Dinasehati karena Suara Bising Permainan Mobile Legend, Keponakan Bunuh Paman Pakai Pedang Samurai

Kisah seorang Paman Tewas ditusuk hingga ditebas pedang samurai oleh ponakannya sendiri karena dinasehati terkait game.

Editor: AbdiTumanggor
Warta Kota/Luthfi Khairul Fikri
Zuhairiah (41) memerlihatkan wajah Abdul Rohim (37), korban pembunuhan yang tewas ditikam dan ditebas dengan pedang samurai oleh keponakannya sendiri, Jumat (27/9/2019). 

Kisah seorang Paman Tewas ditusuk hingga ditebas pedang samurai oleh ponakannya sendiri karena dinasehati terkait game.

////

TRIBUN-MEDAN.Com - Abdul Rohim (37) meregang nyawa secara mengenaskan di rumahnya di Jalan Kemanggisan Pulo I No. 35, RT 14/RW 08, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (27/9/2019). 

Dia dibunuh oleh keponakannya sendiri,  MA (23).

MA tak terima saat Sang Paman menegurnya ketika sedang asyik bermain game di telepon seluler.

Siang itu, Abdul Rohim sedang tidur lelap karena sakit.

MA yang baru pulang dari pekerjaannya sebagai pengemudi kendaraan ekspedisi, tiba di rumah pamannya itu.

Untuk melepas lelah, dia bermain game di telepon selulernya, salah satu permainan yang digandrungi banyak orang, Mobile Legend.

Abdul Rohim rupanya terganggu dengan suara yang ditimbulkan dari permainan itu, dan terbangun dari tidurnya.

Dia menegur MA, hingga timbul cekcok mulut antara paman  dan keponakan itu.

Abdul Rohim sempat menyentuh kepala MA pada perseteruan itu.

Rupanya, MA tak terima perlakuan itu.

Dia pulang ke rumah dan mengambil sebilah pedang/samurai.

Dia kembali ke rumah Abdul Rohim, dan menghujamkan pedang itu ke tubuh pamannya beberapa kali hingga menembus jantung.

Abdul Rohim pun terkapar bersimbah darah.

Dia meninggal dunia saat berada di dalam perjalanan menuju rumah sakit Pelni, Jakarta Barat.

Lalu korban dikubur  di TPU Kemanggisan, Sabtu (28/9/2019).

Dilema Keluarga

Peristiwa itu membuat keluarga Abdul Rohim sangat terluka.

Siti Suhairiah (41) mengaku sangat terguncang akan kejadian itu. 

Pasalnya, dia bukan hanya kehilangan seorang adik yang meninggal dengan cara yang sangat naas.

Yang lebih mengenaskan lagi, Sang Adik justru tewas ditangan anggota keluarganya sendiri, keponakannya sendiri.

“Sungguh enggak terduga. Saya syok dengan kejadian ini. Saya selalu menangis mengingat itu,” ujar Zuhairiah kepada Warta Kota di kediamannya, Minggu (29/9/2019).

Zuhairiah mengatakan, walaupun MA dan keluarganya sudah meminta maaf, akan tetapi, dia berharap keponakannya itu akan diproses sesuai hukum yang berlaku.

“Saya pengennya sesuai prosedur hukum saja. Memang sedih sih, bahkan terpukul,  bagaimana pun dia keponakan saya. Tapi, kami menyerahkan ke polisi agar sesuai dihukum atas kasus pembunuhan,” ujarnya.

Pelaku Kesal  

Kapolsek Palmerah Polres Metro Jakarta Barat Kompol Ade Rosa mengatakan, MA tega menghunuskan pedang kepada pamannya sendiri, lantaran kesal.

"Pelaku merasa kesal atas perbuatan korban, maka secara spontan pelaku mengambil pedang samurai yang ada di kamarnya,” ujar Ade.

Dalam keadaan gelap mata, MA menusukkan pedang ke dada sebelah kiri Abdul Rohim, dua kali.

Kemudian membacok tubuhnya hingga korban tersungkur di lantai.

Kanit Reskrim Polsek Palmerah Akp Ali menambahkan, begitu tiba di tempat kejadian, langsung menahan terduga pelaku, berikut barang bukti perbuatannya berupa sebilah pedang samurai.

“Kami membawa korban ke rumah sakit Pelni. Namun, sesampai di Instalasi Gawat Darurat (IGD), korban dinyatakan sudah meninggal dunia saat dalam perjalanan," ujarnya.

Kejadian itu terjadi di Jalan Kemanggisan Pulo I no 35 RTb14/08 Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (27/9/2019) kemarin.

Korban dikenal sosok penyayang kepada keluarga.

“Gak ridho dengan kejadian ini, jadi masih sakit hati, soalnya adik saya orangnya penurut dan sayang sama keluarga,” ujar Zuhairiah kepada Wartakota di kediamannya, Minggu (29/9/2019).

Tak hanya itu, ia juga mengatakan korban sering memberi dalam bentuk apa pun untuk warga yang sedang membutuhkan.

Sementara, tetangga korban bernama Astri (40) menambahkan bahwa sosok Rohim memang sangat mudah bergaul dan humoris.

“Dia lucu orangnya makanya banyak yang merasa kehilangan atas kejadian ini,” kata dia.

Astri juga tak menduga hal ini bisa terjadi terhadap tetangganya itu.

Apalagi, dirinya menuturkan Rohim terakhir dilihat saat sedang membakar sampah milik warga saat sebelum peristiwa berdarah tersebut.(*)

Artikel telah tayang di Wartakotalive.com dengan judul: Kasus Pembunuhan Paman oleh Keponakan, Keluarga Ingin Diproses Sesuai Hukum

Sumber: Warta kota
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved