News Video
Ekowisata Mangrove di Belawan Sicanang sudah Ada Sejak 2013 dan Kini Bantu Ekonomi Warga Sekitar
Ekowisata Mangrove di Belawan Sicanang berdiri sejak 2013, Yayasan Gajah Sumatera (YAGASU) turut berkontribusi membangun lokasi ini
TRIBUN-MEDAN.com - Ekowisata Mangrove di Belawan Sicanang berdiri sejak 2013, Yayasan Gajah Sumatera (YAGASU) turut berkontribusi membangun lokasi ini.
YAGASU memberikan pendampingan dan edukasi pentingnya Hutan Mangrove.
Sebab, Kelurahan Belawan Sicanang merupakan kawasan yang dikelilingi air dengan luas 1.550 Hektar.
Ekowisata Mangrove tak hanya penahan abrasi dan banjir saja.
Lokasi ini dapat memberikan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Mangrove bisa dikelolah sebagai makanan, semacam kerupuk jeruju, kemudian sebagai minuman jus dan sebagai pewarna batik.
Sekolah Alam
Selain sebagai Ekowisata Hutan Mangrove, kawasan tersebut juga telah didirikan Sekolah Alam.
Di Sekolah Alam tersebut, anak-anak masyarakat sekitar bisa belajar bahasa Inggris dan pengenalan jenis-jenis mangrove yang ada di kawasan Belawan Sicanang.
Tak hanya pada anak-anak masyarakat sekitar, namun terhadap ibu-ibu dan bapak-bapak masayarakat tersebut juga diberikan pengajaran di Sekolah Alam.
Pangajaranya seperti bentuk cara mengelolah hasil Mangrove, membatik, membuat makanan dari hasil mangrove, membuat minuman dari hasil mangrove, mengenal jenis-jenis mangrove serta membudidayakan mangrove.
Narasumber:
Rusmiona Sebagai ketua POKDARWIS Ekowisata Magrove
Grace Panjaitan Sebagai Manager Reseach YAGASU
(cr22/Tribun-medan.com)