Beda Pilihan Pilkades Berimbas ke Hajatan Nikah, Diboikot Tetangga hingga Pemberian Nasi Ditolak

Perbedaan pilihan politik di ajang Pilkades berdampak pada hajatan pernikahan yang digelar Suhartini (50)

Editor: Juang Naibaho
Istimewa
Kondisi pernikahan yang diboikot warga karena beda pilihan Pilkades di RT 13 Dukuh Jetak, Desa Hadiluwih, Sumberlawang, Sragen. 

"Namun, Pak RT kemudian mengalihkan ke wakil karang taruna," kata Siti Aminah.

Suhartini menimpali, saat bertamu ke rumah wakil karang taruna, sosok itu malah kaget seusai mendengar perkataannya.

"Dia malah kaget dan mengatakan, bukan, aku cuma wakil hanya laden (pesuruh), aku cuma ikut apa yang dikatakan ketua," ujar Tini.

"Kondisi ini kemudian saya sampaikan saat kumpulan keluarga, sekaligus minta pertimbangan dari kakak-kakak saya, terlebih saya sudah ndak ada suami," tambahnya.

Baca: BANKER Wanita Faradiba Yusuf (FY) Pembobol Rekening Nasabah BNI 46, Hartanya Bejibun, Ini Daftarnya

Baca: Buronan Polri Veronica Koman Galang Dukungan Politisi Australia agar Intervensi Penanganan Papua

Tetangga Dapat Intimidasi

Siti Aminah mengungkap banyak tetangganya yang mendapat intimidasi saat akan datang ke hajatan keluarga Suhartini.

"Banyak yang gak datang, ada yang bilang di jalan diteriaki gak boleh datang oleh sejumlah oknum, gak usah ke sana (hajatan) intinya," tutur Siti Aminah.

"Padahal sampai sekarang, ibu saya itu gak tahu salahnya apa," tambah Siti Aminah.

Padahal selama ini, kata Siti Aminah, Surhatini merupakan warga yang aktif.

Mulai dari mengikuti kegiatan antar tetangga, hingga turut serta dalam gotong royong.

"Ibu itu aktif ikut arisan, ikut gotong royong, sebagai warga RT, ia melakukannya dengan baik, walau ndak ada suami, Kok masih digituin, tapi biasanya pak RT bisa menyelesaikan, ini kok enggak," kata Siti Aminah.

Nasi Ditolak Tetangga

Siti Aminah menceritakan kejadian lain yang tak kalah menyakitkan.

Menurut Siti Aminah, ketika Suhartini membagikan makanan ada sebagian warga yang menolaknya mentah-mentah.

"Ada yang menolak, ada yang menerima tapi kemudian diambil oknum tertentu, oknum itu datang ke rumah kami mengembalikan nasi itu tanpa ngomong apa-apa terus pergi begitu saja," terang Siti Aminah.

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved