Isak Tangis Keluarga Saat Golfrid Disemayamkan di Rumah Duka, Abangnya Lihat Ada Kekerasan

Jenazah Golfrid Siregar (34) telah dibawa ke rumah duka di Desa Palian Na Opat Kecamatan Dolok Panribuan

Penulis: Tommy Simatupang |
TRIBUN MEDAN/TOMMY SIMATUPANG
Jenazah Golfrid Siregar (34) telah dibawa ke rumah duka di Desa Palian Na Opat Kecamatan Dolok Panribuan Kabupaten Simalungun, Selasa (8/10/2019). 

Rahman juga tidak setuju jika adiknya menjadi korban begal. Ia merincikan sepeda motor Golfrid Siregar tidak dibawa kabur. Hanya cincin, laptop, dan handphone. Kondisi sepeda motor juga tidak terlihat bentuk laka lantas.

Rahman tidak bisa mengungkapkan Golfrid bertemu dengan siapa sebelum kejadian. Karena, ia memang jarang berkomunikasi dengan Golfrid.

Namun, keluarga berharap polisi mengungkap penyebab kematian Golfrid dengan transparan. Ia nengharapkan polisi membuka CCTV di sekitar lokasi penemuan mayat Golfrid.

"Kita tidak tahu dia bertemu dengan siapa sebelum meninggal. Kami memang jarang komunikasi. Kasus ini harus diungkap. Karena, ada CCTV sekitar situ. Identitas yang antar belum dapat,"ujarnya.

Speperti diketahui, mayat aktivis lingkungan Golfrid Siregar ditemukan dalam kondisi ditemukan tukang becak di fly over Jamin Ginting Simpang Pos Padang Bulan pada Kamis (3/10/2019) sekitar pukul 01.00 wib dini hari.

Selama tiga hari menjalani operasi, Golfrid dinyaatakan meninggal dunia pada Minggu (6/10/2019).

(tmy/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved