Pascabentrok Aparat di Taput
Pascabentrok Oknum TNI vs Polisi, Pangdam I/BB dan Kapolda Sumut Diarak di Taput
Pascabentrok Oknum TNI vs Polisi, Pangdam I/BB dan Kapolda Sumut Diarak di Taput
Pascabentrok Oknum TNI vs Polisi, Pangdam I/BB dan Kapolda Sumut Diarak di Taput
TRI BUN-MEDAN.com, TAPANULI UTARA - Pascabentrok antara oknum TNI vs Polisi, Pangdam I/BB, Mayjen MS Fadillah dan Kapolda Sumut Irjen Martuani Sormin Siregar, beserta jajaran melakukan kunjungan ke Kompi Senapan A Yonif Rajawali, Tapanuli Utara, Minggu (1/3/2020).
Kedatangan dua jenderal tersebut didampingi PJU Kodam I/BB, PJU Polda Sumut, Danrem 023 K/S, Dandim 0210/TU, Danyon 123 Rajawali, Kapolres Taput, PJU Kodam I/BB.
Tidak hanya itu, seluruh personel Kompi Senapan A dan Polres Tapanuli Utara juga memadati lokasi.
Kedatangan Fadillah dan Martuani untuk memperkuat sinergi antara kedua institusi tersebut.
Keduanya mendapat sambutan meriah dari personel di masing-masing satuan.
Bahkan, sejumlah anggota TNI dan personel Polri bersama-sama mengarak kedua Fadillah dan Martuani.
Diketahui, sebelumnya terjadi bentrok antara oknum anggot TNI vs polisi di Jalan Lintas Sumatera Sipirok- Tarutung, Kecamatan Pahae Jahe, Taput, Kamis (27/2/2020). Gesekan itu berlanjut dengan adanya oknum TNI yang melakukan pengrusakan kantor Polsek Pahae Julu.
Usai bentrok, Pangdam I/BB Mayjen MS Fadillah langsung mengungkapkan rasa kekecewaan dirinya terhadap personel TNI atas peristiwa yang terjadi di Polsek Pahae Julu.
"Karena wujud kehadiran kita adalah menjaga keamanan. Peristiwa seperti yang telah terjadi tidak akan terjadi lagi karena sangat mencorengkan nama instansi sebagai pengaman NKRI. Kita harus saling menghargai kepada seluruh abdi negara dan tidak merasa paling hebat diantara yang lain serta menimbulkan rasa kebanggaan diri sebagai pengaman NKRI,” kata Fadillah
“Dalam menjalin hubungan yang baik, kita selalu bersama sehari-hari dalam menjaga keutuhan keamanan dan kamtibmas NKRI khususunya di daerah Sumut" tegas jenderal bintang dua tersebut.
Tidak hanya Pangdam, Kapolda Sumut Irjen Martuani Sormin mengatakan, personel yang pernah bertugas di daerah operasi dan konflik pasti merasakan betapa perlunya soliditas antara TNI-Polri dalam pekerjaan sehari-hari.
"Bahwa penjaga Republik Indonesia hanya TNI-Polri karena tidak berpihak kepada yang lain dan tetap teguh dalam pengamanan NKRI. Dalam kesempatan ini saya menceritakan kepada seluruh personel tentang kisah pengalaman saat bertugas di daerah konflik sebagai bentuk perlunya solidaritas antara TNI-Polri. Bahwa Polri tidak akan bisa bekerja sendiri dalam melaksanakan tugas sehari-hari tanpa bantuan dari rekan TNI. Oleh karena itu mari kita bentuk solidaritas penuh antara kita," pungkasnya.
Copot Danki A
Sebelumnya, Pangdam I BB Mayjen MS Fadhilah menyampaikan permohonan maaf kepada personel polisi yang menjadi korban pemukulan oknum TNI.