PESAWAT Ukraina Boeing 737 yang Memboyong 180 Penumpang Jatuh Diduga Dihantam Rudal

PESAWAT Ukraina Jenis Boeing 737 yang Memboyong 180 Penumpang Jatuh di Iran. Kepala Rudal Ditemukan di Lokasi Jatuhnya Pesawat.

Editor: AbdiTumanggor
daily mail
Rongsokan rudal balistik Iran yang jatuh sangat jauh dari target pangkalan militer Amerika 

PESAWAT Ukraina Jenis Boeing 737 yang Memboyong 180 Penumpang Jatuh di Iran. Kepala Rudal Ditemukan di Lokasi Jatuhnya Pesawat.

//

TRIBUN-MEDAN.com - Sebuah pesawat maskapai Ukraina jenis Boeing 737 yang membawa 180 penumpang jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Teheran di Iran, demikian laporan media setempat.

Beberapa laporan menyebut bahwa pesawat tersebut jatuh karena "permasalahan teknis".

Laporan awal menunjukkan bahwa pesawat itu sedang dalam  perjalanan ke ibu kota Ukraina, Kiev.

Belum jelas apakah kecelakaan ini terkait dengan konfrontasi antara Iran dan Amerika Serikat.

Tim penyelamat telah dikirim ke lokasi di dekat bandara, tempat jatuhnya pesawat tersebut.

"Pesawat itu terbakar tetapi kami telah mengirim tim penyelamat ... dan kami mungkin dapat menyelamatkan beberapa penumpang," kata Pirhossein Koulivand, kepala layanan darurat Iran, kepada televisi pemerintah, menurut kantor berita Reuters.

Berdasarkan AFP, semua penumpang meninggal dalam penerbangan Ukraine International Airlines tersebut.

"Jelas itu tidak mungkin penumpang dalam penerbangan PS-752 masih hidup," kata Kepala Bulan Sabit Merah.

Mengacu pada informasi yang didapat dari pelacak penerbangan Flighradar24, penerbangan itu dijadwalkan lepas landas pukul 5:15 pagi waktu Teheran menuju ke Bandara Internasional Boryspil di ibukota Ukraina, Kiev.

Namun, pesawat baru diberangkatkan hampir satu jam kemudian yakni pada pukul 06.12.

>

Sebuah video yang diunggah oleh kantor berita ISNA Iran menunjukkan adanya cahaya redup yang terlihat samar, sesaat sebelum terlihat ledakan besar dari pesawat yang jatuh.

Sementara itu, Gulf News mengacu pada laporan ISNA, menyebut kecelakaan ini dilatarbelakangi masalah teknis.

Informasi mengenai korban yang jatuh dari insiden ini masih akan terus diperbaharui.

Pernyataan ini juga disampaikan oleh akun The Boeing Company @Boeing.

KONFRONTASI IRAN DAN AMERIKA

Sementara itu, saat insiden pesawat Ukraina terjadi. Sedang terjadi pula perseteruan.

Namun perlu ditegaskan, bahwa insiden pesawat Ukraina jatuh belum dapat dipastikan berkaitan atau tidak dengan hal itu.

Diketahui pada pemberitaan sebelumnya, Iran membalas penyerangan AS yang menewaskan  Jenderal Qasem Soleimani dengan menembakkan puluhan rudal ke pangkalan militer Amerika di Irak, Selasa (7/1/2020).

Garda Revolusi menyatakan, mereka menghujani markas pasukan AS dan sekutunya di Irak dengan "puluhan rudal", beberapa jam setelah pemakaman Soleimani.

Operasi itu dikatakan merupakan pembalasan atas pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani oleh AS pada Jumat (3/1/2020) pekan lalu.

Dilansir Sky News, Rabu (8/1/2020), "puluhan rudal" itu ditembakkan Divisi Luar Angkasa Garda Revolusi Iran, dan dinamai "Martir Soleimani".

Sumber  keamanan kepada AFP mengungkapkan, serangan itu terjadi dalam tiga gelombang selepas tengah malam waktu setempat.

Setidaknya sumber itu menghitung ada sembilan rudal yang menghantam markas pasukan AS di Ain al-Assad, barat Irak.

Sementara Pentagon menerangkan, serangan juga terjadi di instalasi yang menampung koalisi internasional pimpinan AS di Arbil.

irak

Pangkalan Udara Al-Asad di irak menampung tentara AS dan koalisi/REUTERS.

Asisten Menteri Pertahanan untuk Urusan Publik, Jonathan Hoffman, menyatakan, rudal itu ditembakkan pukul 17.30 waktu AS pada Selasa (7/1/2020).

"Sudah jelas bahwa serangan tersebut berasal dari Iran, dan menargetkan dua pangkalan militer Irak di al-Assad dan Arbil," ujarnya.

Dalam keterangan terpisah, Gedung Putih memaparkan, Presiden Donald Trump sudah diberi tahu dan memantau perkembangannya.

Hoffman melanjutkan, saat ini fokus Pentagon adalah menaksir kerusakan yang terjadi akibat serangan rudal di dua markas tersebut.

Dia menerangkan, Washington bakal mengambil langkah yang diperlukan untuk melindungi kepentingan AS dan sekutunya di Timur Tengah.

Disebutkan bahwa pangkalan tersebut sudah memprediksi ada serangan tersebut, dan bersiap selama "berhari-hari".

Dalam keterangannya, Garda Revolusi menyatakan, mereka menjanjikan "respons yang lebih menghancurkan" jika AS melancarkan balasan.

Sementara jaringan milisi Hashed al-Shaabi juga mengeluarkan pernyataan bahwa mereka siap membalaskan kematian Soleimani.

"Marinir AS harus kembali ke markas mereka untuk membuat peti mati," koar Akram al-Kaabi, Kepala Harakat al-Nujaba.

Map showing US military bases in Iraq

Sejauh ini belum diketahui apakah terdapat korban dalam insiden roket di pangkalan Al-Asad dan Irbil.

AS saat ini menempatkan 5.000 serdadu di Irak.

Adapun Inggris menyiagakan armada helikopter militernya menyusul ketegangan di Timur Tengah, kata Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace.

Soleimani tewas bersama wakil pemimpin jaringan Hashed, Abu Mahdi al-Muhandis, di Bandara Internasional Baghdad, Irak.

Komandan Pasukan Quds tersebut dan Muhandis tewas setelah konvoi mobil yang mereka tumpangi diberondong rudal dari drone AS.

Reaksi Trump

Presiden Donald Trump berkomentar setelah markas pasukan AS di Irak dihantam Iran menggunakan rudal. Dua pangkalan di Irak, Ain al-Assad dan Irbil, dihantam oleh "puluhan misil" selepas tengah malam pada Rabu (8/1/2020).

Serangan itu diklaim oleh Divisi Luar Angkasa Garda Revolusi Iran, dan merupakan pembalasan atas kematian Jenderal Qasem Soleimani.

Dalam kicauannya di Twitter, Trump menyatakan bakal memberikan pernyataan pada Rabu pagi waktu AS atas serangan rudal di markas pasukan AS.

"All is Well! Rudal diluncurkan dari Iran dan mengenai dua pangkalan militer yang berlokasi di Irak," ujar presiden 73 tahun itu.

Dia menyatakan, kabar korban jiwa maupun perkiraan kerusakan yang dialami Ain al-Assad dan Irak tengah diselidiki oleh otoritas.

"Kami mempunyai peralatan militer yang paling canggih dan terbaik yang ada di dunia ini!" ucap presiden dari Partai Republik itu.

Pentagon menuturkan, mereka sudah berada dalam kondisi "siaga tinggi" selama beberapa hari sebelumnya buntut ketegangan yang terjadi.

Sekutu dekat Trump, Senator Lindsey Graham mengatakan, serangan yang menghantam pangkalan milik pasukan AS dan sekutunya adalah tindakan perang.

"Presiden mempunyai otoritas yang dia perlukan berdasarkan Artikel II. Seperti apa responsnya tengah ditentukan. Namun dia punya wewenang itu," ujarnya kepada CNN.

Pakar menyatakan, tidak biasanya bagi Teheran untuk terang-terangan mengklaim serangan terhadap fasilitas milik Negeri "Uncle Sam".

Pasalnya selama ini, mereka menggunakan jaringan milisi yang mereka sokong untuk mengambil alih tanggung jawab klaim.

"Ini adalah eskalasi besar. Rudal balistik secara terbuka diluncurkan ke target AS," ujar pakar milisi Syiah, Philip Smyth.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Iran Hantam Markas Pasukan AS Pakai Rudal, Trump: All is Well!", https://internasional.kompas.com/read/2020/01/08/12085381/iran-hantam-markas-pasukan-as-pakai-rudal-trump-all-is-well?page=all#page2. 
Penulis : Ardi Priyatno Utomo

Harga Minyak Melonjak

Setelah laporan mengenai serangan ini mengemuka, harga-harga minyak melonjak.

Harga minyak mentah naik sedikitnya 4,5% dalam bursa perdagangan Asia seiring munculnya kerisauan bahwa konflik AS-Iran akan mengganggu pasokan minyak dari Timur Tengah.

Mengutip dari CNBC, harga minyak jenis west texas intermediate (WTI) sempat menyentuh angka 65,5 dollar AS per barel atau naik 4,5 persen pada Selasa (7/1/2020) malam waktu setempat.

Angka tersebut menjadi yang tertinggi sejak April tahun lalu.

Hal serupa juga dialami minyak jenis brent, naik 4,2 persen ke level 71,24 dollar AS per barel.

Bahkan lembaga keuangan asal AS, Firm Capital, meyakini bahwa harga minyak jenis WTI akan dengan mudah berada di atas 70 dollar AS per barel pada pembukaan pasar waktu setempat.

"(Harga) minyak saat ini harus menunggu laporan korban AS dari serangan ini, hal ini akan berdampak terhadap respon yang akan diberikan AS," ujar John Kilduff dari Again Capital.

(BBC Indonesia/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di BBC Indonesia dengan judul "Pesawat maskapai Ukraina yang membawa 180 orang penumpang jatuh di Teheran, Iran"

Sumber: bbc
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved