Ini Icon Kuliner yang Dilintasi Pengendara Jalan Tol Trans Sumatera

Demografi Sumatera Utara yang terdiri dari beragam suku dan adat istiadat menjadikan provinsi ini kaya akan kuliner.

Penulis: Alija Magribi | Editor: Juang Naibaho
Tribun Medan/Alija Magribi
Produksi ceker ayam di belakang Stasiun Kereta Api Lidah Tanah, Perbaungan, Kabupaten Serdangbedagai. 

Laporan Wartawan Tribun Medan/Alija Magribi

TRIBUN-MEDAN.com, TEBINGTINGGI - Demografi Sumatera Utara yang terdiri dari beragam suku dan adat istiadat menjadikan provinsi ini kaya akan kuliner.

Masing-masing kabupaten/kota memiliki kuliner yang sudah dikenal sebagai icon di daerah tersebut.

Seiring pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera, ada sejumlah kuliner khas di daerah perlintasan antara Tol Medan - Tebingtinggi dan Tol Tebingtinggi - Parapat.

Berikut lima icon kuliner yang akan dilintasi pengendara di Jalan Tol Trans Sumatera:

Dodol dan Cakar Ayam di Pasar Bengkel, Serdangbedagai

Dodol Pasar Bengkel adalah kuliner yang paling dini mendapat tantangan setelah kehadiran Jalan Tol Trans Sumatra, Medan - Tebingtinggi. Kuliner berbahan dasar tepung ketan dan santan dengan tekstur kenyal dan manis ini tak akan ditemui oleh masyarakat jika berkendara di Jalan Tol langsung.

Adapun Pasar Bengkel berada di Kecamatan Perbaungan. Lokasinya berada di Jalan Nasional Medan - Tebingtinggi. Sebelum kehadiran Jalan Tol, umumnya angkutan umum melipir ke Pasar Bengkel untuk mempertemukan penumpang dengan jajanan lokal.

Selain Dodol Pasar Bengkel yang terkenal, berbagai jajanan ringan semisal ceker ayam, keripik ubi pedas, gipang, kembang loyang, orang-orong, kue kipas dan lain sebagainya dapat ditemui di Pasar Bengkel.

Saat ini, Dodol Pasar Bengkel dengan beragam varian rasa seperti durian, vanila dan pandan ditarikan dengan harga mulai dari Rp 20 ribu. Adapun panganan ringan seluruhnya dibandrol hanya Rp 5 ribu saja.

Pengusaha dodol, Nurhayati menunjukkan dodol buatan mereka yang dijual di Pasar Bengkel, Minggu (13/3/2016).
Pengusaha dodol, Nurhayati menunjukkan dodol buatan mereka yang dijual di Pasar Bengkel, Minggu (13/3/2016). (Tribun Medan/ Indra Gunawan Sipahutar)

Lemang dan Roti Kacang di Kota Tebingtinggi

Lemang merupakan icon kuliner di Kota Tebingtinggi. Bahkan slogan 'Tebing Kota Lemang' sudah dikenal ke seluruh penjuru Nusantara. Setelah lemang, 15 tahun terakhir, hadir kuliner bernama Roti Kacang. panganan satu ini mulai masif dijajakan oleh pedagang di Tebingtinggi.

Jika berkendara memanfaatkan jalur Tol Trans Sumatera, Medan-Tebingtinggi, maka dua kuliner khas ini masih bisa kamu temui di Kota Tebingtinggi.

Namun jika berkendara langsung tanpa henti, Medan - Tebingtinggi - Parapat atau Medan - Tebingtinggi - Indrapura (Batubara), tentu pengendara akan melewatinya.

Lemang Batok adalah Pionir lemang di Kota Tebingtinggi yang dijajakan di Pasar Tjong A Fie (Depan Masjid Raya Tebingtinggi). Harganya Rp 30-40 ribu dengan tambahan selai srikaya seharga Rp10 ribu akan melengkapi oleh-olehmu.

Lemang Batok, Makanan Khas Kota Tebingtinggi
Lemang Batok, Makanan Khas Kota Tebingtinggi (TRIBUN MEDAN / Ryan)
Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved