Menilik Taman Hutan Raya (Tahura) yang Kian Hari Makin Sepi dan Tidak Terawat
Tahura, tempat yang dulu menjadi salah satu destinasi favorit masyarakat Sumut ini, kekinian terlihat sepi dan tidak terawat.
Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Juang Naibaho
Laporan wartawan Tribun Medan / Muhammad Anil Rasyid
TRIBUN-MEDAN.com, BERASTAGI - Kabupaten Karo memiliki banyak tempat wisata yang asyik untuk dikunjungi. Namun banyak pula tempat wisata yang dulunya hits kini menjadi sepi, ditinggalkan dan tidak terawat.
Satu antaranya adalah Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Barisan.
Tempat yang dulu menjadi salah satu destinasi favorit masyarakat Sumut ini, kekinian terlihat sepi dan tidak terawat.
Seorang pengunjung, Desy, menyayangkan kondisi Tahura sekarang ini.
"Sangat disayangkan ya bang, kita lihatlah banyak permainan anak-anak seperti pelosotan dan jungkitan sudah tidak layak pakai lagi. Rumput-rumput liarnya pun banyak. Seperti bener-bener enggak terawatlah bang. Hari weekend seperti Sabtu dan Minggu pun jarang sudah orang mau singgah kemari," ucap Desy, Senin (9/3/2020).
Desy mengaku datang bersama teman-temannya ke Tahura hanya untuk berfoto di bawah pohon-pohon besar. Ia menilai hasil foto yang bagus.
Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Barisan berada di Tongkoh, Tanah Karo. Tepatnya di tepi jalan lintas Medan-Berastagi.
Tempat ini dapat ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam dari Kota Medan.
Tahura Bukit Barisan ini memang terbuka untuk umum sejak puluhan tahun yang lalu.
Tahura merupakan hutan lindung yang berada di pegunungan Bukit Barisan. Sekaligus menjadi habitat berbagai flora dan fauna, seperti kera, burung, reptil dan lainnya.
Bagi anda para wisatawan yang ingin berkunjung di Tahura, akan dikenakan biaya masuk per orang sebesar Rp 7.500.
Selanjutnya para pengunjung bebas masuk ke dalam Tahura.
Secara umum tempatnya sejuk dan asyik. Banyak pepohonan besar yang tumbuh rapi di kawasan hutan lindung ini.
Di bagian dalam Tahura, tampak juga ada sebuah prasasti peresmian taman yang langsung di tanda tangan oleh presiden kedua Indonesia Soeharto pada 4 Juni 1992.
Tempatnya bagus untuk foto-foto. Meskipun sudah tidak terawat, masih saja ada pengunjung yang mau masuk ke Tahura.
Tidak hanya itu saja, keberadaan hewan kera menjadi daya tarik tersendiri di Tahura Berastagi ini.
Selain itu Tahura juga dekat dengan objek wisata lain seperti Taman Alam Lumbini, Gundaling dan Sidebuk-debuk. (CR23/tribun-medan.com)