Densus Baku Tembak dengan Teroris

Polisi Tutup Pintu Masuk RS Bhayangkara Medan setelah 2 Jenazah Terduga Teroris Dibawa Masuk

Petugas Brimob yang berjaga di pintu masuk menutup portal dan menanyai setiap orang yang masuk ke dalam.

Tribun Medan/Sofyan Akbar
Pintu masuk ke RS Bhayangkara Medan ditutup dengan portal, Sabtu (16/11/2019). 

TRIBUN-MEDAN.com - Dua orang diduga teroris ditembak Densus 88 di Hamparan Perak, Deliserdang dan jenazahnya dibawa ke RS Bhayangkara Medan.

Polisi pun langsung menutup pintu masuk ke RS Bhayangkara, Sabtu (16/11/2019).

Petugas Brimob yang berjaga di pintu masuk menutup portal dan menanyai setiap orang yang masuk ke dalam.

Terlihat juga seorang petugas turut mengatur arus lalulintas di depan portal RS Bhayangkara.

Wartawan dilarang masuk dan menunggu kedatangan Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto yang kabarnya akan datang ke RS Bhayangkara.

Arus lalu lintas terpantau ramai lancar di Jalan Wahid Hasyim persis di pintu masuk RS Bhayangkara.

Pintu masuk RS Bhayangkara terlihat dijaga empat personel yang masing-masing punya tugas membuka portal, bertanya kepada setiap orang yang masuk dan mengatur arus lalulintas bagi pengendara yang keluar dan masuk ke RS milik Polda Sumut ini.

Sampai berita ini diturunkan, para awak media masih menunggu kedatangan Irjen Agus Andrianto.

Seperti diketahui, Dua orang terduga teroris dikabarkan tewas dalam baku tembak dengan personel Densus 88 di Desa Kota Datar, Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang pada Sabtu (16/11/2019).

Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto membenarkan hal tersebut.

"Ada dua orang terduga teroris yang tewas ditembak personel dan ada satu personel yang kena tembak,"katanya seraya menyatakan personel yang kena tembakan sekarang dirawat di Puskesmas Kota Datar.

Mengenai apakah lokasi Belawan benar tempat perakitan bahan peledak, mantan Wakapolda Sumut ini menyatakan beberapa lokasi sudah dilakukan penggeledahan dan pemeriksaan secara laboratoris.

"Memang ada beberapa tempat ditemukan racikan-racikan bahan peledak,"ujarnya.

Kedua terduga teroris ditembak, kata Agus, karena melakukan perlawanan saat hendak ditangkap petugas densus 88.

"Keduanya ditembak mati karena menyerang anggota. Semua ini harus ditindak tegas," katanya.

(akb/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved