Persiapan PON Sambil Kuliah, Porsi Latihan Atlet Atletik Sumut Pramoedya Sufallah Cukup Berat
Porsi latihan yang dijalani terbilang cukup berat yakni 10 sesi per minggunya yakni pagi dan sore.
Penulis: Chandra Simarmata | Editor: Salomo Tarigan
TRI BUN-MEDAN.COM, MEDAN -
Prestasi medali perak kejuaraan nasional (kejurnas) atletik yang juga babak kualifikasi Pra-PON tahun 2019 lalu membuat Pramoedya Sufallah semakin termotivasi untuk juara pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2020 Oktober mendatang.
Atlet lontar martil asal Kota Medan yang akrab disapa Pram ini mengatakan tengah mempersiapkan diri sematang mungkin.
Tujuannya agar bisa mendulang medali bagi Sumut saat berlaga di ajang multi event olahraga terbesar di Indonesia tersebut.
• Antisipasi Penyebaran Virus Corona, Lingkungan Kerja Polda Sumut Disemprot Disinfektan
Meski di tengah merebaknya isu virus corona, Pram menuturkan masih tetap menjalani latihan.
"Pagi tadi tetap latihan. Belum ada info sampai saat ini untuk berhenti latihan," ujarnya kepada Tri bun Medan, Senin (16/3/2020).
Saat ini Pram menuturkan sudah rutin menjalani latihan di Stadion UNIMED.
Porsi latihan yang dijalani terbilang cukup berat yakni 10 sesi per minggunya yakni pagi dan sore.
"Persiapan PON sudah mulai sejak Januari. Sampai bulan April nanti masih tahap persiapan umum. Masih panjang, masih ada sekitar empat bulan lagi yang harus di lewati. PON dijadwalkan bulan Oktober 2020. Yang digeber pasti fisik, mental juga.
Persiapan umum ini memang capek, gak bisa gak capek apalagi pagi sore," terangnya
• Belajar Isolasi Diri Virus Corona dari Lady Gaga, Berikut 4 Hal Penting yang Bisa Kamu Lakukan
Sebagi seorang atlet yang tengah menjalani Pelatda PON Sumut sekaligus berstatus mahasiswa di Universitas Pembangunan Panca Budi, Medan, Pram mengaku harus pintar-pintar mengatur waktu dan pola istirahat.
Jika tidak maka kondisinya berpeluang drop akibat kelelahan.
Pram menuturkan selama pelatda, setiap latihan pagi dirinya sudah harus berangkat dari rumah pukul setengah 6 pagi untuk jalani latihan di UNIMED.
Setelah berlatih pagi dirinya harus lanjut mengikuti perkuliahan di kampusnya UNPAB. Syukurnya sebagai atlet dirinya mendapat dispensasi waktu dari pihak kampus.
Usai kuliah pagi hingga siang, Pram masih harus menjalani latihan lagi sore hari. Karena itu usai perkuliahan diusahakannya beristirahat 30 menit hingga sejam sebelum sesi latihan sore.
"Saya selain latihan juga harus kuliah jadi harus pandai atur waktu. Satu sesi latihan bisa dua jam pagi hari. Kalau sore lebih lama bisa tiga jam. Libur hanya hari Kamis dan Minggu. Ini tantangan luar biasa, pernah jenuh, lelah, tapi gak boleh nyerah. Harus enjoy, ini perang lawan diri sendiri," ungkapnya.
Dia pun berharap pengorbanan waktu dan tenaga sebagai atlet tidak sia-sia. Karena itu dia bertekad untuk berlatih keras dan bisa membanggakan Sumut lewat medali.
"Selain banggakan Sumut juga untuk banggakan orangtua. Sekolah bisa meraih hasil terbaik di PON Papua nanti. Di balik lelah ini pasti ada kesuksesan yang menunggu," pungkas peraih medali perak Asean School Games (ASG) di Malaysia 2018 lalu.
Adapun , Pram sukses menjadi penyumbang medali perak bagi Sumatra Utara di ajang kejuaraan nasional (kejurnas) atletik yang berlangsung di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat 1-7 Agustus 2019.
Turun di nomor lontar martil putra U-20 Pram berhasil membukukan lontaran sejauh 53,17 meter. Torehan lemparan atlet kelahiran tahun 2001 ini juga berhasil melampaui limit masuk pelatnas junior Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI).
Selain itu, lontaran sejauh 53,17 meter tersebut sekaligus membawanya meraih tiket berlaga ke Pekan Olahraga nasional di Papua tahun depan setelah melampaui limit PON 49 Meter.
(Can/Tri bun-medan.com)