dilakukan Kejaksaan bisa dibubarkan karena dianggap tidak berfungsi.
Disebut kedatangan mereka ketempat ini sebagai bentuk bahwa mereka juga sayang dengan Bupati Ashari Tambunan.
"Tapi apa bapak Bupati pernah datang ke rumah sakit melihat pelayanan di sana?," kata Muhari.
Tuntutan mengenai praktek pungli, keberadaan rumah dinas yang tidak di tempati dan pelayanan RSUD yang dianggap kurang optimal merupakan isu-isu yang selama ini sering dibahas dalam pemberitaan media massa.
Baca: TERKUAK Chat WA Terakhir Aulia Kesuma pada Suami yang Dibakar dan Dibunuhnya, Ini Isinya
Baca: Berkunjung Ke Medan, Maruf Amin : Sistem Khilafah itu Bukan Ditolak Namun Tertolak
Baca: Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas Operasi Patuh Toba 2018 Mengalami Penurunan Dibandingkan Tahun 2017
Sayangnya aksi yang dilakukan oleh massa ini sama sekali tidak mendapat respon dari Pemkab. Sekitar 30 menit melakukan aksi di depan gerbang keluar kantor Bupati tidak ada satupun pejabat yang menghampiri.
Massa juga saat itu sama sekali tidak mendesak agar mereka dapat dipertemukan oleh pejabat.
Selanjutnya setelah dari kantor Bupati massa pun beralih melakukan aksi di depan kantor DPRD Deliserdang.
Di tempati ini barulah massa kemudian diterima aspirasinya oleh Wakil Ketua DPRD, Imran Obos.
(dra/tribun-medan.com).