Breaking News

Peluang PSMS Tembus 8 Besar Kian Sulit, Jika Gagal Ini yang Dipersalahkan Menurut Mantan Ketua PFC

Rahmad tak semena-mena mengucapkan manajemen yang salah besar. Menurutnya, saat ini sudah bagus ada orang yang mau peduli dengan tim Ayam Kinantan.

TRIBUN MEDAN/HO
Mantan Ketua PSMS Fans Club (PFC) Rahmad Nur Lubis. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Empat laga tersisa akan menentukan nasib PSMS Medan Lolos ke babak 8 besar Liga 2.

Mereka wajib meraih kemenangan minimal tiga kali dan sekali imbang, jika tidak mungkin PSMS hanya bertahan di babak penyisihan.

Jika PSMS gagal tembus ke babak 8 besar, tentu akan menjadi pukulan berat buat tim Ayam Kinantan.

Tim sebesar PSMS yang baru saja turun dari kasta Liga 1 ke Liga 2 dengan target kembali promosi ke Liga 1 hanya tertahan si babak penyisihan.

Menurut Mantan Ketua PSMS Fans Club (PFC) Rahmad Nur Lubis, semua akan salah kalau benar-bebar PSMS gagal.

Hanya saja yang paling bertanggung jawab pada Manajemen PSMS.

Sebab manajemen lah sumber dari kegagalan tersebut baik soal rekrut pemain maupun pelatih.

Namun, Rahmad tak semena-mena mengucapkan manajemen yang salah besar.

Sebab, lanjutnya, saat ini sudah bagus ada orang yang mau peduli dengan tim Ayam Kinantan.

"Kalau soal siapa yang salah, ya semua salah.

Pemain, Pelatih, termasuk Manajemen pun salah, bahkan wartawan juga nanti bisa salah.

Memang yang paling bertanggungjawab itu manajemen, karena dari mereka semua sumbernya," ungkapnya, Rabu (25/9/2019).

Baca: PSMS Berusaha Raih Poin Sempurna saat Ketemu Babel United di Pekan ke-19 Liga 2

Baca: Asap Masih Selimuti Kota Medan, Pelatih PSMS: Mata Pemain Sempat Perih saat Latihan

"Cuma ya enggak bisa kita salahkan manajemen juga.

Ada yang bilang rombak pengurus lah, King out lah. Ya buktinya sama aja mau ada dia atau enggak PSMS juga sempat buruk.

Zaman Indra Sakti kemarin, King tidak ada dalam pengurus, tapi apa, gagal juga kan PSMS. Tidak ada begaji pemain itu sampai mau tanding aja tidak ada duit beli tiket," tambahnya.

Ia mengatakan jika nantinya Manajemen PSMS dirombak bakal sama saja.

Penyakit PSMS memang sudah begitu dari awalnya. Yang dibutuhkan tim Ayam Kinantan saat ini orang yang memiliki power dan peduli dengan PSMS.

"Soal rombak manajemen pun sebenarnya tidak menyelesaikan masalah.

Masuk orang baru kalau gagal juga sama aja.

Bersyukur sekarang masih ada orang yang mau mengurus PSMS, kalau enggak habis udah PSMS ini," ungkapnya.

Baca: Jelang Hadapi Babel United, PSMS Masih Fokus Benahi Penyelesaian Akhir

Baca: PSMS Makin Kejepit, Peluang Tembus ke Babak Delapan Besar Liga 2 Makin Sempit

Lanjut Rahmad, ia berharap musim depan ada perubahan dari AD/ART PSMS Medan.

Tim kebanggaan Medan ini harus bisa berdiri sendiri dan mempunyai saham agar lebih profesional.

"Kemudian untuk musim depan PSMS ini harus ubah AD ART nya itu. Jangan selalu dibuntuti dari anggota 40 klub itu.

Harus bisa berdiri sendiri, kasih kan saham. Klub-klub sekarang sudah beralih ke saham seperti Bali United. PSMS masih aja pakai 40 klub. Ini bukan jaman perserikatan lagi, dulu iyalah mantap," pungkasnya.

(lam/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved