Hari Guru

Saut F Naibaho, Guru yang Jadi Panglima Suporter, Sampai Kasih Soal Ujian tentang PSMS Medan

Sebagai Panglima Aksi kelompok suporter SMeCK Hooligan, banyak yang meragukan Pak Baho menjadi guru di sekolah.

HO
Pak Baho, guru yang juga Panglima Aksi Suporter PSMS SMeCK Hooligan. 

TRIBUN-MEDAN.com - Kecintaan seseorang untuk mendukung klub sepakbola kebanggaan terkadang membuat kita berdecak kagum.

Saut F Naibaho salah satunya. Guru yang mengajar di SD ST Antonius VI Medan ini adalah pendukung fanatik PSMS Medan.

Guru olahraga yang mengajar murid SD dari kelas 3 sampai kelas 6 ini pernah menjadi sebagai Panglima Aksi kelompok suporter SMeCK Hooligan. Ia sempat menjadi Panglima yang kerap berdiri di pagar pembatas tribun penonton dan lapangan.

Ia terkenal dengan aksi-aksinya yang energik meneriakkan chant-chant dan lagu saat PSMS berlaga.

Lantas bagaimana keseharian Pak Baho saat mengajar muridnya ketika di sekolah?

Pak Baho mengatakan ia harus bersikap profesional. Ketika di stadion berteriak beri dukungan PSMS, namun ketika di dalam kelas ia harus menyesuaikan profesinya sebagai Guru.

"Orang banyak bertanya gimana aku mengajar di kelas, dan bilang mungkin aku tidak cocok. Di sinilah profesional itu ku mainkan. Aku bisa menyesuaikan diri, di lapangan, di kelas, dan di keluarga. Mungkin orang lain lihat tampilanku dari luar, setelah itu mungkin mereka silap," katanya, Selasa (26/11/2019).

Tugas seorang guru memang tidak mudah dibandingkan ketika di Stadion mendukung PSMS. Ia harus bisa menempatkan dirinya demi menjaga martabat seorang guru.

Walaupun ia pecinta PSMS, Pak Baho mengaku tidak memaksakan muridnya mendukung tim Ayam Kinantan. Hanya saja, ketika mengajar, ia sering memakai pakaian bernuansa PSMS.

Kemudian, Pak Baho juga kerap membuat soal ujian dengan tema PSMS. Bahkan nama-nama pemain PSMS pun sempat ia jadikan soal kepada muridnya.

"Mendoktrin secara langsung tidak. Tapi secara tidak langsung, ada. Aku sering mengajar memakai jersey PSMS, sampe soal ujian ada kumasukan nama PSMS. Bahkan sampai nama pemain PSMS juga ada. Setidaknya kan mereka jadi tahu tentang PSMS," bebernya.

Menurut ayah dua anak ini, mendukung PSMS tidak jadi hambatan sebagai guru. Mendukung PSMS katanya sudah menjadi panggilan jiwa. Tak ada menurutnya duka selama mendukung tim Ayam Kinantan

Saking cintanya ia terhadap PSMS dan kesetiaannya terhadap SMeCK Hooligan, ia memberikan nama unik untuk kedua anaknya, yakni Silvia SMeCK Angel Naibaho dan Rafael SMeCK Hooligan Naibaho.

"Mendukung PSMS ini kan panggilan jiwa. Jadi nggak ada larangan dan mendukung PSMS ini, lagian kan bukan legal. Terus dukanya bisa di bilang tak ada, karena menjadi Panglima Aksi suporter ini di lakukan dengan ikhlas tanpa ada intervensi," ungkap lelaki yang juga pelatih tinju ini.

Memperingati Hari Guru yang jatuh pada 25 November kemarin, Pak Baho tak terlalu banyak harapan. Tugasnya sebagai guru, hanya ingin bisa membuat generasi sehat dan berkarakter ke depannya.

"Kalau aku pribadi sudah cukuplah walau bukan guru PNS, yang penting saat aku mengajar tidak ada peperangan seperti di negara konflik. Tugas sebagai guru, aku mau buat generasi lebih sehat dan berkarakter," pungkasnya. (lam/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved