Awalnya Iseng untuk Cari Modal Nikah, Kini Dimsum Citra Punya 11 Outlet Beromzet Ratusan Juta

Savira menuturkan bahwa awalnya ia dan suami tertarik untuk berbisnis dimsum karena melihat lingkungan sekitarnya banyak berdomisili etnis Tionghoa.

Editor: Juang Naibaho
TRIBUN-MEDAN.com/Kartika Sari
Pemilik Dimsum Citra, Savira Warliana menunjukkan produk dimsum buatannya di outlet pusat Jalan Brigjend Zein Hamid No. 42F, Medan, Rabu (26/2/2020). Dimsum Citra dijual dengan harga mulai Rp 16 ribu hingga Rp 17 ribu per bungkus. 

Awalnya Cari Modal Menikah, Kini Dimsum Citra Punya 11 Outlet Beromzet Ratusan Juta

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Dimsum sebagai makanan tradisional Tionghoa kini kian populer sebagai pilihan destinasi kuliner masyarakat Kota Medan, baik kaum muda maupun dewasa.

Melihat potensi kuliner yang menjanjikan ini, akhirnya Savira Warliana dan Novan, sang suami mulai merintis Dimsum Citra pada Agustus 2019.

Savira menuturkan bahwa awalnya ia dan suami tertarik untuk berbisnis dimsum karena melihat lingkungan sekitarnya banyak berdomisili etnis Tionghoa.

"Awalnya kita lihat lingkungan sekeliling. Di sini kan banyak orang Tionghoa. Tadinya kami mikir mencoba merintis usaha kuliner ini iseng tapi ternyata makin kesini sudah sampai ke 11 cabang saja," ungkap Savira, Rabu (26/2/2020).

Dimsum Citra saat ini memiliki 11 outlet yang tersebar di Medan dan di luar Medan, di antaranya di daerah Ayahanda, Katamso, HM Joni, Mustafa, Tuasan, Setia Budi. Sedangkan untuk di Sumatra Utara ada di daerah Binjai, Lubuk Pakam, dan Kabanjahe. Outlet pusat dari Dimsum Citra sendiri terletak di Jalan Brigjend Zein Hamid No 42F, Medan.

Savira menuturkan bahwa Dimsum Citra ini awalnya dirintis sebagai modal untuk nikah dengan suaminya saat ini, Novansyah Arditio.

Ia mengungkapkan bahwa sebelum terjun ke kuliner, ia pernah menjadi konsultan pajak.

Namun pada akhirnya ia memilih untuk mencoba merintis usaha dengan modal awal Rp 20 juta.

"Usaha ini awalnya kita buat untuk modal nikah. Saya dulu kerja di konsultan pajak, karena suatu hal akhirnya memilih untuk berhenti. Saya dan Novan awalnya diberi modal oleh orang tua yang kemudian memulai usaha. Awalnya kita bergerak di bidang pakaian kemudian coba merambah ke kuliner," ungkap Savira.

Dimsum Citra memiliki menu dari beragam varian yang terdiri dari dua jenis yaitu kukus untuk rasa ayam, udang, kepiting, dan rumput laut.

Sedangkan untuk goreng terdiri dari bola udang dan lumpia kulit tahu dengan varian harga Rp 16 ribu hingga Rp 17 ribu untuk satu porsi.

Selain itu, Dimsum Citra juga memiliki paket box yaitu dimsum ayam untuk isi 20, dimsum udang untuk isi 15, dimsum kepiting untuk isi 15, dan dimsum rumput laut untuk isi 15 dengan varian harga Rp 75 ribu.

Savira tidak memungkiri bahwa kemajuan teknologi sangat mendukung ia dan suami untuk memajukan usaha yang ia rintis saat ini.

"Untuk promosi kita andalkan via media sosial. Kan kita sebagai generasi millenial jadi kita manfaatkan sosial media seperti intagram. Kita kasih promo ke selebrgam, dan juga menggunakan promosi berbayar dari instagram serta facebook," ujar Savira.

Berkembang selama satu tahun, kemasan dalam Dimsum Citra terus diberi inovasi untuk memperbarui kemasannya.

Savira menceritakan bahwa awal dulu sempat hanya memakai plastik mika sebagai kemasan awal.

"Kita dulu packagingnya pakai plastik mika serta alasnya itu pakai kertas nasi. Nah sekarang karena kita semakin ingin berkembang dan ingin menarik perhatian dari konsumen akhirnya kita mulai perbarui dan kita desain sendiri," tuturnya.

Bisnis yang dijalani Savira dan sang suami tidak melulu langsung sukses begitu saja.

Ia menceritakan bahwa awal tiga bulan merintis usaha dimsum hanya laku lima porsi dalam sehari.

Namun ia dan suami memiliki komitmen kuat untuk terus merintis bisnis kuliner.

"Malah kita pernah di awal itu tiga bulan pertama sehari hanya lima porsi. Yauda jalanin saja tapi tetap dibarengi dengan ilmu. Kalau tidak ada ilmu sama saja. Sebelum investasi ke kuliner kita sudah melewati proses untuk investasi ilmu di Batik Citra ini dulu. Setelah itu, tahu cara menaikkan nilai konsumtif orang dan bagaimana agar orang tertarik untuk membeli," tuturnya.

Setahun merintis usaha kuliner, kini Savira memiliki sekitar 60 hingga 70 karyawan dari 11 outlet yang ia miliki.

Savira menuturkan bahwa untuk mempertahankan usahanya ini, ia terus melakukan inovasi baik agar konsumen tetap setia untuk membeli Dimsum Citra.

"Belajar terus yang pasti karena orang kota Medan ini pasti ada titik jenuh, kita harus cari cara dengan inovasi. Terkadang kita adakan promo dan sabar kalau lagi down kita harus tetep mikir gimana cara naikin omset. Dan Alhamdulillah kini untuk omset di outlet pusat itu Rp 8 juta per hari kalau dihitung sebulan bisa lebih dari ratusan juta," ungkapnya.

Sukses dalam berbisnis, Savira dan suami juga memiliki tips dalam memilih lokasi yang strategis.

Ia menuturkan bahwa media sosial seperti Instagram sangat membantu untuk memilih lokasi yang strategis.

"Kita lihat dulu daerah mana yang memiliki nilai konsumtifnya yang seperti apa. Kan kita pakai instagram berbayar. Kita titikkan dulu di suatu daerah apakah banyak yang melihat kategori makanan. Kalau kita lokasinya strategi kita pertimbangkan untuk diambil," kata Savira.

Savira mengungkapkan bahwa saat ini banyak usaha dimsum di kota Medan. Namun ia menuturkan bahwa kelebihan dari Dimsum Citra ini terdapat dari kualitas Dimsumnya.

"Keunggulan dari Dimsum Citra ini ada di kualitasnya, kita menggunakan bahan berkualitas dan tanpa pengawet jadi tahan hingga enam bulan di freezer dan kalau di luar freezer tahan 1 hingga 2 hari. Selain itu kita juga meracik saus dan hingga saat ini punya kepala koki sendiri tapi resep asli masih sama kita," tuturnya.

Savira menuturkan saat ini bisnis Dimsum Citra sudah merambah di Sumatra Utara dan pulau Jawa yang sudah menjalin ke 20 mitra kerja, diantaranya Stabat, Rantau Prapat, Aceh, dan Tangerang. Ia selalu menegaskan bahwa ketika ingin membuka bisnis harus dibekali dengan ilmu bisnis.

"Belajar dulu dan invest ilmu yang paling penting. Jangan sampai tidak punya ilmu dan ujungnya gagal," pungkasnya.

(cr13/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved