Anaknya Faisal Amir Dipukuli hingga Tengkorak Kepala Pecah, Ratu Agung Minta Dihadapkan pada Pelaku
"Dia terpencar dari rombongan setelah polisi menembaki gas air mata, teman-temannya enggak tahu di mana dia," kata Rahmat.
Anaknya Faisal Amir Dipukuli hingga Tengkorak Kepala Pecah, Ratu Agung Minta Dihadapkan pada Pelaku
TRIBUN-MEDAN.com - Ratu Agung, ibunda mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia, Faisal Amir meminta keadilan bagi anaknya ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ( Komnas HAM).
Faisal Amir mengalami pendarahan di kepala dan patah tulang saat aksi demo di Gedung DPR/MPR RI yang berujung ricuh pada Selasa (24/9/2019).
Ratu Agung menduga pelaku kekerasan terhadap anaknya, Faisal Amir, mengonsumsi doping atau obat terlarang.
Faisal Amir, mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia, mengalami pendarahan saat demo mahasiswa di depan gedung DPR-MPR, Selasa (24/9/2019) berujung rusuh.
"Saya curiga orang yang memukul Faisal mengonsumsi doping, kejam sekali," ujar Ratu Agung di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (27/9/2019).
"Kalau orang tak pakai doping, tak mungkin sekejam itu," kata Ratu Agung.
Ratu Agung mengatakan pelaku kekerasan terhadap anaknya itu tak memiliki perasaan.
"Ini orang tidak punya kemanusiaan.
Anak saya sampai terbelah tengkorak kepalanya."
"Karena kalau berantem, tidak mungkin sampai begitu," beber Ratu Agung kesal.
Polisi Temui Ratu di Rumah Sakit Pelni
Pada Rabu (25/9/2019), dua polisi dari Mabes Polri menemui Ratu di Rumah Sakit Pelni, Jakarta Barat.
Di rumah sakit ini Faisal Amir harus menjalani operasi pengangkatan batok kepala karena pendarahan.
Menurut Ratu Agung, dua polisi yang menemuinya adalah utusan Direktur Intelijen Mabes Polri.
"Bu, kami diutus oleh Dir Intel dari Mabes Polri untuk memberi bantuan kepada ibu," ujar polisi yang diutus seperti ditirukan Ratu Agung.
"Apakah mau ke mana, nanti kami fasilitasi," imbuh utusan tersebut.
Ratu Agung menegaskan kepada polisi segera mengusut dan menmukan pelaku kekerasan terhadap putranya itu.
"Sebagai warga negara yang taat hukum, saya akan tetap melapor kepada polisi."
"Yang memukul Faisal ini, pasti orang, tidak mungkin monyet," kata dia.
Semisal pelaku kekerasan telah didapatkan, Ratu akan memaafkannya.
"Saya minta tolong diusut, hadapkan orangnya dengan saya."
"Saya akan maafkan, saya anggap dia khilaf. Mungkin dia lupa bahwa punya anak juga," ucapnya.
Ditemukan Sudah Tak Berdaya
Faisal Amir ikut berdemo menolak RUU KUHP dan hasil revisi UU KPK.
Ia harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Pelni setelah mengalami luka di kepala dan lengan kanan.
"Dari hasil rontgen, Faisal mengalami luka retak dari jidat kiri sampai ke bagian kepala sebelah kanan."
"Kemudian, bahu kanannya patah dan ada luka memar di dada sampai lengannya," ucap Rahmat Ahadi (27), kakak korban, Rabu (25/9/2019) dini hari.
Akibat luka cukup serius pada kepala, sang adik masih menjalani operasi untuk menghentikan pendarahan otak.
"Terakhir saya lihat kondisinya kata dokter ada pendarahan di otak sehingga saat ini sedang dilakukan operasi untuk menghentikan pendarahannya," ujarnya saat ditemui di Rumah Sakit Pelni.
Meski demikian, ia mengaku masih belum bisa memastikan penyebab sang adik mengalami luka serius di bagian kepala.
"Dia terpencar dari rombongan setelah polisi menembaki gas air mata, teman-temannya enggak tahu di mana dia," kata Rahmat.
"Kemudian ada seorang mahasiswa lainnya sekira pukul 17.40 WIB menemukan Faisal sudah enggak sadar di dekat Restoran Pulau Dua," tambahnya menjelaskan.
Iman, saksi mata, menemukan Faisal sudah bersimbah darah di sebuah basement di dekat Restoran Pulau Dua.
"Saat itu saya sedang lari menyelamatkan diri ke Restoran Pulau Dua."
"Tiba-tiba ada teriakan dari bawah ada mahasiswa yang jatuh," ucapnya.
Mendengar ada teriakan yang menyebut seorang mahasiswa jatuh, mahasiswa IDP Education ini langsung menuju asal suara.
"Saya langsung ke bawah dan di sana saya melihat seorang mahasiswa sudah enggak sadarkan diri dan ada banyak darah di bagian kepalanya," ujarnya.
Melihat kondisi Faisal yang sudah tak sadarkan diri, Iman dan beberapa orang mahasiswa lainnya langsung membawa korban menuju Rumah Sakit Pelni.
"Melihat kondisinya kritis, akhirnya saya dan beberapa teman mahasiswa lainnya langsung membawanya ke sini (RS Pelni) menggunakan mobil bak terbuka," kata dia.
Kuasa hukum Faisal dan keluarga, Sumadi Atmaja, mengatakan, pihaknya telah menyampaikan kronologi singkat perisitiwa yang menyangkut Faisal ke Komnas HAM.
Sumadi juga mendesak Komnas HAM membuat tim pencari fakta (TPF) untuk mencari pelaku pemukulan terhadap Faisal.
"Mendesak Komnas HAM membentuk TPF, siapa pelakunya dan kita akan kawal. Komnas HAM juga berjanji akan independen dan mengusut tuntas siapa pelakunya," kata Sumadi.
Faisal Amir dibawa ke instalasi gawat darurat (IGD) RS Pelni oleh teman-temannya dan sejumlah pegawai proyek di kawasan Senayan pada Selasa kemarin, sekitar pukul 19.00 WIB.
Faisal saat itu dalam kondisi tidak sadar.
Tim dokter di IGD RS Pelni kemudian memeriksa kondisi Faisal.
Hasilnya, Faisal Amir mengalami pendarahan di kepala dan patah tulang pada bahu kanan.
Faisal Amir kemudian menjalani dua operasi. Operasi yang dijalani Faisal berjalan lancar.
Anaknya Faisal Amir Dipukuli hingga Tengkorak Kepala Pecah, Ratu Agung Minta Dihadapkan pada Pelaku
Artikel ini dikompilasi dari Tribunjakarta.com dengan judul Bunda Ratu Agung Sebut Penganiaya Mahasiswa Faisal Amir Konsumsi Doping, Minta Ini ke Polisi, dari Kompas.com dengan judul "Ibunda Mahasiswa Al Azhar Faisal Amir: Usut Pelakunya, Hadapkan, Saya Maafkan..."
Penulis : Christoforus Ristianto