Mengenal Benny Wenda Sosok di Balik Kerusuhan Papua yang Tuntut Merdeka, Ini Rekam Jejaknya

Sekarang, diantara pentolan Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang masih tersisa, maka tersebutlah nama Benny Wenda.

Penulis: Juang Naibaho |
YouTube
Benny Wenda menjadi pembicara di TEDxSydney bersama Jennifer Robinson pada 2013 silam 

TRIBUN-MEDAN.com - Sekarang, diantara pentolan Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang masih tersisa, maka tersebutlah nama Benny Wenda. 

Wendad disebut oleh Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko sebagai dalang dibalik kerusuhan di Papua dan Paua Barat.

Soal Benny Wenda yang disebut sebagai dalang kerusuhan di Papua, hal ini disampaikan Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko pada Senin (2/9/2019).

"Ya jelas toh. Jelas Benny Wenda itu. Dia mobilisasi diplomatik, mobilisasi informasi yang missed, yang enggak benar."

"Itu yang dia lakukan di Australia, lah, di Inggris, lah," ujar Moeldoko di kantornya, Gedung Bina Graha, Jakarta, seperti dilansir Kompas.com.

Dalam akun Twitternya yang masih aktif, Benny Wenda menyebut dirinya sebagai pemimpin kemerdekaan Papua Barat, Ketua Gerakan Serikat Pembebasan untuk Papua Barat Bersatu (ULMWP), dan pendiri Kampanye Papua Barat Merdeka.

Benny Wenda adalah pemimpin Serikat Gerakan Pembebasan untuk Papua Barat (ULMWP).
Benny Wenda adalah pemimpin Serikat Gerakan Pembebasan untuk Papua Barat (ULMWP). (OXFORD CITY COUNCIL)

Wenda lahir di Lembah Baliem tepat pada HUT Republik Indonesia 1974.

Wenda kemudian menjadi antipati dengan pemerintah Indonesia setelah dirinya mengklaim jika ada serangan udara yang membuat keluarganya menjadi korban.

Dirinya juga mengklaim akibat serangan udara itu kakinya putus satu.

Maka setelah rezim Soeharto tumbang, Wenda lantas angkat senjata meminta papua merdeka walaupun keluarganya sendiri memilih bergabung dengan NKRI

Ia melakukan lobi-lobi kepada pemerintahan Indonesia.

Pada pemerintahan Megawati, usaha lobi Wenda sebenarnya berhasil yakni menjadikan papua sebagai daerah otonomi khusus.

Namun apa lacur, Wenda masih kurang puas dan menuntut lagi kemerdekaan papua.

Aparat keamanan Indonesia tak bisa lagi mentolerir lagi Wenda ditangkap karena ia mengacaukan keamanan pada tahun 2001.

6 Juni 2002, Wenda kemudian ditahan di Jayapura.

Dirinya kemudian berhasil kabur dari penjara pada 27 Oktober 2002.

Dibantu simpatisan OPM, Wenda diselundupkan ke Papua Nugini yang lantas ia ngacir ke Inggris bersama LSM Eropa setelah mendapat suaka politik.

Sampai saat ini Wenda hidup aman, nyaman di bawah perlindungan dan pengawasan negeri Ratu Elizabeth II.

Di Inggris ia hanya bisa menyuarakan kemerdekaan Papua lewat media massa dan media sosial.

Sedangkan anak buahnya harus keluar masuk rimba, tidur di hutan, kekurangan makanan dan  harus menyabung nyawa berperang dengan aparat keamanan Indonesia.

Entah apakah Benny Wenda bakal kembali ke tengah-tengah pengikutnya, memimpin gerakan separatis OPM yang semakin tak populer.

Jadi Pembicara TEDxSydney

Pada 2013 lalu, Benny Wenda pernah menjadi pembicara TEDxSydney yang digelar di Sydney Opera House Concert Hall.

Benny diundang menjadi pembicara TED bersama Jennifer Robinson yang merupakan pengacara Hak Asasi Manusia (HAM).

Dikutip dari tedxsydney.com, dalam acara tersebut Jennifer dan Benny Wenda menceritakan soal kehidupan Benny.

Juga tentang upaya Benny Wenda membebaskan Papua Barat.

Benny Wenda mendirikan kampanye pembebasan Papua Barat pada 2004 silam di Oxford, Inggris.

Mengutip dari situs resmi Free West Papua, markas kantor kampanye pembebasan Papua Barat juga ada di Belanda, Papua Nugini, dan Australia.

Tujuan dari adanya kampanye ini adalah untuk memberikan kebebasan pada masyarakat Papua Barat untuk memilih sendiri jalan mereka melalui referendum yang adil dan transparan.

(Seto Aji/Gridhot.ID)

Artikel ini tayang di gridhot.id dengan judul "Benny Wenda, Pemimpin OPM yang Hidup Enak di Luar Negeri Sedangkan Pengikutnya Menyabung Nyawa Keluar Masuk Hutan"

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved