Warga Rusak Kantor Perumnas dan PTPN II, Merasa Kecolongan Ada Ground Breaking

Unjuk rasa itu akhirnya berujung pada tindakan anarkis, massa merusak membakar kantor yang ada di sana.

Penulis: M.Andimaz Kahfi |
TRIBUN MEDAN/M ANDIMAZ
Suasana Kantor PTPN II dan Perumnas di Kuala Bekala yang dirusak massa, Selasa (29/10/2019). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Ratusan warga dari Desa Simalingkar A, Desa Durin Tonggal dan Desa Namo Bintang berunjuk rasa di depan kantor PTPN 2 di Desa Simalingkar A, Pancur Batu, Deli Serdang, Sumut, Selasa (29/10/2019).

Unjuk rasa itu akhirnya berujung pada tindakan anarkis, massa merusak membakar kantor yang ada di sana.

Unjuk rasa berlangsung sejak pagi. Awalnya suasana kondusif. Massa orasi dan menyanyikan lagu kebangsaan serta lagu-lagu perjuangan. Mereka juga membakar ban di jalan.

Warga yang terlibat unjuk rasa berasal dari tiga desa. Mereka memprotes pembangunan perumahaan yang direncanakan PTPN 2 bersama PT Perumnas.

Menurut warga, lahan seluas 854,26 Hektare di kawasan itu masih berstatus sengketa.

Perkaranya masih dalam tahap kasasi di Mahkamah Agung. Sementara PTPN 2 memegang sertifikat HGU Nomor 171.

Sementara warga mengklaim lahan itu milik mereka dan telah dikelola selama puluhan tahun.

“Kami desak pemerintah segera menyelesaikan masalah ini,” kata Alpen Kaban, Ketua Forum Kaum Tani Laucih (FKTL), mewakili warga.

Alpen menyatakan, mereka menuntut agar lahan itu segera dikembalikan ke warga. Mereka pun menolak uang tali asih atau ganti rugi.

Setelah berunjuk rasa, sebagian besar massa sempat pulang ke rumah. Sore hari sekitar pukul 16.00 WIB, suasana memanas.

Warga ternyata emosi dan merasa kecolongan, setelah melihat postingan di Facebook bahwa pihak PTPN2 dan Perumnas telah meletakkan batu pertama perumahan di kantor PTPN2 Tanjung Morawa yang di Desa Simalungkar A, Pancur Batu.

Sebelumnya, warga mendengar informasi bahwa ground breaking dilakukan di kantor Perumnas di Helvetia, Medan.

“Siang sekitar pukul 12.00 WIB tadi kami heran, kenapa banyak nasi kotak masuk ke kantor itu, sementara orangnya terlihat sedikit. Ternyata ada peletakan batu pertama di sana,” beber Alpen.

Karena emosi, warga kembali berkumpul dan merusak kantor pengembang, yang merupakan sinergi BUMN Perumnas dengan PTPN2.

Plang nama ditumbangkan. Pagar di robohkan rata dengan tanah. Kaca-kaca dipecahkan. Bahkan bagian depan kantor sempat dibakar. Dindingnya juga dicoreti.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved