Jumlah ODP Covid-19 di Sumut Bertambah, Panti Pijat dan Klub Malam Tutup (Call Center 082164902482)
Jumlah ODP Covid-19 di Sumut Bertambah, Panti Pijat dan Klub Malam Tutup (Call Center 082164902482)
Jumlah ODP Covid-19 di Sumut Bertambah, Panti Pijat dan Klub Malam Tutup (Call Center 082164902482)
TRI BUN-MEDAN.com - Gubernur Sumatera Utara ( Sumut) Edy Rahmayadi per Senin (23/3/2020) telah mengeluarkan surat edaran terkait penutupan sementara operasional kegiatan industri pariwisata untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.
• Kabar Pilot Lion Air Meninggal, karena Virus Corona? Ini Jawaban Dirjen Perhubungan dan Lion Air
Mulai dari klub malam, karaoke hingga panti pijat hingga ditutup sementara.
Hal itu disampaikan Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Utara Riadil Akhir Lubis saat konferensi pers via live streaming di YouTube milik Humas Sumut pada Senin (23/3/2020) sore.
• Kabar Pilot Lion Air Meninggal, karena Virus Corona? Ini Jawaban Dirjen Perhubungan dan Lion Air
Dia berharap seluruh elemen masyarakat meningkatkan kewaspadaannya terhadap virus ini.
• Kabar Pilot Lion Air Meninggal, karena Virus Corona? Ini Jawaban Dirjen Perhubungan dan Lion Air
Dikatakannya, pembersihan itu misalnya dengan penyemprotan disinfektan serta melakukan sosialisasi kepada karyawan di lokasi-lokasi.
Begitu juga di tingkat masyarakat mulai dari lingkungan, dusun, desa dan seterusnya.
• Gegara Selfie 2 Wanita Hanyut di Sungai Desa Mabar, 1 Orang Tewas dan Seorang Lagi Belum Ditemukan
Ditutup selama dua minggu
Dijelaskannya, usaha-usaha yang ditutup sementara mulai Senin hingga dua minggu ke depan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Yakni, klub malam, diskotek, pub, karaoke, bar atau rumah minum, panti pijat, spa, bioskop, bola gelinding, bola sodok, mandi uap, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan industri pariwisata.
"Ini kita minta dari Gugus Tugas, perintah Gubernur Sumatera Utara, dan kita sudah berkoordinasi dengan TNI, Polri, Satpol PP dan lainnya untuk melakukan tindakan terhadap yang tidak mematuhi surat edaran bapak Gubernur Sumatera Utara untuk penutupan sementara," katanya.
• 3 Orang Meninggal karena Corona di Bekasi, Ternyata Termasuk Perawat dan 1 PNS
Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada penyelenggara MICE, (meeting, incentif, convention and exhibition) seperti hotel, balai pertemuan, untuk menunda sementara semua kegiatan sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
"Bila ingin berkoordinasi terhadap kesehatan dapat menghubungi call center dinas kesehatan melalui nomor 082164902482," katanya.
• Kabar Pilot Lion Air Meninggal, karena Virus Corona? Ini Jawaban Dirjen Perhubungan dan Lion Air
Siaga darurat bisa diperpanjang
Riadil menambahkan, jika terjadi eskalasi jumlah PDP dan ODP, pihaknya akan memperpanjang siaga darurat sampai 29 Mei 2020.
Antisipasi kesiapan untuk melayani kesehatan masyarakat jika terjadi kasus ODP dan PDP, Gubernur dan tim sudah dan sedang siapkan beberapa rumah sakit untuk menampung PDP.
Pertama, lanjutnya, saat ini sudah disiapkan rumah sakit rujukan unruk PDP di Rumah Sakit GL Tobing milik PTPN II di Tanjung Morawa, RS Marta Friska di Multatuli dan Pulo Brayan serta RS Sari Mutiara Medan.
Selain itu, pihaknya juga mempersiapkan bangunan atau Pusdiklat Provinsi, wisma atlet di Jalan Pancing, Deli Serdang, SPN di Jalan Bhayangkara.
"Dan kalau kalau terjadi ekslasai akan gunakan Asrama Haji, ini arahan gubernur.
Ini kalau terjadi ledakan ODP dan PDP. Banyak lagi bangunan yang akan kita manfaatkan," katanya.
DATA TERBARU - Jumlah ODP Covid-19 Sumut
Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) terkait virus Corona atau Covid-19 di Sumatera Utara naik signifikan dalam tempo satu hari.
Data terbaru per Senin (23/3/2020), ODP Covid-19 di Sumut berjumlah 763 orang.
Angka ini naik hingga 270 orang dari hari sebelumnya, Minggu (22/3/2020) yang hanya berjumlah 496 ODP Covid-19 di Sumut.
Selain pasien ODP, Kepala Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Sumut, Riadil Akhir Lubis juga menyebutkan angka Pasien Dalam Pengawasan (PDP) juga naik menjadi 50 orang.
"Data pasien dalam pengawasan hari ini (Senin) berjumlah 50 orang terdiri dari 25 rumah sakit di kabupaten/kota baik swasta maupun negeri. Untuk orang dalam pemantauan yang melapor terjadi kenaikan hari ini menjad 763 orang, dari yang kemarin (Minggu) itu 496 orang," jelasnya.
Riadil mengatakan, para PDP tersebut dirawat di 25 rumah sakit yang ada di 6 kabupaten/kota.
Sementara PDP yang dipulangkan karena sudah dinyatakan negatif, berjumlah 6 pasien .
"Semua pasien PDP dirawat di 6 kabupaten/kota. Sedangkan PDP yang sudah dipulangkan ada enam orang, karena sudah dinyatakan negatif," tambahnya.
Riadil menyampaikannya bahwa pasien positif Covid-19 tidak bertambah dari angka sebelumnya, yakni dua orang di mana satu pasien telah meninggal.
"PDP positif itu data kita tidak berkembang, hanya berdua, tidak bertambah. Di mana yang satu sudah meninggal dunia dan satu lagi masih dalam perawatan sampai hari ini," ujarnya.
Pasien Meninggal Berstatus PDP
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumut Alwi Mujahit Hasibuan menjelaskan bahwa pasien yang meninggal hari ini, Senin (23/3/2020), berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19.
"Pada hari ini ada kenaikan PDP menjadi 50 orang, dan satu orang dari PDP ada yang meninggal hari ini. Mudah-mudahan ini 50 orang ini bisa kita rawat dengan baik dan sembuh. Kita harapkan akan semakin banyak yang sembuh," katanya.
Alwi membeberkan jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) mengalami lonjakan drastis hingga ratusan orang. Dari 496 Orang Dalam Pemantauan (ODP), kini menjadi 763 orang.
Hal ini dijelaskan Alwi, karena pihaknya melacak para keluarga dan orang terdekat yang telah positif terinfeksi virus Corona.
"Sekarang ada 763 ODP. Jadi ada kenaikan sekitar 35 persen. ODP ini kami dapatkan melalui penelitian epidemologi atau tracing yang dilakukan kepada orang yang memiliki kontak erat dari seluruh yang positif,” ujarnya.
“Jadi jumlah ini membuktikan bahwa tim di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota sudah melakukan tugasnya dengan melakukan penelitian penyelidikan epidemiologi dengan baik. Dengan mendapatkan semakin bertambah (ODP) ini," imbuhnya.
Alwi menyebutkan apabila semakin banyak pasien ODP yang diidentifikasi, maka kemungkinan besar rantai penyebaran Covid-19 dapat dihentikan.
"Kita bisa berkontribusi dalam memutus rantai penularan yang akan terjadi. Tapi tentunya ditambah perilaku masyarakat seperti sosial distancing atau menjaga jarak 1 meter dari yang lainnya, kemudian tidak berkeliaran. Kalau tidak perlu silakan tetap di rumah," tegasnya.
579 Positif di Indonesia
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengumumkan ada 579 kasus pasien yang positif Covid-19 hingga Senin (23/3/2020).
"Ada penambahan 65 kasus baru pasien positif Covid-19 hingga hari ini. Sehingga total ada 579 kasus pasien positif Covid-19 hingga saat ini," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Senin sore.
Berdasarkan data perkembangan hingga pukul 12.00 WIB hari ini, sebanyak 353 kasus dari 579 kasus positif Covid-19 tercatat berada di DKI Jakarta.
Angka ini bertambah 44 dari 309 pasien berdasarkan update data resmi Minggu (22/3/2020) pukul 12.00 WIB.
Saat ini DKI Jakarta masih menjadi daerah dengan jumlah kasus tertinggi.
Adapun dari 353 pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta itu, sebanyak 29 orang meninggal dunia. Sementara jumlah pasien sembuh di DKI Jakarta hingga 23 Maret sebanyak 23 orang.
Berdasarkan data pemerintah pusat itu, jumlah kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta jauh melampaui provinsi lain.
Misalnya, di Jawa Barat yang menempati urutan kedua daerah dengan kasus positif Covid-19 tertinggi, mencatat adanya 59 kasus hingga saat ini.
Sementara itu, di Banten yang menempati urutan ketiga, ada 56 kasus positif Covid-19.
Disusul kemudian Jawa Timur dengan 45 kasus positif Covid-19 dan Jawa Tengah dengan total 15 kasus positif Covid-19 hingga 23 Maret.
Berikut ini data sebaran kasus positif Covid-19 di 22 provinsi berdasarkan data per 23 Maret 2020:
1. DKI Jakarta: Total 353 kasus, penambahan 44 kasus baru
2. Jawa Barat: Total 59 kasus, tidak ada penambahan
3. Banten: Total 56 kasus, penambahan 9 kasus baru
4. Jawa Timur: Total 41 kasus, tidak ada penambahan
5. Jawa Tengah: Total 15 kasus, tidak ada penambahan
6. Kalimantan Timur: Total 11 kasus, penambahan 2 kasus baru
7. Bali: Total 6 kasus, penambahan 3 kasus baru
8. DI Yogyakarta: Total 5 kasus, tidak ada penambahan
9. Kepulauan Riau: Total 5 kasus, penambahan 1 kasus baru
10. Sulawesi Tenggara: Total 3 kasus, tidak ada penambahan.
11. Kalimantan Barat: Total 2 kasus, tidak ada penambahan
12. Kalimantan Tengah: Total 2 kasus, tidak ada penambahan
13. Sumatera Utara: Total 2 kasus, tidak ada penambahan
14. Sulawesi Selatan: Total 2 kasus, tidak ada penambahan
15. Papua: Total 2 kasus, tidak ada penambahan
16. Kalimantan Selatan: Total 1 kasus, tidak ada penambahan
17. Sulawesi Utara: Total 1 kasus, tidak ada penambahan
18. Lampung: Total 1 kasus, tidak ada penambahan
19. Maluku: Total 1 kasus, tidak ada penambahan
20. Riau: Total 1 kasus, tidak ada penambahan
21. Jambi: 1 kasus perdana
22. Maluku Utara: 1 kasus perdana
(vic/tri bunmedan.com/kompas)
(*)
• Kabar Pilot Lion Air Meninggal, karena Virus Corona? Ini Jawaban Dirjen Perhubungan dan Lion Air
• 3 Orang Meninggal karena Corona di Bekasi, Ternyata Termasuk Perawat dan 1 PNS
Jumlah ODP Covid-19 di Sumut Bertambah, Panti Pijat dan Klub Malam Tutup (Call Center 082164902482)