Tribun Wiki
Mengenal Lebih Dekat Djaga Sembiring Depari Sang Maestro Komponis Nasional Asal Karo
Monumen Djaga Sembiring Depari yang terletak di persimpangan antara Jalan Patimura, Jalan Sultan Iskandar Muda dan Jalan Letjen. Djamin Ginting
Akan tetapi, sesungguhnya Ia juga banyak mengarang lagu dan syair yang bertemakan perjuangan (patriotisme).
Bahkan, dapat dikatakan kalau Djaga Depari merupakan perpanjangan hati dan lidah dari Djamin Ginting sebagai panglima (pemimpin perang di lapangan pada masa pejajahan Kolonialisme). Hal ini karena, syair-syair Djaga Depari mampu mengajak para pemuda, untuk setia memperjuangkan Republik Indonesia.
Selanjutnya, atas kepiawaian Djaga Depari dalam menciptakan lagu-lagu berbasis lagu Karo untuk meningkatkan moralitas masyarakat Karo, dalam berjuang merebut kemerdekaan dari tangan penjajah pada masa lalu.
Djaha Depari sang maestro komponis dianugrahkan gelar sebagai komponis nasional Indonesia.
Begitupun, penghargaan pemerintah daerah Kota Medan yang membangun monumen Djaga Depari.
Monumen ini saat dibangun, peletakan batu pertamanya diletakan oleh Walikota Medan, H Bachtiar Djafar, pada 1 Agustus 1997. Kemudian di resmikan oleh Gubernur Sumut, H. Abdul Wahab Dalimunthe.
Dalam hal ini juga, Budi Agustono, berharap kepada pemerintah Kota Medan atau Pemerintahan Kabupaten Karo agar menjadi corong untuk menyebarkan pikiran, terutama lagu-lagu yang diciptakan oleh Djaga Depari, yang bisa ditampilkan pada even tertentu.
“Misalnya lagu Erkata Bedil, dan Piso Surit dari di antara ratusan lagu yang terkenal diciptakan oleh Djaga Depari, Nah lagu ini kan jarang sekali sekarang orang menyanyikan lagu itu bahkan tidak mengenal,”
Kemudian, Budi juga mengatakan mungkin salah satu cara untuk memperkenalkannya dengan memutar ulang lagu-lagu Djaga Depari, agar akrab ditelinga public Kota Medan sehingga public mengetahui Djaga Depari mengetahui seorang komponi.