Pemko Bogor Tengah Mendata Sejumlah Wartawan yang Bertemu Wali Kota Bima Arya Sepulang dari Turki

Pemko Bogor tengah mendata siapa saja yang kontak dengan Wali Kota Bima Arya sepulang kunjungan kerja dari Turki.

Editor: AbdiTumanggor
Astroboys2019 via BoredPanda
Perawat yang sedang bertugas menangani coronavirus. (Astroboys2019 via BoredPanda) 

Jemaatnya Meninggal Terkena Corona Usai Hadiri Acara di Bogor, Begini Klarifikasi Sinode GPIB

Sementara, Majelis Sinode Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat ( GPIB) mengungkapkan kondisi terkini jemaatnya usai acara Persidangan Sinode Tahunan GPIB 2020 di Bogor, pada 26-29 Februari 2020.

Melalui surat edaran bernomor 9493/III-20/MS.XX tertanggal 19 Maret 2020, yang telah dikonfirmasi oleh Penatua Sheila A. Salomo, pihak GPIB mengungkapkan, terdapat empat jemaat yang meninggal dunia beberapa hari setelah mengikuti acara tersebut.

Dari empat orang tersebut, hanya dua orang yang sempat mengikuti pemeriksaan virus corona ( Covid-19).

"Pihak rumah sakit menyampaikan, pasien yang satu terkena penyakit infeksi menular. Sementara untuk pasien satu lagi kami mendapatkan informasi dari pihak terkait bahwa pasien tersebut tidak terinfeksi Covid-19," demikian penjelasan dari Majelis Sinode GPIB.

Namun, pihak GPIB mengakui bahwa ada empat orang jemaatnya yang telah dinyatakan positif Covid-19.

Keempatnya saat ini dirawat di rumah sakit dalam kondisi stabil.

Selain itu, terdapat dua jemaat GPIB yang saat ini dirawat di ruang isolasi sebuah rumah sakit.

Namun, pihak GPIB belum mendapatkan penjelasan rinci dari rumah sakit apakah keduanya telah terjangkit positif Covid-19 atau tidak.

Diketahui sejumlah kasus positif Covid-19 berasal dari salah satu acara keagamaan di Bogor, Jawa Barat. Misalnya, pasien positif di Lampung pernah mengikuti perkumpulan jemaat di Bogor.

Pasien positif di Kota Batam juga diketahui pernah mengikuti acara yang sama.

Kepada Kompas.com, seorang anggota jemaat GPIB memang mengaku khawatir dan meminta peserta acara di Bogor itu untuk melakukan karantina diri.

Apalagi, ada informasi mengenai beberapa orang yang meninggal setelah menjadi peserta acara di Bogor.

Sebelumnya, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemerintah Kota Bogor mengatakan bahwa tiga pendeta yang meninggal dunia setelah Persidangan Sinode Tahunan 2020 GPIB itu disebabkan penyakit lain.

Informasi itu didapatkan Pemkot Bogor dari panitia.

Dilansir dari Antara, Pemerintah Kota Bogor mendapat penjelasan bahwa satu orang meninggal karena penyakit demam berdarah.

Ada juga yang meninggal karena berusia lanjut. Kemudian, ada yang dirawat di rumah sakit tapi bukan di ruang isolasi.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Klarifikasi GPIB soal Jemaatnya yang Meninggal Usai Hadiri Acara di Bogor"

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved