WASPADA Bahaya Penggunaan Kamper Berlebihan, Bisa Sebabkan Iritasi Mata Hingga Kanker
Meskipun punya banyak manfaat, penggunaan kapur barus harus diperhatikan karena terdapat zat kimia yang berbahaya bagi tubuh.
WASPADA Penggunaan Kamper Berlebihan Bisa Sebabkan Iritasi Mata Hingga Kanker
TRI BUN-MEDAN.com - Kamper atau kapur barus menjadi salah satu benda wajib yang dimasukkan dalam lemari, untuk menghilangkan bau.
Kamper juga bisa digunakan di area kamar mandi untuk mengurangi bau tidak sedap dan menangkal serangga seperti kecoak.
Meskipun punya banyak manfaat, penggunaan kamper harus diperhatikan karena terdapat zat kimia yang berbahaya bagi tubuh.
• Tentara Gadungan di Medan Tipu Warga, Tawari Lulus Akmil Rp 60 Juta Tambah Sepeda Motor
Manfaat
Untuk sepatu, dengan meletakkan beberapa buah kamper di dalamnya, bisa menghilangkan bau karena keringat.
Pemakaian kapur barus yang tinggi, juga tidak terlepas dari cara menggunakannya yang cukup mudah dan harganya yang relatif murah.
Mudah, karena menggunakannya cukup dengan menggantung atau meletakkannya di sudut ruangan.
Namun, di balik manfaatnya yang cukup banyak, ternyata memakai kapur barus ada risikonya.
• Pasien ODP Covid-19 di Sumut Naik 89 Persen Menjadi 1391 Pasien, Terbanyak Ada di 6 Daerah Ini
Zat kimia di kamper
Pasalnya, kamper yang saat ini dijual di pasar, terbuat dari zat-zat kimia.
Ini berbeda dengan kamper yang dipakai oleh masyarakat zaman dulu, yang terbuat dari getah pohon kapur (Dryobalanops aromatic atau Dryobalanops champor).
Karenanya, kamper yang terbuat dari unsur tanaman ini, aman bagi kesehatan manusia.
Pada kamper yang banyak dipakai masyarakat saat ini, sedikitnya ada 2 zat kimia berbahaya terkandung di dalamnya, yaitu naftalen dan para-diclorobenzema.
Dalam bentuk padat, kedua zat kimia ini mudah menguap (volatile) dalam bentuk gas.
• Rachel Vennya Transfer 60 Juta Secara Cuma-cuma untuk Sahabatnya, Netizen Berlomba Jadi Teman Rachel
Sebabkan kanker
Naftalen (dengan rumus molekul C10H8), yang diklasifikasikan sebagai polutan polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH), disinyalir sebagai penyebab peningkatan risiko kanker terhadap orang dewasa.
“Kamper bisa mengganggu kesehatan jika digunakan secara berlebihan atau terjadi kontak langsung melalui sistem pernapasan. Terutama bagi mereka yang berada pada kondisi rentan, seperti ibu hamil, bayi, anak-anak, atau orang yang sangat sensitif terhadap zat pewangi,” tutur Dr. MM. Sintorini Moerdjoko,
Selain itu, jika gas kedua zat kimia ini terhirup oleh hidung, dapat menyebabkan kepala pusing, mual, hingga muntah.
Sedangkan bagi penderita asma, wewangian yang beraroma tajam juga dapat menyebabkan serangan asmanya.
• Saat Bekerja di Kebun Kopi, Rumah Oppu Fernando di Pangaribuan Terbakar
Akibatkan radang hingga iritasi
Paparan kamper melalui mata, juga dapat menyebabkan radang, iritasi, dan kemerahan pada mata.
Selain itu, kornea juga dapat mengalami kerusakan sehingga penglihatan korban menjadi kabur.
Bila racun terpapar melalui kulit, dapat menyebabkan iritasi kulit, rasa panas, reaksi alergi dan ada rasa gatal-gatal.
Gangguan kesehatan yang lebih serius bisa terjadi jika kamper tertelan.
Akibat yang ditimbulkannya adalah iritasi saluran pencernaan dan mengakibatkan mual, muntah, dan diare.
Sebuah studi yang dilakukan oleh organisasi kesehatan dunia, WHO, menyebutkan apabila terjadi kontak langsung antara zat kamper (naftalen) dengan bayi secara perkutan (penyerapan melalui kulit) dan paparannya sering secara berlebihan, maka dapat meningkatkan kadar bilirubin dalam darah dan akan mengganggu sistem syaraf pusat.
• Tiga Kepala Daerah Ini Positif Covid-19, Berikut Riwayat Perjalanan Ketiganya
Walaupun begitu, bukan berarti kamper tak boleh digunakan.
Asal caranya benar, ia bisa dikurangi bahayanya.
Semoga penjelasan di atas bisa bermanfaat, ya!
(*)
Artikel ini telah terbit di Grid.id dengan judul "Hati-hati, Penggunaan Kamper yang Berlebihan Berpotensi Sebabkan Kanker!"