KISAH Mertua Idaman, Dulu Usir Anak Mantu usai Bulan Madu, Kini Berbaik Hati Memasak untuk Mantu

KISAH Mertua Idaman, Dulu Usir Anak Mantu usai Bulan Madu, Kini Berbaik Hati Memasak untuk Mantu

Editor: Tariden Turnip
Facebook / Anita Martha Hutagalung
KISAH Mertua Idaman, Dulu Usir Anak Mantu usai Bulan Madu, Kini Berbaik Hati Memasak untuk Mantu. Anita bersama anak dan mantunya 

Anita sendiri mengakui dirinya tak merasa sedih telah mengusir anak dan menantunya.

“Hehehe maaf ya Leo. Bukan mama gk sayang, tapi sudah lama mama persiapkan hati,” tulis Anita yang justru baru saja ditinggalkan oleh suaminya yang meninggal dunia.

Cara bertutur Anita memang sambil bercanda.

Bahkan di akhir postingan, Anita menulis “Oh ya...menantuku sayang Iyo Yohana Reanita Gultom. Tolong WA kan alamat rumah kalian itu. Mama lupa kemarin menanyakannya, ntar kalau ada waktu mm main ke sono.”

Mertua Idaman, Usir Anak dan Menantu dari Rumah Sepulang Bulan Madu, Kok Bisa?

Kini setelah setahun lebih si Mertua Idaman yang sudah mendapat gelar Opung Nita (Oni) membagikan kisah terbarunya.

Kontras dengan kisah yang membuat Anita mendapat gelar Mertua Idaman, kini dia malah memberikan waktu untuk memasak makanan untuk menantu keduanya, Monica Simanjorang yang lahir dan besar di Sorong Papua.

Dalam postingan ini Anita juga mengaku memasakkan makanan yang diminta sang menantu karena kumat baiknya.

Bukan karena berubah drastis akibat sang mantu bakal memberinya cucu.

''Paling kalau Oni kumat baiknya , aku chat si Monik kepingin makan apa biar kumasakin,'' ujarnya.

Meski begitu demi memenuhi keinginan sang menantu, Oni harus pontang panting belajar memasak kepiting pakai daun ubi.

Maklum Oni tak pernah memasak kepiting.

Berikut postingan lengkap Oni:

* M E N A N T U *

Tgl 20 Oktober 2018 , Oni punya menantu lagi. Monica Simanjorang yang lahir dan besar di Sorong Papua.
Bayanganku dia kecil hitam kariting kayak Oni. Ternyata dia cantik putih rambut lurus dan lebih tinggi dari Oni.

Sejak Monik pacaran sama Boy, aku jarang bahkan hampir tidak pernah komunikasi.
Dan itu berlaku untuk semua pacar-pacar Boy sebelumnya.

Pokoknya entah siapapun pacarnya Boy, aku tidak pernah mau tau. Makanya gak pernah tanya-tanya secara detail. Apalagi sampai intervensi mengatakan

"Ih...kayaknya mama gak suka "

Karena aku dulu digituin sama keluarga MH . Makanya ngerti betul rasanya jadi orang yang tak di inginkan.
Lagian aku kan "paham" siapa Boy.

Kalau menurutnya baik buat dia, maka aku percaya betul akan pilihannya. Kan yang butuh pendamping hidup itu Boy , bukan Oni.

Sehabis pesta perkawinannya. Sama seperti anakku Leo dan menantuku Iyo, Boy dan Monic juga tidak aku perkenankan tinggal di rumahku. Mereka harus tinggal di rumahnya sendiri. Banyak orang bilang aku itu emak2 aneh.

Lha gimana mereka gak pening. Secara rumahku itu kamarnya 4 , halaman luas. Dan aku tinggal sebatang kara. Alias hidup sendiri. Dan yang membuat teman-temanku tambah pening, Rumah Boy dan Monik tinggal cuma sekitar 8 menit dari rumahku.

Dekat banget yaak. Tapi mau tak mau mereka harus keluar dari rumahku. Orang menikah itu membentuk rumah tangga baru. Mengurus suami atau istri. Bukan mengurus mertua apalagi mengurus ipar.

Meskipun sama-sama di Binjai , kami jarang ketemu. Oni jarang kerumah Boy , sekali sebulan juga belum tentu.
Kalau kerumahnya juga paling sebentar doang. Kami lebih sering ketemu di gereja hari Minggu. Selesai ibadah makan siang dimana gituh. Udah kek gitu aja.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved