Alamak
Tante Sampai Hati Jual Keponakannya ke Teman Online demi Dapatkan iPhone 11, Begini Akhir Kisahnya
Si tante kemudian berbohong kepada teman onlinenya dan mengatakan bahwa sang ayah telah meninggalkannya sementara ibunya kecanduan judi dan narkoba
Tante Sampai Hati Jual Keponakannya ke Teman Online demi Dapatkan iPhone 11, Begini Akhir Kisahnya
Si tante kemudian berbohong kepada teman onlinenya dan mengatakan bahwa ayah balita itu telah meninggalkannya sementara ibunya kecanduan judi dan narkoba.
TRIBUN-MEDAN.com - Pada September lalu, Apple mengeluarkan seri ponsel terbaru mereka, iPhone 11.
Orang-orang berlomba-lomba mendapatkan ponsel itu, meski harganya terbilang mahal.
Baru-baru ini, seorang wanita tega menjual keponakan demi iPhone 11 terbaru.
Insiden ini terjadi di Provinsi An Giang, Vietnam.
Pada Sabtu (23/11/2019), kepolisian Vietnam menahan dan melakukan penyelidikan terhadap seorang wanita yang diduga menjual keponakan demi iPhone 11 baru.
Menurut situs berita Vietnam, Dantri, wanita paruh baya itu dikenal bernama Hanh.
Dia dipercayakan oleh kerabatnya untuk merawat keponakannya yang berusia dua tahun, Ng.
Pada tanggal 31 Oktober, Hanh mengajak Ng untuk jalan-jalan.
Pada saat itu, seorang teman bernama Vihn yang baru dikenalnya di medsos menghubunginya via panggilan video.
Di tengah obrolan mereka, Vinh terus mengatakan bahwa Ng sangat lucu.
Hanh kemudian berbohong kepada Vinh dan mengatakan bahwa ayah balita itu telah meninggalkannya sementara ibunya kecanduan judi dan narkoba.
Ia menambahkan bahwa mereka berencana mengirim Ng ke kuil untuk dirawat di sana.
Vinh lalu menawarkan diri untuk mengadopsi Ng dan berjanji untuk memberi Hanh iPhone 11 dan sejumlah uang sebagai gantinya.
Hanh menyetujui ini.
Keesokan paginya, Hanh pergi untuk menjemput Ng dari rumah neneknya dan mengatakan bahwa ia mengajak balita itu bermain.
Tapi sebaliknya, ia mengajak Ng untuk melihat Vinh.
Vinh kemudian memberi Hanh 1,5 juta dong (Rp 921 ribu) untuk ongkos naik taksi dan iPhone 11 seperti yang disepakati sebelumnya.
Setelah pertukaran, Hanh kembali ke rumah nenek Ng.
Menyadari bahwa Ng tidak ada, wanita itu itu bertanya di mana Ng.
Hanh berbohong dan mengatakan bahwa dia meninggalkan balita itu di rumah.
Untuk menyembunyikan jejaknya dan menghindari kecurigaan dari kerabatnya, Hanh membuat laporan polisi dan mengatakan bahwa Ng telah hilang.
Polisi menyelidiki masalah ini, tetapi mereka merasakan ada sesuatu yang salah tentang kasus ini dan meragukan keterangan Hanh.
Setelah menanyai Hanh, dia akhirnya mengakui bahwa dia telah menjual keponakannya ke teman bernama Vinh untuk mendapatkan iPhone 11.
Pada 3 November, polisi pergi ke rumah Vinh untuk mengambil balik Ng dan membawa Vinh ke kantor polisi untuk diinterogasi lebih lanjut.
Mereka juga menangkap Hanh untuk membantu dalam penyelidikan mereka sementara Ng dibawa kembali ke keluarganya dalam kondisi aman.
PEREMPUAN JUAL SEL TELUR DEMI IPHONE
Seorang perempuan rela menjual sel telurnya untuk membeli sebuah ponsel merek iPhone.
Melansir Intisari.id dari Bastille Post pada Minggu (10/3/2019) perempuan penjual sel itu diketahui sebagai mahasiswi asal Hangzhou, Tiongkok.
Meski tak disebutkan waktu pastinya, muncul kabar kalau perempuan tersebut bernasib tragis usai menjual sel telurnya demi membeli iPhone.
Menurut keterangan, perempuan yang tak disebutkan namanya ini ingin membeli ponsel iPhone terbaru, namun ia tidak memiliki cukup dana untuk membelinya.
Sedangkan ia juga malu meminta uang pada orang tuanya untuk membeli ponsel tersebut, karena harganya yang cukup mahal.
Lalu, pada suatu ketika dia melihat poster di dinding toilet yang menawarkan uang lumayan bagi siapa saja yang mau menyumbangkan sel telurnya.
Dalam keterangannya, hal itu tidak akan melukai tubuhnya dan perempuan ini hanya perlu menjual sel telurnya dengan injeksi setiap harinya, selama setengah bulan.
Dari penjualan sel telur tersebut perempuan ini ditawari uang sekitar 10.000 yuan atau sekitar Rp21 juta.
Setelah perempuan ini menyetujui transaksi, dia diberikan alamat oleh pihak tersebut, kemudian pergi ke sana selama 10 hari berturut-turut.
Mereka menyuntikkan obat-obatan dan mengeluarkan sel telur dari dalam tubuh perempuan ini.
Namun, nasibnya sungguh tragis tak berlangsung lama mahasiswi ini mengalami pembengkakan hingga 7-8 bulan kehamilan.
Setelah melakukan pemeriksaan medis, para dokter menemukan bahwa ovariumnya membesar secara abnormal disertai perut yang penuh air.
Para dokter mengeluarkan 5 liter ascites dari perutnya, yang diduga kuat itu adalah kanker ovarium.
Setelah menjalani serangkaian tes medis, perempuan ini didiagnosis menderita syndrom over-simulation, jika tidak segera diobati bisa menyebabkan kematian.
Setelah mendengar peringatan dokter, perempuan ini akhirnya mengakui bahwa dia menjual sel telurnya ke pasar gelap.
Karena suntikan obat untuk mengambil ovulasi sangat terpapar, tubuhnya mengalami pembengkakan.
Untungnya, setelah tiga hari perawatan, kondisinya mulai stabil dan indikatornya berubah menjadi normal.
Oleh karena itu, dokter mengatakan bahwa transaksi di pasar gelap sangat berbahaya bagi tubuh manusia.
Pasalnya, peralatan medis yang digunakan tidak higienis dan cenderung menyebabkan infeksi dan komplikasi, serta bisa memengaruhi ovarium dan fungsi reproduksi.
#Tante Sampai Hati Jual Keponakannya ke Teman Online demi Dapatkan iPhone 11, Begini Akhir Kisahnya
(Tribun-medan.com/ Sally Ayunda Siahaan)