Pelajaran Kecelakaan Tol Jagorawi, Jangan Injak Rem Saat Ban Pecah, Lebih Baik Injak Gas

Kejadian nahas kembali mewarnai jagat transportasi Indonesia. Belum lama ini sebuah Suzuki APV yang diisi sembilan penumpang

Soewidia Henaldi/TribunnewsBogor.com
Suzuki APV yang terguling di Tol Jagorawi karena pecah ban 

TRIBUN-MEDAN.com - Kejadian nahas kembali mewarnai jagat transportasi Indonesia.

Belum lama ini sebuah Suzuki APV yang diisi sembilan penumpang kecelakaan di Tol Jagorawi (15/9/2019).

Penyebab kecelakaan berasal dari roda belakang sebelah kanan yang pecah saat kendaraan berjalan di lajur tiga.

Seketika mobil terguling, tiga orang dinyatakan tewas, dan enam lainnya mengalami luka ringan hingga berat.

Customer Engineering Support PT Michelin Indonesia, Fachrul Rozi, mengatakan ada kemungkinan pengemudi Suzuki APV tersebut mengalami panik sesaat sebelum kecelakaan.

Hal ini membuat mobil terguling hingga beberapa meter ke depan.

Foto ban pecah atau meleleh yang disebut karena melindas botol berisi air keras dan beredar di grup-grup percakapan.
Foto ban pecah atau meleleh yang disebut karena melindas botol berisi air keras dan beredar di grup-grup percakapan.(-)

“Ketika pecah ban jangan injak rem, lebih baik injak gas. Terutama buat pengemudi yang panik atau latah, daripada injak rem lebih baik injak gas saja,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com (17/9/2019).

Rozi menjelaskan, ban pecah mengakibatkan gaya tarik ke samping menjadi lebih besar ketimbang gaya tarik ke depan.

Tak heran kondisi ini membuat setir cenderung lebih berat, mengikuti arah pecahnya ban.

Singkatnya mobil bisa oleng dan terguling di jalan.

Sementara itu kondisi mobil yang semakin lambat, bakal memperbesar gaya tarik ke samping tersebut.

Pengemudi harus lebih dulu bersiap menghadapi keadaan ini, salah satunya dengan menahan setir sekuat tenaga. 

Ilustrasi pecah ban: Kecelakaan tunggal di Tol Jagorawi, Minggu (15/9/2019), karena mobil mengalami pecah ban.
Ilustrasi pecah ban: Kecelakaan tunggal di Tol Jagorawi, Minggu (15/9/2019), karena mobil mengalami pecah ban.(Shutterstock)

“Bagi pengemudi panik, untuk menenangkan diri sambil melaju saja. Tambah gas sedikit agar tercipta gaya tarik ke depan, kalau sudah siap baru kurangi kecepatan secara perlahan,” ucap Rozi.

“Perlu diingat jangan direm ya, kurangi kecepatan dengan lepas gas dan menurunkan gigi saja, tapi jangan tiba-tiba lakukan secara perlahan saja,” tambahnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Panik Saat Ban Pecah, Lebih Baik Tambah Gas Ketimbang Injak Rem"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved