News Video
Tri Handayani Berpendapatan Rp 1 Juta Per Hari dari Jualan Kerupuk Kulit Ikan Patin
Raja Patin adalah salah satu UKM sektor kuliner yang inovatif yang mampu bersaing di tengah ketatnya persaingan kuliner di Sumut
Penulis: M Daniel Effendi Siregar | Editor: Hendrik Naipospos
TRIBUN-MEDAN.COM - Seiring kemajuan zaman, perkembangan industri kreatif di Sumatera Utara menunjukkan perkembangan cukup menggembirakan.
Meskipun berlokasi di desa, cukup banyak usaha kuliner yang berkembang dan berhasil menembus pasar internasional.
Satu di antaranya adalah Raja Patin, sebuah Usaha Kecil Menengah (UKM) yang memproduksi kerupuk kulit ikan patin.
Hari ini www.tribun-medan.com berkesempatan mewawancarai Tri Handayani pemilik UKM Kerupuk Kulit Raja Patin.
UKM Raja Patin berlokasi di Desa Sugiharjo, kecamatan Batang Kuis, kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.
Raja Patin adalah salah satu UKM sektor kuliner yang inovatif yang mampu bersaing di tengah ketatnya persaingan kuliner di Sumut.
Meskipun pusat kegiatannya berada di desa yang jauh dari pusat kota, tetapi lewat strategi yang inovatif dan kreatif, Raja Patin tampil sebagai UKM yang sukses.
Berkah yang diraih Raja Patin tak berhenti sampai sebatas menjadi juara 1 dan menjadi wakil Deliserdang.
Dinas Koperasi dan UKM Deliserdang yang juga ikut membina Raja Patin menjembatani Tri Handayani dengan pihak Angkasa Pura II yang mengelola Bandara Kualanamu.
Di hari pertama berjualan di Bandara Kualanammu, produknya laris manis. Ludes terjual.
Selama seminggu, Tri Handayani meraih pendapatan Rp 500 hingga Rp 600 ribu per hari.
Lewat seminggu, pendapatan naik kembali menjadi Rp 1 juta per hari.
Dan kini, Kerupuk Raja Ikan Patin mulai dipromosikan dan diedarkan ke Benua Asia.
Selain komitmen, kiat sukses Tri Handayani lainnya dalam menjalankan usaha Raja Patin adalah kerja keras, jujur dalam berusaha, senantiasa berdoa dan jangan lupa bersedekah.
(sir/tribun-medan.com)
