Ujian CPNS
Ribuan Orang Mengadu Nasib, Berebut Mendapat Kursi Jadi PNS Kemenkumham
Ribuan peserta ujian CPNS Kementerian Hukum dan HAM memadati GOR Mini Dispora Sumut
Ribuan Orang Mengadu Nasib, Berebut Mendapat Kursi Jadi PNS Kemenkumham
MEDAN-TRIBUN.com, MEDAN - Ribuan peserta ujian CPNS Kementerian Hukum dan HAM memadati GOR Mini Dispora Sumut di Jalan William Iskandar, Rabu (29/1/2020).
Polsek Percut Seituan menugaskan sebanyak 33 personel ditempatkan pada pintu masuk dan tempat registrasi, dan memantau dari jarak jauh.
"Kami bagi dalam beberapa titik, yakni di pintu masuk, registrasi, dan juga memantau dari jauh," tambahnya.
Pola pengamanan ini dilakukan agar keamanan dan kenyamanan para peserta terjamin.
"Ini demi kenyamanan peserta, mereka bisa tenang ujiannya," kata Wakapolsek Percut Seituan AKP Dedi.
Menurut panitia, jumlah peserta untuk gelombang I berjumlah 1.000 orang.
"Info yang bisa yang kami sampaikan untuk saat ini peserta 1.000 orang," ujar seorang panitia.

Sementara itu, Koordinator CAT Seleksi CPNS Kemenkumham Kanwi Sumut, sekaligus Kadiv Pelayanan Hukum dan HAM Kanwil Sumut, Agus Pardede meminta agar masyarakat jangan percaya calo yang mengaku bisa memasukkan seseorang menjadi Pegawai Negeri Sipil.
"Kami sampaikan pada media dan masyarakat bahwa ujian dilakukan secara terbuka dan objektif. Jangan mau percaya pada iming-iming pada masyarakat yang bisa mengatakan bahwa dia bisa menyatkan seorang pegawai negeri itu bisa lulus, itu bohong. Ada calo-calo, itu tidak benar," tutur Agus Pardede di areal GOR Pemprovsu Jalan William Iskandar saat ujian Seleksi CPNS Kemenkumham sedang digelar.
Agus Pardede juga menyampaikan bahwa setiap pelamar yang berhasil dalam setiap tahap tentu akan terpilih menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Hal ini menegaskan pernyataannya bahwa tidak ada calo dalam proses penerimaan calon PNS.

"Siapapun dia, kalau memenuhi syarat, pintar, dia akan lulus sebagai Aparatur Sipil Negara," tambahnya.
Sekaitan dengan penyajian monitor hasil test, Agus Pardede menyampaikan hal tersebut merupakan instrumen negara untuk memperlihatkan objektivitas penilaian.
"Nah, itu salah satu instrumen pemerintah agar masyarakat bisa langsung lihat hasilnya dan kemudian itu akan dikirim ke pusat, itu transparansi," ungkap Agus Pardede.

Sehubungan dengan jumlah peserta yang akan test pada hari ini, Agus Pardede menyampaikan bahwa seluruh peserta yang akan test sebanyak 5000 orang yang dibagi dalam lima sesi. Setiap sesi berjumlah 1000 orang.