Breaking News

Seorang Dokter Amerika Temukan Vaksin Corona, Telah Diuji Coba dan Butuh 18 Bulan untuk Dipasarkan

Kabar gembira, seorang dokter di Amerika Serikat sudah menemukan vaksi Corona dan telah dilakukan uji coba terhadap 45 orang secara sukarela.

TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Petugas medis merapikan perlengkapan di tenda isolasi suspect corona di Rumah Sakit Putri Hijau, Medan, Senin (16/3/2020). Tenda isolasi tersebut untuk mengantisipasi adanya pasien suspect COVID-19. 

Seorang Dokter Amerika Serikat Temukan Vaksin Corona, Telah Diuji Coba dan Butuh Waktu 18 Bulan untuk Dipasarkan

Kabar gembira, seorang dokter di Amerika Serikat sudah menemukan vaksi Corona dan telah dilakukan uji coba terhadap 45 orang secara sukarela. Adapun, cara kerja vaksi akan terlihat setelah beberapa bulan kemudian. 

TRI BUN-MEDAN.com - Amerika Serikat (AS) menglaim seorang dokternya berhasil menemukan vaksin Corona dan sudah dilakukan uji coba pertama terhadap 45 orang.

Tim dokter sudah menyuntikkan vaksi kepada 45 orang yang bersedia diuji coba pada fasilitas penelitian Kaiser Permanente, Seattle.

Dilansir dari BBC, vaksin ini mengandung kode genetik yang tidak berbahaya yang disalin dari virus yang menyebabkan penyakit.

Waduh Gawat Virus Corona Akibatkan Pelaksanaan SKB CPNS Ditunda, Ini Penjelasan Pemerintah

Wabah Virus Corona Makin Gawat, Wali Kota Bogor, Isteri dan Sejumlah Pejabat Berstatus ODP

Meski begitu, para ahli mengatakan, masih perlu waktu berbulan-bulan untuk membuktikan apakah vaksin ini akan bekerja, baik dalam penelitian maupun orang lain.

Waktu selama itu diperlukan sebagai studi tambahan dari ribuan orang untuk mengetahui apakah vaksin benar-benar melindungi dan tidak membahayakan.

Uji coba pertama pada manusia ini didanai oleh Institut Kesehatan Nasional untuk menghindari pemeriksaan yang biasanya dilakukan.

Moderna Therapeutics, perusahaan bioteknologi asal Massachussets di balik vaksin ini, mengklaim bahwa vaksin telah dibuat dengan proses yang telah diuji.

Kemudian Dr John Tregoning, seorang ahli penyakit menular di Imperial College London, Inggris, mengatakan, "Vaksin ini menggunakan teknologi yang sudah ada sebelumnya."

"Vaksin ini dibuat dengan standar yang sangat tinggi, menggunakan hal-hal yang kita tahu aman untuk digunakan pada orang-orang, dan mereka yang mengambil bagian dalam uji coba akan sangat dipantau."

"Ya, (pembuatan vaksin) sangat cepat, karena ini adalah perlombaan melawan virus, bukan melawan sesama ilmuwan, dan itu dilakukan untuk kepentingan kemanusiaan," terang Dr Tregoning dikutip dari BBC.

Pasien Virus Corona Menangis Selama Dikarantina, Ungkapkan Rasa Kesedihan saat Privasi Diobok-obok

 Biasanya vaksin untuk virus, seperti campak, dibuat dari virus yang dilemahkan atau dibunuh.

Namun, vaksin corona berkode mRNA-1273 ini tidak dibuat dari virus yang menyebabkan Covid-19, tetapi dari segmen pendek kode genetik yang disalin dari virus yang dibuat para ilmuwan di laboratorium.

Diharapkan vaksin ini bisa meningkatkan sistem imun tubuh untuk melawan infeksi virus corona.

Cara kerja vaksin

Adapun cara kerja vaksin RNA berawal dari urutan mRNA (molekul yang memberi tahu sel untuk membangun) yang dikodekan untuk antigen penyakit spesifik.

Sekalinya diproduksi dalam tubuh, antigen tersebut mampu dikenali oleh sistem imun dan mempersiapkannya untuk melawan virus.

Tujuan dari uji coba ini untuk memastikan bahwa vaksin tidak menunjukkan kekhawatiran.

Para sukarelawan akan diberikan dosis berbeda pada uji coba vaksin ini.

Masing-masing diberikan dua suntikan di lengan secara terpisah dalam 28 hari.

Bila tes vaksin ini berjalan dengan baik, tetap butuh waktu hingga 18 bulan agar vaksin bisa tersedia untuk umum.

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul Vaksin Corona Ditemukan, Akan Diuji Coba ke 45 Orang Sukarelawan

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved