Yang Lain Berlomba Memperbesar Payudara, Penyanyi Wanita Ini Malah Membuang Payudaranya meski Sehat

Selina Jenkins mengibaratkan payudara miliknya sebagai tamu tidak diundang yang menyusahkan hidupnya.

Editor: Tariden Turnip
Selina Jenkins
Yang Lain Berlomba Memperbesar Payudara, Penyanyi Wanita Ini Malah Membuang Payudaranya meski Sehat. Selina Jenkins pasca operasi pengangkatan payudaranya. 

#Penyanyi Wanita Ini tak Suka Payudaranya meski Sehat, hingga Terbang ke Amerika untuk Membuangnya

TRIBUN-MEDAN.COM - Payudara bagi banyak wanita dipandang sebagai sumber kepercayaan diri dan kecantikan.

Tidak sedikit wanita yang rela mengeluarkan uang cukup besar untuk memperindah payudaranya.

Namun seorang wanita di Melbourne justru sangat benci dengan payudara, sehingga ia sengaja menghilangkan organ kewanitaannya itu.

Melansir abc news indonesia, Selina Jenkins, penyanyi dan penulis lagu asal Melbourne menganggap payudara sebagai organ yang mengganggu.

Selina Jenkins mengibaratkan payudara miliknya sebagai tamu tidak diundang yang menyusahkan hidupnya.

Oleh karena itu meski tidak mengidap kanker, tidak hendak berubah menjadi transgender atau lainnya, ia nekat memutuskan untuk menghilangkan organ tersebut dari tubuhnya.

Selina Jenkins tampil di panggung setelah payudaranya dibuang
Selina Jenkins tampil di panggung setelah payudaranya dibuang (ABC News: Chris Le Page)

Pada usia 31 tahun ia melakukan operasi pengangkatan payudara atau masektomi ganda yang mengangkat seluruh jaringan payudaranya dengan hanya menyisakan bagian putingnya saja.

Tujuh tahun setelah menjalani operasi itu Selina Jenkins mengaku semakin mencintai tubuhnya saat ini.

"Ini adalah keputusan terbaik yang pernah saya buat dalam hidup saya," tuturnya kepada ABC.

"Saya merasa demikian setiap hari, waktu mandi, ketika ganti baju atau ketika sedang bercermin, atau ketika melakukan gerakan yoga," katanya.

Tidak nyaman dengan payudara
Selina Jenkins mengaku sudah merasa tidak nyaman dengan sepasang payudara di dadanya sejak dia masih remaja.

"Saya merasakan itu sejak payudara saya semacam menyembul begitu saja ketika saya berusia 12 tahun, dan saya merasa keberadaannya tidak pas di tubuh saya," ungkapnya.

"Ketika masih anak-anak, saya mengira, adalah sebuah kesalahan bagi seseorang untuk memiliki payudara,"

"Dan seiring saya dewasa dan melewati masa pubertas, saya tidak kunjung merasa nyaman dengan keduanya."

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved