Deviliani Febyola Tekuni Bisnis Kuliner hingga Content Creator, Begini Kisahnya

Tak hanya bisnis kuliner, Deviliani juga seorang Content Creator tentang fashion, beauty dan lifestyle.

TRIBUN MEDAN/RISKY CAHYADI
Pebisnis Kuliner dan Content Creator, Deviliani Febyola 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Selain adanya peluang usaha, membuka bisnis juga akan membuat Anda lebih produktif sebagai generasi muda karena bisa membuka kesempatan kerja bagi orang lain. Dengan inovasi dan analisis yang tepat, bisnis kuliner semakin diminati pelaku usaha.

Pelaku usaha kuliner, Deviliani Febyola memiliki dua bisnis kuliner sekaligus yakni Gultik Djadoel dan Yolofroyo. Diakuinya Gultik Djadoel bertempat di Cemara Asri Deliserdang ini menyajikan menu utama nasi gulai dengan pilihan daging sapi atau ayam, harganya cukup terjangkau hanya Rp 15 ribu per porsi.

"Awal saya merintis bisnis kuliner ini karena saya suka makan terus ketemu patner yang suka bisnis kuliner, diajakin bisnis kuliner dan memang lagi berkembang juga di Medan. Gultik Djadoel itu makanan dari Jakarta, yang kita bawa ke Medan," ucap Deviliani.

Sementara itu, kata Deviliani, untuk Yolofroyo, pihaknya menyajikan menu frozen yogurt, pembuatan Yolofroyo ini melalui research dan development. Untuk harga Yolofroyo juga cukup terjangkau mulai dari Rp 25 ribu.

"Saya belajar bisnis kuliner ini otodidak. Suka duka menjalankan bisnis kuliner ini, untuk sukanya ketika banyak konsumen yang suka makanan kita dan mereka tag di Instagram, saya senang banget. Kalau dukanya hampir enggak ada, yang pasti kita harus maintenance produk, rasa, dan service," jelasnya.

Untuk kendala berbisnis kuliner, kata Deviliani, tak ada habisnya, sebab selera orang yang beda-beda. Meskipun begitu diakuinya bisnis kuliner ini sangat menjanjikan.

"Solusinya itu kita selalu diskusi bersama tim, kita terima kritik dan saran dari konsumen, citarasa tetap terjaga, dan kita selalu evaluasi," ujarnya.

Ia mengatakan agar tetap eksis dan bertahan dalam bisnis kuliner adalah koneksi, relasi, dan marketing digital terus diperkuat.

Tak hanya bisnis kuliner, Deviliani juga seorang Content Creator tentang fashion, beauty dan lifestyle.

Kilas balik ke belakang, saat kecil Deviliani sudah sering ikut lomba fashion show bahkan sejak usia tiga tahun. Seiring berjalannya waktu, saat usia 15 tahun ia mengawali kariernya sebagai seorang model.

"Enggak pernah kepikiran untuk jadi model karena saya juga pendek, enggak tinggi-tinggi banget. Usia 15 tahun saya diajak foto sama fotografer dan saya suka modeling," ucapnya.

Ia juga berhasil tampil di Jakarta Fashion Week. "Saya itu pendeknya 150 cm, dari kecil saya suka modeling kebetulan barusan saya di Jakarta Fashion Week dan itu menurut saya pengalaman yang enggak akan terlupakan," tambahnya.

Dikatakannya, saat di Jakarta Fashion Week, ia menampilkan model rambut yang dicat warna orange. Model rambut berwarna terang ini mulai banyak disukai orang. Tak hanya untuk kulit putih, yang berkulit hitam juga cocok untuk berambut orange ini yang penting harus berani.

Beberapa kali, ia juga memenangkan perlombaan photogenic, fashion show, dan english speech competition. Ia pun terpilih sebagai Ms. Prime One School 2014-2015 dan Ms. Language Arts 2014-2015.

"Pesan orangtua yang paling saya ingat itu, 'kamu itu mau mengerjakan sesuatu itu harus dari hati dan harus bahagia'," ucap Deviliani.

Dengan berbisnis kuliner dan
Content Creator ia bisa bertemu dengan banyak orang dan memiliki pengalaman yang seru.

"Arti sukses itu bisa bahagiakan orangtua dan bahagiakan diri sendiri. Keep on exploring," ucapnya.

Ia berharap bisnis kulinernya semakin berkembang dan bisa buka cabang baru di kota kota lainnya. "Motivasi khusus untuk perempuan, jangan berhenti untuk berkarya, jangan gampang down, dan keep your doing what you like," tutupnya.

Biofile
Nama: Deviliani Febyola
Tempat Tanggal Lahir:  Padangsidempuan, 4 Agustus 1999
Karier:
Pebisnis Kuliner dan Content Creator
Pendidikan:
• D3 / Fashion Marketing and Management / Raffles Institute

Prestasi:
Perlombaan Photogenic dan Fashion Show

Perlombaan English Speech Competition

Ms. Prime One School 2014-2015

Ms. Language Arts 2014 - 2015
Orangtua: Effendi Wijaya dan Ervina

(nat/tribun-medan.com)

 
 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved