Cerita Kehidupan

Lulusan S2 Inggris Togu Simorangkir Siap Bawa Mobil "Tao Toba Membaca" Jangkau Pelosok Danau Toba

SATU per satu mimpi pejuang literasi, Togu Simorangkir, terwujud untuk meningkatkan pendidikan anak-anak di daerah Kawasan Danau Toba (KDT).

Penulis: Tommy Simatupang | Editor: Juang Naibaho
Tribun-Medan.com/Tommy Simatupang
Togu Simorangkir berfoto dengan mobil yang dihibahkan YPPI di Kota Pematangsiantar, Kamis (23/1/2020). Mobil ini yang akan berkeliling membawa buku bacaan ke pelosok tujuh KDT. 

Lulusan S2 Inggris Togu Simorangkir Siap Bawa Mobil "Tao Toba Membaca" Jangkau Pelosok Danau Toba

SATU per satu mimpi pejuang literasi, Togu Simorangkir, terwujud untuk meningkatkan pendidikan anak-anak di daerah Kawasan Danau Toba (KDT).

 Togu Simorangkir, sang pendiri Taman Belajar Alusi Tao Toba pada 2009 dan Gerakan Tao Toba Membaca pada 2010, bersyukur bantuan terus mengalir.

Usai mendagangkan air mineral dalam kemasan galon dengan motor roda tiga, kepada Tribun-Medan.com, Togu menceritakan kejutan di awal tahun 2020.

Alumnus S2 Oxford Brookes University Inggris ini baru mendapatkan titipan kado Natal dari Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia (YPPI) untuk anak-anak di KDT.

Togu menjelaskan YPPI memberikan kado Natal berupa mobil untuk armada mempermudah menyebarkan kegiatan literasi hingga ke pelosok desa.

Hadiah mobil ini menjadi kado terindah atas mimpi Togu yang tersimpan selama tiga tahun.

"Sebenarnya ini mimpi tiga tahun lalu. Kita bermimpi dapat menjangkau ke pelosok desa. Semua anak mempunyai hak yang sama untuk akses buku bacaan,"ujarnya di Jalan Sudirman Kota Pematangsiantar, Kamis (23/1/2020).

Ia mengaku langsung mengucap syukur setelah berkomunikasi dengan YPPI.

Dalam komunikasi itu, YPPI menghibahkan satu unit mobil.

Bapak dari tiga anak ini mengatakan mobil tersebut sudah tiba di Kota Pematangsiantar dari Kota Jakarta.

Mobil warna kuning dengan model double cabin ini sedang dalam renovasi sebelum beroperasi di tujuh KDT.

Namun, Togu masih mencari dua orang relawan untuk mengendarai mobil ini ke pelosok daerah.

Togu mengaku kesulitan menemukan relawan yang ikhlas menghabiskan waktu untuk aksi sosial ini.

"Tapi kita masih perlu dua orang untuk mengoperasikan mobil ini. Untuk keliling terus. Inilah awal kita mau menjangkau lebih lagi," ujarnya seraya mengatakan sampai saat ini masih 11 relawan di Yayasan Alusi Tao Toba.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved