Perempuan Bercadar di Binjai Dipulangkan, Polisi Bantah Dianggap Salah Tangkap
Seorang ibu rumah tangga berinisal SVT yang sempat dicurigai terlibat jaringan terorisme akhirnya diperbolehkan pulang oleh Densus 88.
Penulis: Dedy Kurniawan |
TRIBUN-MEDAN.com - Seorang ibu rumah tangga berinisal SVT yang sempat dicurigai terlibat jaringan terorisme akhirnya diperbolehkan pulang oleh Densus 88.
Wanita yang ditaksir berusia 31 tahun ini sedang berada di Polsek Utara didampingi keluarganya, Rabu (20/11/2019).
SVT yang mengenakain pakaian serba hitam dan bercadar ini berada di ruang Kanit Reskrim.
Infonya, SVT tidak terbukti terlibat dengan jaringan teroris yang sedang heboh sepekan belakang pascabom bunuh diri di Polrestabes Medan.
Usai diperiksa di Polsek Utara, SVT yang terdengar dengan logat Bahasa Jawa mengaku sangat kesal dengan tindakan aparat yang diduga salah tangkap. Kendati demikian, SVT bersyukur tidak ada tindak kekerasan selama ia diamankan petugas.
"Kesel banget. Tidak ada kekerasan, mereka baik-baik. Saya belum tahu di mana anak saya," katanya di dalam mobil Camat Binjai Utara, Adri Rivanto.
Camat Binjai Utara Adri Rivanto mengatakan, akan membawa SVT ke pihak keluarganya dan mengantar langsung dengan mobil Avanza hitam. Adri juga enggan berkomentar terkait dugaan salah tangkap.
"Ini mau dibawa dan diserahkan ke pihak keluarganya, nanti saja ya wawancara di kantor saya. Bukan begitu (salah tangkap terduga teroris)," katanya sembari pergi.
Kanit Reskrim Polsek Utara Iptu N Nasution mengatakan Polsek Utara hanya menerima SVT yang diperiksa sebagai saksi terkait kejadian terorisme. Katanya, Polsek dan Camat telah mengembalikan SVT ke pihak keluarga.
"Dia dibutuhkan diperiksa sebagai saksi saja, tadi telah diantar dan bersama Camat telah dikembalikan ke keluarganya," katanya.
Sebelumnya, SVT diamankan Densus 88 aparat kepolisian (Mabes Polri) dari rumah sewa berwarna hijau di Jalan Gumba, Lingkungan 10, Kelurahan Cengkehturi, Kecamatan Binjai Utara, Kamis (14/11/2019).
Informasi dihimpun, SVT yang berpakaian hitam serba tertutup hingga sebagian wajahnya dibawa sejumlah petugas polisi dan polwan berpakain casual sejak pagi sekitar pukul 10.00 WIB. SVT diboyong oleh empat petugas dikawal petugas lain yang menenteng senjata api.
Pemilik kontrakan, Anim (62) mengaku syok dan nyaris pingsan ketika melihat SVT dibawa petugas.
"Nenek tadi terkejut, sudah mau pingsan. Saya lihat tiba-tiba dia dibawa sama orang ramai kali, ada yang bawa senjata, empat megang dia pas baru turun dari mobil," ungkap Anim dengah raut masih pucat.
Dijelaskan Anim, SVT baru saja menyewa rumah kontrakannya sejak dua bulan silam bersama anak perempuannya yang berusia sekitar lima tahun, dan belum sekolah. Saat mengontrak SVT dikenalnya sosok pendiam, berperilaku sopan dan jarang keluar rumah