Dampak Buka Tutup 12 Jalan di Kota Medan, Pengendara Pilih Jalur Alternatif Bikin Macet

Kepadatan terjadi di Jalan Sakti Lubis, di mana tepat di Jalan Sisingamangaraja petugas menutup arus lalu lintas.

Editor: Salomo Tarigan
TRI BUN MEDAN/M FADLI TARADIFA
Kepadatan kendaraan mencari jalur alternatif, Senin (30/3/2020) 

TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN-Kebijakan menutup sejumlah jalanan di kota Medan dalam waktu tertentu, membuat jalur-jalur alternatif dipadati oleh kendaraan.

Seperti yang diketahui, penutupan akses jalan di waktu tertentu ini merupakan tindakan untuk mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19).

Anggota DPRD Ngamuk di Hadapan Polisi terkait Pasien PDP Covid-19 Dimakamkan sesuai SOP, Videonya

Namun, penutupan 12 jalur tersebut berdampak pada jalan-jalan alternatif di kota Medan hingga menjadi kepadatan.

Informasi yang dihimpun, kepadatan terjadi di Jalan Sakti Lubis, di mana tepat di Jalan Sisingamangaraja petugas menutup arus lalu lintas.

Namun, saat para pengendara ingin mencari jalan alternatif, kemacetan panjang terjadi di Jalan Sakti Lubis.

Tidak hanya itu, kemacetan itu juga dikarenakan beberapa gang atau jalan yang kerap dijadikan jalan alternatif ditutup oleh masyarakat setempat.

Penutupan sejumlah jalur-jalur alternatif inipun berdasarkan inisiatif warga setempat.

Simpo menuturkan bahwa sebagian jalur alternatif juga ditutup.

BREAKING NEWS: Pasien PDP COVID-19 (Corona) di RS Swasta Medan Meninggal Dunia

"Warga yang ada di Jalan Busi tepat didekat penutupan jalan antara Jalan Brigjen Katamso simpang Jalan Sakti Lubis menutup akses. Di mana, seperti yang diketahui, Jalan Busi tersebut selalu digunakan pengendara untuk jalan alternatif. Supaya masyarakat berdiam diri di rumah, tidak keluar rumah. Makanya, kami tutup," kata warga setempat.

Simpo menjelaskan bahwa dalam hal penutupan jalur alternatif ini juga dilakukan untuk pencegahan penyebaran virus Covid-19 atau Corona.  

"Kita tidak mengetahui siapa saja masyarakat yang melintas membawa atau terkena virus ini," katanya lagi.

Penutupan beberapa jalur alternatif ini dilakukan warga dengan menggunakan bangku dan pohon bambu agar masyarakat tidak melintas.

Hal serupa juga terjadi di Gang Amal yang juga berada di seputaran Jalan Sakti Lubis juga tampak ditutup.

Bahkan ada di depan gang itu 'tertulis warga ingin sehat'.

Gang ini juga biasanya dijadikan pengendara sebagai jalan alternatif.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved