Gelar Pertunjukan Maret, Martogi Sitohang Ingin Suguhkan Cita Rasa Baru Seruling Batak Toba
Martogi Sitohang, pemain seruling batak toba akan menggelar pertunjukan musik seruling pada Maret 2020 di Taman Budaya, Medan.
Penulis: Maurits Pardosi |
MEDAN-TRIBUN.com - Martogi Sitohang, pemain seruling batak toba akan menggelar pertunjukan musik pada Maret 2020 di Taman Budaya, Medan.
"Nanti di bulan Maret saya rencanakan akan gelar pertunjukan di Taman Budaya Medan," ujar Sitohang, Kamis (6/2/2020)
Dalam pertunjukan yang akan digelar, Martogi Sitohang akan menyajikan cita rasa berbeda dari berbagai penampilannya sebelumnya sejak tahun 1991.
"Bisa saja pertunjukan ini punya cita rasa berbeda dari sebelumnya. Saya sudah dalami musik ini dan perform sejak tahun 1991," tuturnya.
Baginya, musik adalah seruan jiwa yang mampu menghadirkan komunikasi dengan Tuhan, alam, dan sesama; baik yang hidup dan yang sudah meninggal.
"Bagiku, musik ini seruan jiwa yang bisa membuat frekuensi tertentu sehingga bisa berkomunikasi dengan alam, Tuhan, dan sesama, baik itu yang masih hidup dan yang sudah meninggal," tambahnya.
Pria kelahiran 30 Maret 1970 ini menyampaikan bahwa tempat pagelaran yang akan dihelatnya merupakan bentuk penghormatan terhadap Taman Budaya Medan sebagai awal kiprah musiknya mulai dikenal masyarakat luas.
"Taman budaya itu punya cerita tersendiri bagi saya. Itu tempat awalku memulai panggilan sebagai musisi," tambahnya.
Pemilihan Taman Budaya Medan sebagai tempat pagelaran nantinya selaras dengan ungkapan, "sejauh-jauhnya burung terbang, dia akan kembali ke sarangnya juga".
Menurutnya, setelah perjalanan panjang sebagai musisi, Martogi mengatakan bahwa penampilan demi penampilan bukan sebatas ruang mencari uang atau berharap pada salary, namun sebagai panggilan jiwa yang mampu menggetarkan jiwa hingga banyak orang tergerak pada satu gerakan kebaikan.
"Tampil itu bukan soal uang, saya sudah 30 tahun malang melintang di dunia musik ini. Sya sadari uang itu bukan segalanya. Kepuasan itu lahir saat musik kita mampu getarkan jiwa orang lain untuk bergerak bersama menuju kebaikan," tuturnya.
Dalam penampilan yang akan datang, Martogi akan sajikan tampilan yang memperlihatkan hakikat musik seruling.
Musik seruling yang akan digelarnya adalah seruan cinta pada Tuhan, alam, dan sesama. Aspek komunikasi vertikal dan horizontal ada di dalamnya.
"Dalam permainan seruling nanti, saya membuat konsep komunikasi vertikal dan horizontal," tambahnya.
Pagelaran ini juga merupakan kenangan sekaligus ucapan syukur atas 50 tahun keberadaanya di dunia ini. Oleh karena itu, muatan lagu ini akan menyentuh beberapa hal, yakni: lagu untuk persahabatan, lagu untuk malaikat, lagu untuk ibu, dan lagu untuk anak. Semuanya dibungkus dengan perjalanan hidupnya yang disertai dengan ucapan syukur.