Teras 76 dan Bunda Prasmanan Hadirkan Beragam Varian Menu dengan Harga Terjangkau
Bagi mereka yang ingin menjual makanan tapi enggak ada tempatnya kita tampung di sini dengan syarat rasa harus sesuai standar kita.
Penulis: Septrina Ayu Simanjorang |
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Teras 76 dan Bunda Prasmanan kini menghadirkan konsep makan prasmanan yang masih belum banyak dilakukan pengusaha restoran di Kota Medan. Konsep baru ini diperkenalkan dalam rangkaian Soft Opening yang digelar Senin (9/12/2019).
Food court yang berlokasi di Jalan KH Wahid Hasyim No.76, Kota Medan ini didirikan oleh Muhammad Fauzi Nasution, Muhammad Desdin Nasution, dan Muhammad Ricky Irawan. Tempat ini menghadirkan sekitar 40 menu dari ibu rumah tangga yang menitipkan makanannya di Teras 76 dan Bunda Prasmanan.
"Bagi mereka yang ingin menjual makanan tapi enggak ada tempatnya kita tampung di sini dengan syarat rasa harus sesuai standar kita. Rasa sangat kita jaga, kita ingin Teras76 dan Bunda Prasmanan ini menghadirkan makanan yang enak, murah, dan tempatnya nyaman," ujar Fauzi saat ditemui Tribun Medan, Senin (9/12/2019).
Konsep prasmanan ini adalah teknik penjualan yang baru di Kota Medan. Dengan menyajikan makanan prasmanan, Teras76 dan Bunda Prasmanan ingin pelanggan bisa lebih leluasa memilih makanan yang sesuai dengan harapan mereka.
"Kita mau lihat pasar dulu sekaligus memperkenalkan bahwa kita membuka tempat makan dengan konsep Bunda Prasmanan artinya tamu pilih makanan sendiri, ambil sendiri, setelah itu waiters akan datang untuk mencatat menu ke meja mereka. Jadi konsumen tidak perlu datang dan mengantre di kasir. Dengan konsep ini tamu akan lebih nyaman," ungkap Ricky.
Teras76 dan Bunda Prasmanan buka mulai pukul 07.00 WIB hingga 23.00 WIB. Pada pagi hari tersedia sarapan, mulai jam 10.00 WIB hingga 16.00 WIB ada prasmanan sedangkan sore hingga pukul 23.00 WIB menghadirkan tenant yang menjual jajanan pasar dan makanan-makanan icon Kota Medan berkisar 10 tenant.
"Kalau di sini kita ambil konsep one stop point. Saya enggak mau tempat ini disebut cafe, ini lebih ke food court yang menjual varian menu. Sehingga saat datang ke sini, pengunjung bisa menikmati lebih dari satu menu. Makanya pada malam hari kita menyiapkan makanan ringan seperti pisang goreng hingga roti bakar dan hidangan utama dari nasi goreng sampai sate maranggi khas Cianjur ada di sini," ungkap Fauzi.
Ia mengatakan tenant-tenant yang berjualan merupakan tenant yang menawarkan menu makanan yang kuat dengan harga yang terjangkau. Meski di sepanjang Jalan K H Wahid Hasyim sudah banyak tempat makan, namun yang menjadi pembeda Teras 76 dan Bunda Prasmanan kara Ricky pihaknya menyasar semua kalangan termasuk kelas menengah.
"Cita rasa masakan rumahan yang kita hidangkan bisa dinikmati semua konsumen, bukan hanya kalangan atas. Secara harga juga ekonomis dan terjangkau. Sehingga bisa masuk di semua kalangan dan keluarga. Menu yang dihadirkan seluruhnya merupakan masakan rumahan seperti ikan, ayam, telur, sate, hingga daging," ujar Ricky.
Customer cukup membayar lauk dan nasi saja, sedangkan sayur dan sambal digratiskan. Harga lauk mulai dari Rp 3 ribu sampai Rp 15 ribu, sedangkan nasi Rp 5 ribu.
"Artinya masih harga yang terjangkau. Yang kita berikan di sini bukan konsep cafe high class. Sekmen kita di sini khususnya pegawai, ibu rumah tangga, karyawan, hingga mahasiswa. Meski begitu, kalangan middle up tetap bisa menikmati makanan kita karena rasa menjadi hal yang paling kita jaga dalam setiap menu makanan kita," ungkapnya.
Fauzi mengatakan Teras 76 ini adalah tempat makan pertama kali yang ada di Jalan K H Wahid Hasyim. Hanya saja selama ini dibuka untuk menjual sarapan pagi dan makanan ringan saja. Saat ini pihaknya mencoba membuat sesuatu yang baru apalagi menurutnya Jalan K H Wahid Hasyim saat ini sudah menjadi salah satu icon kuliner di Medan.
"Kita sudah punya pasar di sini, hanya bagaimana kita bisa mengambil pasar yang sudah ada. Khusus Teras 76 apalagi prasmanan nya kita akan buat harganya di bawah Rp 20 ribu. Untuk menu minuman kita akan hadirkan minuman dengan harga di bawah Rp 20 ribu dengan minuman khas herbal misalnya wedang jahe, teh sere, dan sebagainya," ungkapnya.
Teras 76 dan Bunda Prasmanan ini bisa menampung hingga 200 orang. Kedepannya pihaknya akan melakukan pengembangan mengingat masih ada lahan yang bisa kembangkan di sini.
(cr18/tribun-medan.com)