Penonton Formula 1 Makin Merosot, Mantan Juara Dunia Ungkap Penyebabnya

Seiring berjalannya waktu banyak yang mengatakan balapan jet darat kian lama semakin sepi peminat.

AFP PHOTO/ANDREJ ISAKOVIC
Pebalap Mercedes Lewis Hamilton memacu mobilnya di depan rekan setimnya Valtteri Bottas, pebalap Ferrari Kimi Raikkonen dan pebalap Red Bull Max Verstappen saat menjalani balapan Formula 1 (F1) GP Jerman yang berlangsung di Hockenheimring, Hockenheim, Jerman, Minggu (22/7/2018). Kemenangan diraih pebalap Mercedes Lewis Hamilton secara dramatis setelah mengawali balapan dari urutan ke-14. 

TRIBUN-MEDAN.com-Mantan Juara Dunia Formula 1 Jacquez Villenueve memberikan komentar terkait penyebab kian merosotnya penikmat Formula 1 di seluruh dunia.

Balapan Formula 1 sejatinya bagi kebanyakan orang dianggap sebagai balapan nomor satu untuk gelaran mobil.

Namun, seiring berjalannya waktu banyak yang mengatakan balapan jet darat tersebut kian lama semakin sepi peminat.

Kompetisi yang pernah melahirkan nama top seperti Ayrton Senna, Niki Lauda, hingga Michael Schumacher ini seperti tenggelam di bawah bayang-bayang bapalan kuda besi MotoGP.

Jalannya balapan yang monoton dan terlalu teknis membuat F1 tidak lagi cukup menarik untuk diikuti, terlebih dengan monopoli Lewis Hamilton dan Mercedes dalam beberapa musim terakhir.

Lewis Hamilton
Lewis Hamilton (zimbio.com)

Atas situasi gelaran jet darat yang dianggap serius tersebut, mantan pembalap F1 yakni Jacquez Villenueve turut angkat bicara.

Putra dari pembalap legendaris Gilles Villenueve ini menganggap kompetisi F1 kini telah kehilangan rohnya.

"F1 harusnya berpusat pada olahraga. Itu adalah fondasi yang tidak bisa diubah," ujar Villenueve dikutip Bolasport.com dari Speedweek.

"Sekarang F1 kelihatan bukan seperti balapan sungguhan. Beberapa pembaruan membuatnya berubah dari olahraga profesional menuju sekadar hiburan," imbuhnya.

Perkataan ini tentu merujuk pada gagasan kontroversial yang sempat dilontarkan oleh Direktur Olahraga F1, Ross Brawn.

Jacques Villeneuve
Jacques Villeneuve (BBC)
Mantan bos Ferrari ini ingin mencoba bereksperimen dengan format kualifikasi dengan kebijakan reverse grid.

Jika pembaruan ini jadi diterapkan, para pembalap tercepat di sesi kualifikasi justru akan memulai balapan dari posisi paling buncit.

Menurut Brawn, hal ini akan menambah daya tarik balapan F1 karena para pembalap terbaik akan mengerahkan usaha lebih besar untuk bisa memenangi balapan.

Villenueve yang pernah menjadi juara dunia pada musim 1997 lantas mengutarakan beberapa hal yang menurutnya menjadi penyebab menurunnya pamor F1 akhir-akhir ini.

"Kita tidak membutuhkan hal baru setiap detiknya. Jika kita memaksa F1 untuk terus-menerus melakukan pembaruan, kita akan menghancurkannya," ujar Villenueve.

"22 balapan juga terlalu banyak. Sangat jelas bahwa penambahan jumlah race ini hanya untuk mengeruk pendapatan yang lebih besar." Tutur Villenueve menambahkan. 

Diakhir pernyataannya, Villenueve menyarankan agar seri Formula 1 dikurangi sehingga tidak mempengaruhi kondisi bepalap terutama menambah jeda waktu persiapan tim usai ajang jet darat selesai.

"Ini hanya menguntungkan bagi pemegang hak siar, namun tidak bagi olahraga balap mobil. Seharusnya kita mengurangi jumlah balapan, bukan menambahnya," kata Villenueve. (Agustinus Rosario)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved