Viral Medsos
Status Aulia Andri Disorot: Cok Tugasmu Itu Memberi Cucu pada Pak De, 061 Biar Abang Itu yang Urusin
Dalam status facebook miliknya, Aulia menuliskan "Cok, tugasmu itu memberikan cucu pada pakDe. 061 biar Abang itu yang urusin. Pahamkan,".
Penulis: M.Andimaz Kahfi |
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Mantan Komisioner Bawaslu Sumut dan pengamat media sosial, Aulia Andri membuat sebuah status unik di lini masa media sosial miliknya.
Hingga mendapat perhatian warganet, pada Selasa (11/9/2019) sekitar pukul 13.53 WIB.
Dalam status facebook miliknya, Aulia menuliskan;
"Cok, tugasmu itu memberikan cucu pada pakDe. 061 biar Abang itu yang urusin. Pahamkan,".
Sontak status yang dibuat Aulia itu, mendapat berbagai tanggapan dari para pengguna media sosial.
Tak sedikit yang berkomentar mengaitkan dan saling bersenda gurau.
Banyak yang mengkaitkan bahwa sebutan Cok itu diberikan kepada Bobby Nasution yang merupakan menantu Presiden Jokowi yang sering dipanggil Pak De.
Sedangkan 061 adalah kode telepon untuk Kota Medan.
Status ini juga dikaitkan soal Pilkada Medan dimana Bobby Nasution sudah menyampaikan niatannya untuk mencalonkan diri.
Menanggapi hal itu, Aulia saat dihubungi via telepon seluler mengatakan bahwa status itu tidak ada maksud sama siapa-siapa dan tidak untuk ditujukan pada seseorang.

"Siapa yang merasa rupanya. Itu cuma status di media sosial, karena saya sering buat status," kata Aulia tertawa kecil, Sabtu (14/9/2019).
"Kalau ada yang mengait-ngaitkan kepada seseorang, ya itu urusan mereka.
Saya kan tidak bisa melarang orang komen," sambungnya.
Aulia menuturkan kalau ada ya merasa orang itu, ya jangan merasalah.
Baper-baperan di media sosial itu tidak boleh.
Malah orang lain lebih ngeri-ngeri di media sosial.
"Kita tidak menyebut nama dan siapa-siapa.
061 itu apa rupanya.
Kalau ada yang merasa ya, perasaannya baik-baik saja.
Ambil positifnya aja, orang pilkadanya saja belum ada," ujarnya.
Terkait apabila ada yang merasa, Aulia sebut ambil positifnya saja.
Karena melalui media sosial mungkin bisa saja membangun media politik sehingga Pilkada bisa ramai partisipasi.
"Kalau diam-diam saja adem enggak mungkin.
Apalagi partisipasi masyarakat di Medan rendah untuk ikut pemilu," sebutnya.
Aulia mengaku bahwa ia hanya bermaksud untuk membangkitkan minat masyarakat, untuk memilih pemimpin yang terbaik dan tidak salah pilih lagi.
"Lima tahun ini kita sudah salah pilih. Kita ingin masyarakat memilih pemimpin yang benar," katanya.
Aulia menjelaskan bahwa ia tidak bermaksud jahat.
Karena status itu tidak ditujukan kepada siapa-siapa.
Cuma ingin memberikan pendidikan politik kepada adik-adik dan kawan-kawan yang masih muda agar melek politik.
Tujuannya agar Pilkada 2020 tingkat partisipasi masyarakat Kota Medan makin meningkat.
"Kita prihatin lima tahun yang lalu pada 2015, tingkat partisipasi masyarakat untuk ikut pemilu cuma 24 persen.
Kita ingin 2020 ini dengan munculnya orang-orang muda di pilkada siapapun itu, Dahnil, Bobby siapapun yang muncul akan meningkatkan gairah anak muda untuk menentukan pilihan.
Jangan lagi salah pilih. Karena ini sudah salah pilih," urai Aulia.
"Apa yang dibuat siapa namanya itu Eldin tidak ada.
Banjir masih ada, macet dimana-mana makin parah, apa yang dibuat.
Enggak ada Inovasi malu kita sama Bandung.
Memang susah juga membandingkan Wali Kota kita sama Wali Kota Bandung dan Surabaya.
Kan susah membandingkannya.
Kayak langit dan bumi.
Tapi mau gimana lagi dibuat," pungkas Aulia.
Sebelumnya diberitakan seusai mengunjungi Partai NasDem, Menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution mengambil formulir pendaftaran bakal calon (Balon) Wali Kota Medan di sekretariat DPC PDIP Kota Medan di Jalan Sekip Baru, Kamis (12/9/2019).
Pengambilan formulir itu diwakili oleh pamannya Erwan Rozadi Nasution.
Erwan disambut Wakil Sekretaris DPC PDIP Medan, Riana.
Kepada Tribun/www.tribun-medan.com, menurut Erwan pemgambilan formulir tersebut merupakan bagian dari silaturahmi politik Bobby kepada partai-partai pemilik kursi di DPRD Medan.
"Ya, kita ambil formulir pendaftaran untuk Bobby.
Pengambilan formulir tersebut diwakili oleh saya ," ujar Erwan saat dikonfirmasi via selular.
Ketua Relawan pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin (JAMIN) Sumut di Pilpres 2019 lalu itu, belum bisa memastikan kapan formulir yang diambil akan dikembalikan.
"Masih lihat apa saja syarat yang diperlukan dan siapa saja yang ambil formulir atau sudah mendaftar.
Kalau dari syarat yang diperlukan tidak ada yang sulit untuk dipenuhi," jelasnya.
Ia mengaku komunikasi dengan partai politik tetap dilakukan. Setelah bertemu dengan Nasdem, komunikasi dilakukan dengan Partai Gerindra.
"Dengan Gerindra Medan sudah komunikasi.
Partai lain belum ada yang buka penjaringan," ucapnya.
Namun ke depan, kata Erwan, keponakannya itu akan melakukan silaturahmi politik ke partai lainnya.
"Kami akan mengunjungi Golkar, Hanura dan partai lainnya," katanya.
Erwan menekankan pertemuan-pertemuan nantinya bukanlah masalah penjajakan, melainkan silaturahmi biasa.
"Bukan menjajaki, namun silaturahmi. Beda itu artinya," pungkasnya.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Medan, Hasyim memberikan komentarnya terkait sosok Menantu Presoden Jokowi, Bobby Nasution yang mengambil formulir penjaringan balon Wali Kota Medan.
Menurut Hasyim pihaknya menyambut gembira semua pihak yang berencana akan mengikuti penjaringan di PDIP Medan.
"Semua memiliki peluang yang sama baik kader maupun bukan kader. Penjaringan ini terbuka untuk siapa saja," ujarnya, Selasa (12/9/2019).
Hasyim mengatakan pendaftaran alan dibuka hingga 14 September mendatang.
Setelah pendaftaran dan pengembalian formulir, kata Hasyim pihaknya akan memberikan seluruh data ke Dewan Pimpinan Daerah (DPD) partai untuk kemudian diteruskan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai.
Dikatakannya, DPP partai yang memiliki kewenangan untuk menunjuk siapa sosok yang akan diusung oleh partai berlambang banteng itu.
"Nanti akan dibahas satu persatu mengenai sosoknya.
Kemudian akan dilakukan survey independen mengenai figur yang potensial untuk kemudian diusung," tambahnya.
Hasyim menegaskan pihaknya akan selalu patuh terhadap apapun keputusan DPP.
"Kami akan selalu siap dan all out untuk memenangkan siapapun yang akan diputuskan oleh DPP partai," pungkasnya.
(mak/tribun-medan.com)