Rahasia Mauliza Intan Sukses Raih Emas Kejurnas Tinju Junior-Youth 2019

Menghadapi banyak atlet tangguh dari berbagai provinsi di Indonesia, gadis yang akrab disapa Intan ini mengaku sempat gentar.

Penulis: Chandra Simarmata |
Tribun Medan / Chandra
Petinju kota Medan, Mauliza Intan Safira sebagai peraih medali emas kejurnas remaja 2019 kelas 54 kg youth putri 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Ragu bakal gagal meraih medali emas sempat menghantui Mauliza Intan Safira saat mengikuti kejuaraan nasional (kejurnas) tinju yunior-youth 2019 yang digelar Pertina Sumut belum lama ini.

Menghadapi banyak atlet tangguh dari berbagai provinsi di Indonesia, gadis yang akrab disapa Intan ini mengaku sempat gentar.

Apalagi berlaga di event berkelas nasional merupakan yang pertama bagi atlet muda ini.

Namun untungnya, Siswi kelas XII SMA Panca Budi Medan tersebut memiliki pelatih sekelas Niazi Alami.

Intan mengatakan, motivasi dan dorongan yang diberikan pelatihnya itu, rupanya secara tak langsung justru menumbuhkan rasa percaya dirinya yang sempat memudar.

Hasilnya, setahap demi setahap Intan mampu menumbangkan satu-persatu lawannya. Akhirnya putri pasangan Ruslaini dan Hanafi ini sukses meraih juara di kejurnas tinju 2019.

Turun di kelas 54 kg youth putri, dia pun berhasil menyumbang medali emas bagi Sumut setelah menundukkan petinju asal Kalimantan Timur (Kaltim), Qidzura.

"Saya kan baru pertama main di kejurnas , awalnya kayak ragu juga untuk menang. Tapi kata pelatih bisa, bisa ini emas, jadi tambah percaya diri, ya udah Alhamdulilah dapat emas," ujarnya kepada Tribun Medan, Sabtu (7/9/2019).

Atas torehan prestasi di tingkat junior nasional tahun ini, Intan mengaku sangat senang sekaligus bangga. Dirinya tidak menyangka akhirnya bisa merebut medali emas di kejurnas yang juga perdana baginya.

Padahal menurutnya, cukup sulit mengalahkan Qidzura di atas ring. Apalagi kedua peboxing ini juga baru pertama kali bertemu.

"Waktu bertanding bisa menang dengan mengandalkan pukulan jap, satu-dua. Apa yang diarahkan pelatih didengarkan," terangnya.

Atlet yang tergabung dalam Sasana Fighter Boxing Camp Medan ini menambahkan tidak ingin langsung jemawa setelah meraih medali emas di ajang kejurnas junior.

Menurutnya ini baru awal. Sedangkan perjalanan menuju prestasi tertinggi masih panjang. Karena itu atlet belia kelahiran Medan, 9 Mei 2002 ini akan tetap latihan lebih keras lagi.

Ke depan, intan siap menatap kejuaraan berikutnya hingga menuju PON 2024 saat Sumut menjadi tuan rumah bersama Aceh.

"Yang pasti medali emas dipersembahkan untuk kedua orangtua, serta orang-orang yang selalu support dan menyemangati. Dan juga pelatih. Ke depan lebih giat latihan lagi, karena masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki kata pelatih," pungkasnya.

(cr11/Tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved