Breaking News

Tito Sebut ULMWP dan KNPB Dalang Kerusuhan Papua, Gencar Bikin Hoaks dan Gerakkan Mahasiswa

Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian kembali membeberkan dalang kerusuhan di tanah Papua.

Editor: Juang Naibaho
Tribun Medan/ M Andimaz Kahfi
Kapolri Jenderal Tito Karnavian 

Benny diduga menyebarkan konten hoaks dan provokatif di media sosial terkait Papua.

Tak hanya di media sosial, Benny juga diduga menyebarkan konten-konten hoaks tersebut melalui sambungan telepon atau aplikasi pesan singkat WhatsApp.

Konten tersebut disebarkan kepada sejumlah petinggi negara di kawasan Pasifik.

Moeldoko menilai apa yang dilakukan Benny Wenda merupakan strategi politik. Karena itu, pemerintah juga akan menanganinya secara politis.

Adapun Benny Wenda menampik tudingan sebagai dalang kerusuhan di Bumi Cenderawasih. Ia menyebut demonstrasi berujung rusuh di Papua terjadi secara spontan akibat ketidakadilan yang dirasakan warga Papua selama ini.

Ia bahkan menuding balik Menkopolhukam Wiranto yang berupaya memicu konflik horizontal dengan warga Papua.

Baca: Santi Tewas Dipukuli Suami Pakai Besi, padahal Baru 2 Hari Dijemput dari Keluarga setelah Ditalak 1

Baca: INSTAGRAM Terkini - Cara Simpan dan Download Foto Instagram ke Handphone Tanpa Aplikasi Tambahan

Veronica Koman

Terkait penyebaran konten provokatif, seorang aktivis kelahiran Medan, Sumatera Utara, Veronica Koman telah ditetapkan sebagai tersangka. Menurut keterangan polisi, konten yang disebarkan Veronica Koman bersifat provokatif dan berita bohong atau hoaks.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, Veronica Koman saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka akibat provokasi yang dilakukannya melalui media sosial terkait Papua.

Penyidik Polda Jawa Timur bersama Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri terus mendalami jejak digital Veronica Koman.

Berdasarkan hasil sementara, sebagian konten diduga disebarkan dari Jakarta dan sebagian di luar negeri.

"Ada beberapa jejak digital yang masih didalami, masih ada yang didalami di Jakarta dan beberapa yang memang ada di luar negeri. Itu masih didalami laboratorium forensik digital," tutur Dedi Prasetyo di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (4/9/2019).

Untuk melacak keberadaan Veronica Koman, Mabes Polri akan menggandeng Interpol.

"Kalau VK kan masih WNI. Karena keberadaannya di luar negeri, maka nanti dari Interpol akan membantu untuk melacak yang bersangkutan, sekaligus untuk proses penegakan hukumnya," kata Dedi Prasetyo.

Baca: TEREKAM Anak Sultan Yogyakarta GKR Bendara Naik Becak, Warganet Kagum Kesederhanaanya. .

Baca: Mama Muda Tikam Leher dan Dada Bayi yang Baru Dilahirkannya karena Takut Ketahuan sang Pacar

Veronica Koman ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Ditreskrimsus Polda Jawa Timur pada Rabu (4/9/2019) siang.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved