Antisipasi Mewabahnya Kolera Babi, Bangkai Harus Dibakar Lalu Dikubur
40 ekor lebih babi mati mendadak dan mengagetkan warganya. Populasi babi yang mati tersebar lebih dari satu desa.
TRIBUN-MEDAN.COM, TARUTUNG - Virus babi hog kholera mewabah di Kecamatan Tarutung dan Kecamatan Siatas Barita, Kabupaten Tapanuli Utara. Hardi Saut Simorangkir, Kepala Desa Simorangkir Hanbinsaran Kecamatan Siatas Barita mengatakan warganya telah mengeluh akibat kematian babi yang tiba-tiba mendadak.
"Iya benar, virus itu mewabah di desa kami dan peternak sudah mengeluh,"kata Hardi dihubungi melalui telepon seluler di Tarutung, Rabu (9/10/2019).
Mengatasi hal itu, disebutnya Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tapanuli Utara telah melakukan vaksinasi. Penyuntikan tersebut merupakan antibiotik terhadap ternak babi yang dipelihara warganya di desa yang dia pimpin.
Hardi membenarkan, 40 ekor lebih babi mati mendadak dan mengagetkan warganya. Populasi babi yang mati tersebar lebih dari satu desa, yakni desa Simorangkir Julu, desa Siraja Hutagalung, dan desa Lumban Siagian Julu, lalu desa Enda Portibi, desa Simorangkir Habinsaran, yang semua berada di Kecamatan Siatas Barita.
Hardi membenarkan, sebelum mati babi peliharaan warga terlihat seperti mengigil. Kematian babi secara spontanitas katanya, sudah mulai berlangsung dua minggu terakhir.
"Tanda-tandanya, babi seperti kedingingan, lalu mati,"sebutnya.
Baca: Kolera Babi Serang Ternak Warga Tarutung-Siatas Barita, Babi Menggigil Lalu Mati
Untuk menghindari terjadinya kemungkinan penularan terhadap ternak babi maupun ke manusia, disebutnya sejauh ini Dinas Peternakan sudah sedang melakukan sosialisasi. Baik dari melihat tanda-tanda mencurigakan pada babi yang dipelihara serta menjaga keberhasilan kandang.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Taput, Sondang Ey Pasaribu membenarkan, kematian babi itu diakibatkan virus hog kholera. Apakah virus akan ada terkait kemungkinan berbahaya ke manusia, disebutnya penyakit ini Hog Cholera hanya menular ke babi.
"Hanya menular dari babi ke babi saja memang,"ujar Pasaribu di Tarutung, Rabu (9/10/2019).
Ada pun ciri-ciri babi yang terkena virus yakni, menngigil, diare, demam, kurang nafsu makan hingga mati. Penularan bisa melalui kontak langsung dengan ternak sakit, kotoran ternak, vektor lain seperti ayam, sepatu, atau hewan lain yang dari lokasi penyakit.
Virus Babi Mewabah
kolera babi di Tapanuli Utara
kolera babi di Tarutung
tribunmedan
Tribunmedan.com
HARGA Avanza, Rush dan Merek-merek Toyota Lainnya Turun Drastis hingga Rp 60 Juta sejak 1 Maret 2021 |
![]() |
---|
Dulu Viral Nikahi Bule Cantik Asal Prancis, Kini Indra - Melissa Bahagia Tinggal di Gubuk Sederhana |
![]() |
---|
SEBELUM Rina Gunawan Jatuh Sakit, Sang Suami Teddy Syah Bilang Rina Kelelahan Urus Acara Wedding |
![]() |
---|
Wali Kota Bobby Nasution Sebut Belajar Tatap Muka di Medan Dilakukan Usai Guru Divaksinasi |
![]() |
---|
UCAPAN Terakhir Rina Gunawan, 30 Menit Sebelum Meninggal Dunia, Dimakamkan Sesuai Protokol Covid-19 |
![]() |
---|