Pakaian Adat Melayu Diusulkan Jadi Seragam Hari Jumat ASN Pemko Medan
Pengurus Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) Medan mengusulkan agar Aparatur Sipil Negara (ASN) mengenakan pakaian adat Melayu setiap Jumat.
TRIBUN-MEDAN.com - Pengurus Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) Kota Medan mengusulkan agar Aparatur Sipil Negara (ASN) mengenakan pakaian adat Melayu setiap Jumat.
Usulan ini disampaikan MABMI saat menemui Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution di ruang kerjanya, Senin (17/2/2020). Ketua MABMI Syahmi Johan mengatakan, sebagai organisasi tempat berkumpulnya warga Melayu, ia ingin melestarikan budaya Melayu di Kota Medan.
Salah satunya dengan mengusulkan agar ASN memakai teluk belanga bagi ASN pria di hari Jumat dan baju kurung bagi ASN wanita.
"Medan merupakan Tanah Deli, makanya kami berharap agar ASN di Pemko Medan dapat mengenakan pakaian adat Melayu sebagai salah satu upaya pelestarian kebudaayaan Melayu. Pemakaiannya bisa dilakukan dua kali dalam sebulan, misalnya Minggu pertama dan keempat. Selebihnya bisa menggunakan pakaian adat daerah lainnya,” katanya.
Ia menambahkan, Mendagri juga telah mengeluarkan surat edaran terkait pemakaian adat masing-masing daerah tersebut.
“MABMI sangat berharap (pemakaian pakai adat Melayu) ini dapat terwujud,” katanya.
MABMI juga mengusulkan agar bantaran Sungai Deli di kawasan Medan bagian Utara dapat dijadikan tempat penjualan kuliner khas Melayu.
"Karena sebagain besar penghuni kawasan itu merupakan komunitas Melayu. MABMI siap mendukung dan bekerjasama dengan Pemko Medan," ujarnya.
Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution menerima baik masukan tersebut. Ia berjanji akan menindaklanjuti usulan tersebut. Karena banyak daerah yang telah mengenakan pakaian adat saat bekerja.
"Pemko Medan juga meminta dukungan MABMI dalam mendukung pembangunan di Kota Medan. Karena Pemko Medan saat ini fokus pembanguan peradaban kota dengan jalan budaya," kata Akhyar.
"Pembangunan yang kita lakukan tidak boleh lari dari budaya, sebab membangun kota bukan membangun monumen melainkan peradabannya,” imbuhnya.
Pembangunan melalui budaya ini, jelas Akhyar, tentunya akan membuat Kota Medan memiliki ciri khas tersendiri.
“Jadi mari kita bangun bersama peradaban Kota Medan lewat budaya yakni budaya tertib, sopan santun, tolong menolong dan saling menghargai. Artinya, budaya menjadi kekuatan bagi kita untuk membangun demi terwujudnya Medan Rumah Kita yang layak huni, tenang, aman dan nyaman,” ujarnya. (yui/tribun-medan.com)
AKHIRNYA Jhoni Allen Jabat Sekjen Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang, Posisi Max Sopacua? |
![]() |
---|
AKHIRNYA KAESANG Pengarep Buka Suara Soal Caci Maki Felicia Tissue: Tapi Yowis-lah Aku Diem Aja |
![]() |
---|
Sosok Iptu Joy Sianipar, Kapolsek Kota Kisaran yang Pernah Tangkap Tersangka Teroris di Medan |
![]() |
---|
Tangis Istri Disiksa Suami Gegara Mas Kawin Kecil, Ucapkan Pesan Terakhir Sebelum Lompat ke Sungai |
![]() |
---|
Menang Taruhan, Pria Bertato Ini Pamer Implan Payudara, Pasang Silikon untuk Bersenang-senang |
![]() |
---|