Adik BJ Habibie Ungkap Detik-detik Kepergian Kakaknya: Dia Menunggu Semua Komplet

Adik Kandung BJ Habibie Sri Soedarsono menyampaikan bahwa BJ Habibie berpulang setelah menunggu semua anggota keluarga

Facebook The Habibie Center
Mantan Presiden RI BJ Habibie 

TRIBUN-MEDAN.com - Adik Kandung BJ Habibie, Sri Soedarsono menyampaikan bahwa BJ Habibie berpulang setelah menunggu semua anggota keluarga, yakni anak dan cucu-cucunya hadir di RSPAD.

"Semua komplet. Dia menunggu sampai semua komplet, cucu, anak," ujar Sri Soedarsono di RSPAD Gatot Subroto, Rabu (11/9/2019).

Sri Soedarsono mengatakan, saat ini semua anggota keluarga sudah hadir sehingga tidak ada lagi yang ditunggu.

"Ini sedang dimandikan dan langsung dibawa ke Kuningan," kata dia.

Penyanyi sekaligus cucu keponakan BJ Habibie, Melanie Soebono menceritakan detik-detik Habibie berpulang. 

Menurut Melanie Soebono, BJ Habibie meninggal dengan diiringi doa oleh seluruh keluarga yang mendampingi. 

Baca: INILAH Guru Intelektual BJ Habibie hingga Indonesia jadi Negara Demokrasi dan Punya Kebebasan Pers

Baca: TERUNGKAP Fakta Terbaru Kasus Vina Garut, Ada Ratusan Video di Ponsel Rayya dan Pengakuan si Wanita

Baca: Ustaz Abdul Somad Mengaku Dosanya Lebih Banyak Dibanding Giovanni Tobing, Ini Alasannya

Melanie Soebono turut mendampingi BJ Habibie menutup mata untuk selamanya.

"Meninggal pukul 6 lewat sedikit, ada di ruangan bersama keluarga."

"Eyang pergi dengan tenang, keluarga lengkap.

Diiringi doa," kata Melanie Soebono saat ditemui di rumah duka di kawasan Patra, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (11/9/2019) sebagaimana dikutip dari Kompas.com. 

Penyanyi Melanie Subono yang juga cucu keponakan mendiang Presiden ketiga RI BJ Habibie saat ditemui di depan kediaman Habibie di kawasan Patra Kuningan, Rabu (11/9/2019) malam.
Penyanyi Melanie Subono yang juga cucu keponakan mendiang Presiden ketiga RI BJ Habibie saat ditemui di depan kediaman Habibie di kawasan Patra Kuningan, Rabu (11/9/2019) malam. (KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D)

Melanie Soebono berterima kasih atas seluruh doa yang telah dipanjatkan untuk BJ Habibie yang baru saja berpulang pada pukul 18.03 WIB.

"Pertama terima kasih buat doanya buat di luar sana, aku dari pagi menemani (Habibie)," ucap Melanie Soebono.

BJ Habibie meninggal dunia pada Rabu, pukul 18.03 WIB.

Baca: Bikin Haru, Begini Pesan Terakhir Kapten Kapal PMB 6 sebelum Meninggal kepada Sang Anak

Sedangkan Ida Ayu Selly Fajarini Mantra yang juga berada di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (11/9/2019) menceritakan detik-detik sebelum Presiden ketiga RI BJ Habibie meninggal dunia.

Perempuan yang akrab disapa Selly ini merupakan istri dari Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra.

Dituturkan Selly, awalnya dia ke Jakarta untuk mengikuti rakernas Dekranas. Karena mengetahui Habibie sedang dirawat di RSPAD, Selly langsung membesuk sambil membawa oleh-oleh bagi anak dan mantu Habibie.

"Berita terakhir kemarin pagi malah saya dapat berita dari keluarga kondisi beliau membaik.

Tau-tahu baru aja saya sampai di Rumah sakit pukul 15.30 wita, dibilang kondisi beliau sudah drop. Langsung saya menuju ke ICU," kata Selly melalui pesan singkat pada Kamis (11/9/2019).

Menurutnya suasana haru sangat terasa saat itu. Keluarga besar BJ Habibie sudah berkumpul di tempat tersebut.

Saat detik-detik sebelum berpulangnya BJ Habibie, satu per satu anak, menantu, dan cucu-cucu membisikan sesuatu.

"Detik-detik saat beliau berpulang anak, menantu cucu-cucu bergantian membisikan sesuatu.

Saya ada di ruangan saat itu," ujar Selly.

Dijelaskan Selly, keluarga Habibie dengan keluarga Mantra memiliki ikatan sejarah.

Hal itu bermula ketika mantan Gubernur Bali Ida Bagus Mantra (alm) yang merupakan ayah dari wali kota Denpasar menempuh pendidikan di perguruan tinggi di Makassar.

Mantra saat itu tinggal di rumah orangtua BJ Habibie.

"Dulu almarhum Pak Mantra kos di Makassar di rumahnya Pak Habibie. Waktu itu Pak Habibie masih kecil. Pak Mantra itu anak kesayangan eyang, ibunda dari Bapak Habibie," kata Selly.

Karena itu ikatan kekerabatan antara kedua keluarga besar terus terjaga sampai saat ini.

Di mata Selly, BJ Habibie adalah sosok yang selalu memberi motivasi.

Ketika bertemu selalu memberikan semangat.

"Kalau kita main ke Patra ( kediaman beliau), kalau cerita sama Pak Wali bisa berjam jam. Kalau tida distop, enggak berhenti," ucap Selly.

Wakil Ketua Dewan Pengurus The Habibie Center Dewi Fortuna Anwar yang sudah 20 tahun bekerja dengan BJ Habibie, menceritakan kepergian Presiden Ketiga RI ini mengejutkan.

"Terus terang saya syok karena mendengar kabar yang terakhir," ujar Dewi di rumah duka Jalan Patra Kuningan XIII, Kuningan Timur, Jakarta Selatan, Rabu (11/9/2019) malam.

Dewi mengaku sempat menjenguk BJ Habibie di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, pada Rabu siang.

Dia menyebut kondisi BJ Habibie saat itu menggembirakan.

"Waktu itu kita semuanya bergembira karena kondisinya agak membaik, jauh lebih membaik dari kemarin sehingga kita cukup senang," kata dia.

Dewi pun berharap Habibie bisa lebih sehat lagi.

Namun, sekitar pukul 15.30 WIB, Dewi mendapat kabar bahwa kondisi Habibie memburuk.

Dewi sempat tidak percaya dan mengonfirmasi informasi yang didapatnya kepada kerabat Habibie yang ada di RSPAD.

"Dikatakan memang sejak pukul 14.30 WIB situasinya drop sekali.

Kemudian ketika dapat berita (Habibie meninggal), coba dibayangkan syoknya karena kita tadi sudah agak gembira," tutur Dewi.

Rencananya, BJ Habibie akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata pada Kamis (11/9/2019).

Namun, kata Sri, waktu pemakaman sedang diatur oleh Tim Kepresidenan.

Adik BJ Habibie Sri Sudarsono saat berada di RSPAD Garot Subroto, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2019).
Adik BJ Habibie Sri Sudarsono saat berada di RSPAD Garot Subroto, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2019).(KOMPAS.com/ Deti Mega Purnamasari)

Presiden Joko Widodo direncanakan menjadi inspektur upacara pemakaman Presiden ketiga Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie.

Pemakaman akan dilaksanakan di Taman Makam Pahlawan, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019) besok.

"Insya Allah nanti untuk besok upacara di TMP akan dipimpin oleh Bapak Presiden," ungkap Menteri Sekretaris Negara Pratikno, di rumah duka almarhum, di kawasan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (11/9/2019).

Habibie akan dimakamkan di samping makam almarhum istrinya, Asri Ainun.

Presiden Joko Widodo saat melayat Presiden ketiga RI, Bacharuddin Jusuf Habibie di RSPAD Gatot Soebroto pada Rabu (11/9/2019).

Presiden Joko Widodo saat melayat Presiden ketiga RI, Bacharuddin Jusuf Habibie di RSPAD Gatot Soebroto pada Rabu (11/9/2019).(KOMPAS.com/Deti Mega Purnamasari)

Sementara, untuk waktu prosesi, Pratikno mengatakan akan mendiskusikan hal tersebut dengan pihak keluarga Habibie.

"Jadi nanti setelah ini nanti kami akan bahas, setelah itu akan ada pengumuman lebih lanjut dengan pihak keluarga," kata dia.

Pemerintah telah menetapkan waktu berkabung nasional selama tiga hari hingga 14 September mendatang.

Selain itu, pemerintah juga mengimbau pimpinan lembaga pemerintah untuk mengibarkan bendera setengah tiang selama masa berkabung nasional.

Sebelumnya, Putra Presiden ke-3 RI Bacharudin Jusuf Habibie, Thareq Kemal Habibie, mengonfirmasi meninggalnya sang ayah.

"Dengan sangat berat, mengucapkan, ayah saya Bacharudin Jusuf Habibie, Presiden ke-3 RI, meninggal dunia jam 18.03 WIB," ujar Thareq di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (11/9/2019). T

hareq mengatakan, sang ayah meninggal dunia karena sudah berusia tua sehingga sejumlah organ dalam tubuhnya mengalami degenerasi. Salah satunya adalah jantung.

Kisah lama Presiden ketiga Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie dengan sang istri, Ainun, masih memikat untuk didengar dan mengundang tawa pendengarnya.

"Jangan tinggalkan saya, Ainun," demikian ucap Bacharuddin Jusuf Habibie di penghujung hidup Hasri Ainun Habibie yang tergambar dalam Film Habibie dan Ainun.

Saat itu ucapan Habibie yang diperankan oleh Reza Rahardian dan Ainun yang diucapkan oleh Bunga Citra Lestari terasa begitu menyentuh.

Film yang diangkat dari kisah dan buku Habibie & Ainun ini menceritakan cinta pertama dan terakhir yang hanya dipisahkan oleh maut. Kisah yang penuh romansa dari seseorang yang pernah memangku jabatan sebagai orang nomor satu di Indonesia.

Namun kisah Habibie dan Ainun harus terpisahkan oleh maut. Ainun meninggal pada 22 Mei 2010 di usianya yang ke-72 tahun. 

Sebuah kisah yang berawal dari pertemuan di sekolah. Namun, bagi Habibie, sosok Ainun tak begitu terlalu "menggoda" hatinya. Habibie muda justru meneriaki Ainun dengan sebutan "si gula jawa" karena warna kulit yang kecokelatan.

Hari ini, Rabu (11/9/2019), Habibie menyusul Si Gula Jawa ke alam baka.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Adik BJ Habibie: Dia Menunggu sampai Keluarga Komplet", "Presiden Jokowi Dijadwalkan Jadi Inspektur Upacara Pemakaman BJ Habibie", ''Cerita Istri Wali Kota Denpasar Detik-detik Sebelum BJ Habibie Meninggal: Anak dan Cucu Bisikan Sesuatu"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved