Pembunuh Alung Harahap
Alung Harahap Tewas Dibunuh Kekasih Gelap Merupakan Janda Beranak Satu, Ini Kata Keluarga
Teka-teki siapa pembunuh dari Rubiah (17) yang ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kamar kos-kosan di Jalan Punak
Penulis: M.Andimaz Kahfi |
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Teka-teki siapa pembunuh dari Rubiah alias Alung Harahap (17) yang ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kamar kos-kosan di Jalan Punak, Kelurahan Sei Putih Timur II, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Rabu (4/12/2019) akhirnya terungkap.
Pembunuh Rubiah merupakan Samsir Halomoan Harahap (30) merupakan kekasih gelap Rubiah, merupakan warga Sei Putih Timur, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, yang sudah berstatus berumah tangga dan punya dua orang anak.
Kakak sepupu korban, Kemala Dewi (29) yang hadir di Polsek Medan Baru meminta agar pelaku pembunuh sepupunya di hukum seberat-beratnya.
"Saya ucapkan beribu terimakasih kepada polisi yang sudah mengungkap kasus pembunuhan adik sepupu saya," kata Kemala di Polsek Medan Baru, Senin (9/12/2019).
Kemala bercerita bahwa Rubiah merupakan anak paling kecil dari lima bersaudara.
Dia menikah di usai yang sangat muda.
Korban menikah saat menginjak usia 15 tahun.

Dia menikah dengan seorang laki-laki bernama Irwansyah.
Setahun berselang tepatnya saat korban berusia 16 tahun, Rubiah dan Irwansyah bercerai.
Mereka berpisah gara-gara masalah ekonomi serta terpaan hidup yang begitu keras di usia perkawinan yang masih seumur jagung.
"Mereka cerai gara-gara masalah ekonomi. Dia sudah punya anak. Anaknya perempuan dan tinggal sama ibu di Tanjung Pura," sebut Kemala.
Setelah berpisah dengan suami, Rubiah merantau ke Kota Medan untuk menghidupi anak yang sudah berumur dua tahun.
Kalau mau ke rumah korban juga sulit. Rumahnya di Secanggang.
Untuk sampai sana mesti nyebrang getek (perahu).
"Tapi soal di Medan sejak kapan pastinya, saya tidak tahu. Di Tanjung Pura dia dulu kerja di rumah makan di Tanjung Pura. Dia ke Medan baru sebulan lebih. Dia kalau tidak salah kerja di toko boneka," ungkap Kemala.
Soal hubungan asmara korban dengan pelaku, Kemala mengaku tidak tahu.
"Dia sempat cerita tapi sama kakak kandungnya soal punya hubungan asmara itu," katanya.
"Semoga pelaku dihukum seberat-beratnya. Keluarga tidak terima anaknya diperlakukan seperti itu," tegas Kemala.
(mak/tribun-medan.com)